Tawan Karang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Prabb (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 48:
* Kerajaan [[Gianyar]], [[13 Juli]] [[1849]]
 
Dalam bulan yang sama (13-15 Juli 1849) ditandatanganilah perjanjian perdamaian di Kuta untuk menghentikan pertempuran antara raja-raja Bali dengan Belanda. Pada perdamaian ini, kedelapan raja-raja Bali menegaskan lagi untuk menghentikan dan menghapuskan adat Tawan Karang.
 
 
== Insiden dan Serbuan Lanjutan ==
 
Pada tanggal 27 Mei 1904 sebuah kapal bernama Sri Kumala kandas di [[Pantai Sanur]] - bagian Selatan Kerajaan Badung. Beberapa minggu setelah itu, pemilik kapal menuduh bahwa barang berharga yang ada di dalam kapar tersebut dirampas oleh penduduk sekitar Sanur. Insiden ini dipakai sebagai alasan Belanda untuk menyerbu Kerajaan Badung. Terjadilah peristiwa Puputan Badung pada tanggal 20 September 1906.