Islam di Papua: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PaFra (bicara | kontrib)
PaFra (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 15:
Bertolak dari kenyataan ini maka berdasarkan ceritera populer dari masyarakat Islam [[Kota Sorong|Sorong]] dan Fakfak, bahwa agama Islam masuk di Irian Jaya sekitar abad ke 15 yang dilalui oleh pedagang – pedagang Muslim. Daerah – daerah yang sudah mengenal dan memeluk Agama Islam itu tidak ada pembinaan terus menerus, cukup ditanamkan oleh pedagang – pedagang muslim yang singgah di tempat – tempat itu kemudian mereka meninggalkan tanpa pembinaan seterusnya. Untuk daerah [[Kabupaten Merauke|Merauke]], Islam dikenal melalui pembuangan – pembuangan yang beragama Islam oleh penjajahan Belanda yang berasal dari Sumatera, Kalimantan, Maluku dan Jawa, sehingga sampai saat ini ada istilah yang populer di Merauke dengan nama JAMER ( Jawa Merauke ).
 
Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa proses Islamisasi di Papua di lakukan melalui jalur perdagangan yang di kembangkan oleh para pedagang – pedagang dari [[suku Bugis]] melalui Banda ( Maluku Tengah ) dan di teruskan oleh para pedagang Arab dari Ambon yang melalui Seram Timur. Selain melalui jalur perdagangan, kedatangan Islam ke Papua pun bisa terjadi melalui pembuangan orang – orang yang beragama Islam oleh Belanda yang berasal dari Sumatera, Kalimantan, Maluku dan Jawa. Karena pada saat itu Islam telah berkembang pesat di Nusantara, dan daerah – daerah tersebut telah di kuasaidikuasai oleh kerajaan – kerajaan Islam. Namun pada masa tersebut juga para penjajah Belanda telah mengusai wilayah kepulauan Indonesia, dan siapa saja yang memberontak kepada belandaBelanda akan di tangkapditangkap dan di penjarakandipenjarakan atau di buangdibuang dan di asingkandiasingkan ke wilayah lain.
 
== Geografis Papua ==