Rama Rinaldi
Bergabung 12 November 2013
Konten dihapus Konten ditambahkan
Selamat datang |
→Rangkuman Ips Kelas 7 SMP: bagian baru |
||
Baris 40:
|}
<!-- Anda dapat menghapus pesan selamat datang ini. -->
== Rangkuman Ips Kelas 7 SMP ==
Rangkuman ips untuk Kelas 7 SMP.
Interaksi sosial adalah proses saling mempengaruhi dalam hubungan timbal balik antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok (misalnya guru dengan siswa-siswanya) dan antara kelompok dengan kelompok (misalnya antara kelompok 1 dengan kelompok 2 pada saat forum diskusi).
Interaksi sosial antarmanusia dapat terlihat dalam aktivitas manusia di dalam masyarakat.serangkaian aktivitas manusia ini disebut sebagai proses sosial.
Selo soemardjan (1987) menjelaskan bahwa proses sosial (kemasyarakatan) dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik antara manusia (individu) dengan berbagai segi kehidupan bersama.
Soerjono soekanto (2003) menjelaskan pengertian proses sosial, yaitu cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang peorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang meyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang telah ada.proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara segi kehidupan bersama seperti pengaruh-pengaruh antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hokum.
Manusia sebagai makhluk sosial sangat sulit untuk dapat hidup tanpa orang lain dan seseorang sebagai makhluk sosial kemungkinan hanya dapat berkembang dalam kebersamaan dengan orang lain.
Proses adalah tahapan-tahapan suatu peristiwa dalam pembentukan jalannya suatu rangkaian kerja, sedangkan sosialisasi adalah suatu proses pembentukan sikap atau perilaku seorang individu sesuai dengan perilaku atau norma-norma dalam kelompok atau keluarga.
Terdapat 2 (dua) proses sosialisasi, yaitu :
-Proses sosialisasi primer adalah proses sosialisasi di lingkungan keluarga.
-proses sosialisasi sekunder adalah proses sosialisasi di luar lingkungan keluarga dan dapat berlangsung selama hidup seseorang.
Nursid sumaatmadja (1981) menjelaskan bahwa kepribadian sebagai keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi biologis dan psikologis yang dibawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan yang terungkap pada tindakan, perbuatan, dan reaksi mental apabila mendapatkan rangsangan atau pengalaman dari lingkungan.
Lingkungan fisik adalah keadaan atau kondisi fisik lingkungan alam yang terdapat di sekitar individu, yakni dapat berupa bentang alam, lahan pertanian, area permukinan, cuaca dan iklim, pegunungan, sungai, danau, dan pantai.
Lingkungan sosial adalah manusia atau individu dengan lingkungan sosialnya mulai dari lingkungan keluarga, tetangga, tempat kerja, kampung, desa, kota, provinsi, Negara, dan dunia, yang secara langsung maupun tidak langsung, mempengaruhi individu termasuk di dalamnya seperti segala norma, aturan, adat istiadat yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.
-Religius adalah sikap seseorang yang mengutamakan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai luhur dalam agama yang diyakini.
-Teoretis adalah minat seseorang yang memiliki upaya terhadap pengembangan ilmu pengatahuan dan teknologi, sikapnya kritis, rasional, cerdas, gemar meneliti, dan selalu ingin mencari kebenaran ilmiah.
-Ekonomis adalah sikap seseorang yang berusaha mengutamakan nilai yang berguna dari suatu benda dan nilai kepraktisan serta senantiasa hemat (ekonomis) atau tidak boros demi terwujudnya kesejahteraan pada masa mendatang.
-Estetis adalah sikap seseorang yang mengutamakan nilai tertinggi pada bentuk keindahan, kebersihan, kerapian, keharmonisan, dan keserasian.
-Sosial adalah sikap seseorang yang mengutamakan nilai kebersamaan, memelihara kebaikan antarsesama manusia, menjunjung tinggi hak asasi manusia dan melestarikan nilai luhur serta norma sosial yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.
Kimbal young (1948) membedakan interaksi sosial sebagai berikut.
1. Oposisi, mencakup persaingan dan pertentangan.
2. Kerja sama, menghasilkan akomodasi.
3. Diferensiasi, menyebabkan adanya pembagian dan perbedaan kerja antara orang-orang atau kelompok dalam masyarakat berdasarkan perbedaan usia, jenis kelamin, dan pekerjaan.
Gillin (1951) menggolongkan proses sosial menjadi dua macam.
1. Proses asosiatif, yang mencakup akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.
2. Proses disosiatif, yang mencakup persaingan, pertentangan atau pertikaian yang berupa kontravensi dan konflik.
Tamotsu shibutani (1986) lebih mengedepankan beberapa interaksi sosial yang meliputi beberapa hal berikut.
1. Akomodasi.
2. Ekspresi.
3. Interaksi strategis.
4. Pengembangan perilaku manusia.
Sedangkan Soekanto (2003) mengembangkan pendapat Gillin dengan menyajikan jenis-jenis proses sosial yang meliputi proses asosiatif dan disosiatif.
Proses asosiatif adalah proses yang bersifat penggabungan antara dua objek atau tanggapan indriawi.
|