Islam di Papua: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 13:
Menurut Thomas W. Arnold : "The Preaching of Islam”, setelah kerajaan Majapahit runtuh, dikalahkan oleh kerajaan Islam Demak, pemegang kekuasan berikutnya adalah Demak Islam. Dapat dikatakan sejak zaman baru itu, pengaruh kerajaan Islam Demak juga menyebar ke Papua, baik langsung maupun tidak. Dari sumber-sumber Barat diperoleh catatan bahwa pada abad ke XVI sejumlah daerah di Papua bagian barat, yakni wilayah-wilayah Waigeo, Missool, Waigama, dan Salawati, tunduk kepada kekuasaan [[Kesultanan Bacan|Sultan Bacan]] di Maluku.
Bertolak dari kenyataan ini maka berdasarkan ceritera populer dari masyarakat Islam [[Kota Sorong|Sorong]] dan
Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa proses Islamisasi di Papua di lakukan melalui jalur perdagangan yang di kembangkan oleh para pedagang – pedagang dari suku Bugis melalui Banda ( Maluku Tengah ) dan di teruskan oleh para pedagang Arab dari Ambon yang melalui Seram Timur. Selain melalui jalur perdagangan, kedatangan Islam ke Papua pun bisa terjadi melalui pembuangan orang – orang yang beragama Islam oleh Belanda yang berasal dari Sumatera, Kalimantan, Maluku dan Jawa. Karena pada saat itu Islam telah berkembang pesat di Nusantara, dan daerah – daerah tersebut telah di kuasai oleh kerajaan – kerajaan Islam. Namun pada masa tersebut juga para penjajah Belanda telah mengusai wilayah kepulauan Indonesia, dan siapa saja yang memberontak kepada belanda akan di tangkap dan di penjarakan atau di buang dan di asingkan ke wilayah lain.
|