Revolusi Nasional Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alven (bicara | kontrib)
Andy lesmana (bicara | kontrib)
Baris 60:
 
Hasil kekosongan kekuasaan berminggu-minggu setelah Jepang menyerah, menciptakan suasana ketidakpastian di dalam politik Indonesia saat itu, tetapi hal ini menjadi suatu kesempatan bagi Partai Republik. Banyak pemuda Indonesia bergabung dengan kelompok perjuangan pro-Republik (Badan Perjuangan). Saat itu yang sangat disiplin adalah tentara Jepang namun dibubarkan yaitu Giyugun (PETA) dan Kelompok Heiho. Dan banyak sekali kelompok yang tidak displin dikarenakan awal pembentukan mereka serta sesuatu yang mereka anggap sebagai semangat Revolusioner. Pada minggu-minggu pertama, tentara Jepang sering menarik diri dari daerah perkotaan untuk menghindari konfrontasi.
 
 
Pada September 1945 kontrol instalasi infrastruktur utama, termasuk stasiun kereta api dan trem di kota-kota besar di Jawa, telah diambil alih oleh Republik pemuda. Untuk menyebarkan pesan revolusioner, pemuda mendirikan stasiun radio mereka sendiri dan koran, serta grafiti yang menyatakan sentimen nasionalis. Pada sebagian besar pulau-pulau di Indonesia, komite perjuangan dan milisi dibentuk. Koran Republik dan jurnal yang umum di Jakarta, Yogyakarta, dan Surakarta, yang memupuk generasi penulis yang dikenal sebagai Angkatan 45 ('generasi 45') sebagian besar dari mereka banyak yang percaya bahwa pekerjaan mereka bisa menjadi bagian dari revolusi.
 
== Internal turmoil (hariadhi) ==