Revolusi Nasional Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alven (bicara | kontrib)
Baris 117:
[[File:RI Transfer Signing.jpg|right|200px|thumb|Wakil Presiden Indonesia, [[Mohammad Hatta|Hatta]] dan Ratu Belanda, [[Juliana of the Netherlands|Juliana]] menandatangani kedaulatan Indonesia di Den Haag, Belanda]]
 
Walaupun tidak ada data akurat mengenai perhitungan dari berapa banyak penduduk Indonesia yang meninggal dalam gerakan revolusi [[Indonesia]]. Perkiraan yang meninggal dalam peperangan untuk kemerdekaan Indonesia berkisar dari 45.000 sampai 100.000 jiwa, dan rakyat sipil diperkirakan meninggal dalam kisaran 25.000 atau mungkin mencapai angka 100.000 jiwa. Selain itu, tentara [[Inggris]] yang berjumlah 1200 diperkirakan dibunuh dan hilang di [[Jawa]] dan [[Sumatera]] antara tahun 1945-1946, kebanyakan merupakan prajurit India. Sedangkan untuk [[Belanda]] lebih dari 5000 tentaranya kehilangan nyawa mereka di [[Indonesia]]. Lebih banyak lagi tentara [[Jepang]] gugur, di Bandung sendiri tentara Jepang yang meninggal dalam peperangan sebanyak 1057 jiwa, dalam faktanya hanya setengahnya yang gugur dalam peperangan, sementara yang lainnya tewas diamuk oleh rakyat Indonesia lainnya. Puluhan ribu [[Cina]] dan masyarakat asing lainnya di bunuh atau terpaksa kehilangan tempat tinggalnya di [[Indonesia]], walaupun dalam kenyataannya masyarakat [[Cina]] yang tinggal di Indonesia mendukung gerakan revolusi Indonesia untuk mendapatkan kemerdekaan. Selain itu, lebih dari tujuh juta jiwa mengungsi di [[Sumatera]] dan [[Jawa]]. <ref name=>[http://docsonline.eu/doc/80 "Combination of footage and stories of Dutch war veterans.’ "Tom Verheul"]. 1995. diakses pada 10 November 2013</ref>.
 
Gerakan revolusi nasional Indonesia ini memberikan efek langsung pada kondisi [[ekonomi]], [[sosial]] dan [[budaya]] [[Indonesia]] itu sendiri, diantaranya kekurangan bahan makanan, dan bahan bakar. Ada dua efek dalam ekonomi yang ditimbulkan oleh gerakan nasional Indonesia yang berdampak langsung dengan ekonomi [[Kerajaan Belanda]] dan [[Indonesia]], keduanya kembali untuk membangun ekonomi mereka secara berkelanjutan setelah [[perang dunia II]] dan gerakan revolusi Indonesia. [[Republik Indonesia]] mengatur kembali setiap hal yang dibutuhkan oleh rakyat Indonesia yang awalnya di blokade oleh [[Belanda]].
 
==Referensi==