Brunei Darussalam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Mengalihkan ke Brunei
SamanthaPuckettIndo (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{otheruses|Brunei|Brunei (disambiguasi)}}
#ALIH[[Brunei]]
{{Brunei infobox}}
 
'''Brunei Darussalam'''<ref>[http://www.dikti.go.id/%3Fp%3D7828%26lang%3Did Tawaran beasiswa pemerintah Brunei Darussalam untuk mahasiswa Luar Negeri pada tahun akademik 2013/2014]. Diakses 30 September 2013.</ref><ref>[http://www.kemenperin.go.id/artikel/2034/Kunjungan-Kehormatan-Dubes-Brunei-Darussalam-Untuk-Indonesia Kemenperin: Kunjungan Kehormatan Dubes Brunei Darussalam Untuk Indonesia]. Diakses 30 September 2013.</ref><ref>[http://www.mpr.go.id/berita/read/2013/08/20/12493/hubungan-akrab-indonesia-brunai-darussalam Keakraban Indonesia – Brunei Darussalam]. Diakses 30 September 2013.</ref><ref>[http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2006/02/27/245.html Sekilas Profil Negara Brunei Darussalam]. Diakses 30 September 2013.</ref> {{Audio|En-us-Brunei.ogg|dengarkan}} {{IPAc-en|b|r|uː|ˈ|n|aɪ}}, nama resmi: '''Negara Brunei Darussalam''', ({{lang-ms|Negara Brunei Darussalam}}, [[Abjad Jawi|Jawi]]: {{lang|ms-Arab|{{Nastaliq|نڬارا بروني دارالسلام}}}}), adalah [[negara berdaulat]] di [[Asia Tenggara]] yang terletak di pantai utara pulau [[Kalimantan]]. Negara ini memiliki wilayah seluas 5.765 km² yang menempati pulau Kalimantan dengan garis pantai seluruhnya menyentuh [[Laut Cina Selatan]]. Wilayahnya dipisahkan ke dalam dua bagian oleh negara bagian di [[Malaysia]] yaitu [[Sarawak]].
 
Saat ini, Brunei Darussalam memiliki [[Indeks Pembangunan Manusia]] tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah [[Singapura]], sehingga diklasifikasikan sebagai [[negara maju]].<ref>{{cite web |title=Human Development Reports |publisher=United Nations |url=http://hdr.undp.org/en/statistics/ |accessdate=9 Juni 2012}}</ref> Menurut [[Dana Moneter Internasional]], Brunei memiliki [[produk domestik bruto]] per kapita terbesar [[Daftar negara menurut PDB (PPP) per kapita|kelima]] di dunia dalam [[keseimbangan kemampuan berbelanja]]. Sementara itu, [[Forbes]] menempatkan Brunei sebagai negara terkaya kelima dari 182 negara karena memiliki ladang [[minyak bumi]] dan [[gas alam]] yang luas.<ref>{{cite web |url=http://www.thejakartapost.com/news/2012/02/25/forbes-ranks-brunei-fifth-richest-nation.html |title=Forbes ranks Brunei fifth richest nation |work=[[The Jakarta Post]]|date=2012-02-25|accessdate=2012-06-09}}</ref> Selain itu, Brunei juga terkenal dengan kemakmurannya dan ketegasan dalam melaksanakan [[syariat Islam]], baik dalam bidang pemerintahan maupun kehidupan bermasyarakat.
 
== Asal-usul Brunei ==
Silsilah kerajaan Brunei didapatkan pada ''Batu Tarsilah'' yang menuliskan Silsilah Raja-Raja Brunei yang dimulai dari [[Awang Alak Betatar]], raja yang mula-mula memeluk agama Islam ([[1368]]) sampai kepada Sultan Muhammad Tajuddin (Sultan Brunei ke-19, memerintah antara 1795-1804 dan 1804-1807).
Brunei adalah sebuah negara tua di antara kerajaan-kerajaan di [[tanah Melayu]]. Keberadaan Brunei Tua ini diperoleh berdasarkan kepada catatan [[Bangsa Arab|Arab]], [[Cina]] dan tradisi lisan. Dalam catatan Sejarah [[Cina]] dikenal dengan nama ''Po-li'', ''Po-lo'', ''Poni'' atau ''Puni'' dan ''Bunlai''. Dalam catatan [[Bangsa Arab|Arab]] dikenali dengan ''Dzabaj'' atau ''Randj''.
 
Catatan tradisi lisan diperoleh dari ''Syair Awang Semaun'' yang menyebutkan Brunei berasal dari perkataan ''baru nah'' yaitu setelah rombongan klan atau suku Sakai yang dipimpin '''Pateh Berbai''' pergi ke Sungai Brunei mencari tempat untuk mendirikan negeri baru. Setelah mendapatkan kawasan tersebut yang memiliki kedudukan sangat strategis yaitu diapit oleh bukit, air, mudah untuk dikenali serta untuk transportasi dan kaya ikan sebagai sumber pangan yang banyak di sungai, maka mereka pun mengucapkan perkataan ''baru nah'' yang berarti tempat itu sangat baik, berkenan dan sesuai di hati mereka untuk mendirikan negeri seperti yang mereka inginkan. Kemudian perkataan ''baru nah'' itu lama kelamaan berubah menjadi Brunei.
Replika stupa yang dapat ditemukan di Pusat Sejarah Brunei menjelaskan bahwa agama [[Hindu]]-[[Buddha]] pada suatu masa dahulu pernah dianut oleh penduduk Brunei. Sebab telah menjadi kebiasaan dari para musafir agama tersebut, apabila mereka sampai di suatu tempat, mereka akan mendirikan stupa sebagai tanda serta pemberitahuan mengenai kedatangan mereka untuk mengembangkan agama tersebut di tempat itu. Replika batu nisan ''P'u Kung Chih Mu'', batu nisan Rokayah binti Sultan Abdul Majid ibni Hasan ibni Muhammad Shah Al-Sultan, dan batu nisan Sayid Alwi Ba-Faqih (Mufaqih) pula menggambarkan mengenai kedatangan agama [[Islam]] di Brunei yang dibawa oleh musafir, pedagang dan mubaligh-mubaliqh Islam, sehingga agama Islam itu berpengaruh dan mendapat tempat baik penduduk lokal maupun keluarga kerajaan Brunei.
 
Islam mulai berkembang dengan pesat di Kesultanan Brunei sejak Syarif Ali diangkat menjadi Sultan Brunei ke-3 pada tahun 1425 M. Sultan Syarif Ali adalah seorang Ahlul Bait dari keturunan / pancir dari Cucu Rasulullah Shalallahualaihi Wassallam yaitu Amirul Mukminin Hasan / Syaidina Hasan sebagaimana yang tercantum dalam Batu Tarsilah / prasasti dari abad ke-18 M yang terdapat di Bandar Sri Begawan, Brunei. Keturunan Sultan Syarif Ali ini kemudian juga berkembang menurunkan Sultan-Sultan disekitar wilayah Kesultanan Brunei yaitu menurunkan Sultan-Sultan [[Sambas]] dan Sultan-Sultan Sulu.
 
Kata ''Darussalam'', istilah dalam [[bahasa Arab]] untuk "Tempat yang Damai", disematkan pada abad ke-15 oleh Sultan ke-3, [[Syarif Ali]], untuk menegaskan Islam sebagai agama negara, serta untuk meningkatkan penyebarannya.<ref>International Business Publications, USA. 2007. ''Brunei Sultan Haji Hassanal Bolkiah Muizzaddin Waddaulah Handbook''. International Business Publications. [http://books.google.co.jp/books?id=9q0_LcWREVMC ]</ref>
 
== Sejarah Brunei ==
{{utama|Sejarah Brunei}}
Para peneliti sejarah telah mempercayai terdapat sebuah kerajaan lain sebelum berdirinya Kesultanan Brunei kini, yang disebut orang Tiongkok sebagai Po-ni. Catatan orang Tiongkok dan orang Arab menunjukkan bahwa kerajaan perdagangan kuno ini ada di muara Sungai Brunei awal [[abad ke-7]] atau [[Abad ke-8|ke-8]]. Kerajaan itu memiliki wilayah yang cukup luas meliputi [[Sabah]], Brunei dan [[Sarawak]] yang berpusat di Brunei. Kesultanan Brunei juga merupakan pusat perdagangan dengan China. Kerajaan awal ini pernah ditaklukkan Kerajaan [[Sriwijaya]] yang berpusat di [[Sumatra]] pada awal abad ke-9 Masehi dan seterusnya menguasai [[Borneo]] utara dan gugusan kepulauan [[Filipina]]. Kerajaan ini juga pernah menjadi taklukan (vazal) [[Kerajaan Majapahit]] yang berpusat di pulau [[Pulau Jawa|Jawa]]. Nama Brunai tercantum dalam [[Negarakertagama]] sebagai daerah bawahan Majapahit. Kekuasaan Majapahit tidaklah lama karena setelah [[Hayam Wuruk]] wafat Brunai membebaskan diri dan kembali sebagai sebuah negeri yang merdeka dan pusat perdagangan penting.
 
Pada awal abad ke-15, Kerajaan [[Malaka]] di bawah pemerintahan [[Parameswara]] telah menyebarkan pengaruhnya dan kemudian mengambil alih perdagangan Brunei. Perubahan ini menyebabkan agama Islam tersebar di wilayah Brunei oleh pedagangnya pada akhir abad ke-15. Kejatuhan Melaka ke tangan [[Portugis]] pada tahun 1511, telah menyebabkan Sultan Brunei mengambil alih kepimpinan Islam dari Melaka, sehingga Kesultanan Brunei mencapai zaman kegemilangannya dari [[abad ke-15]] hinga abad ke-17 sewaktu memperluas kekuasaannya ke seluruh pulau Borneo dan ke Filipina di sebelah utaranya. Semasa pemerintahan [[Sultan Bolkiah]] ([[1473]]-[[1521]]) yang terkenal disebabkan pengembaraan baginda di laut, malah pernah seketika menaklukkan [[Manila]]. kesultanan Brunei memperluas pengaruhnya ke utara hingga ke [[Luzon]] dan [[Sulu]] serta di sebelah selatan dan barat [[Kalimantan]]; dan pada zaman pemerintahan sultan yang kesembilan, [[Hassan]] ([[1605]]-[[1619]]), yang membangun susunan aturan adat istiadat kerajaan dan istana yang masih kekal hingga hari ini.
Pada tahun [[1658]] Sultan Brunei menghadiahkan kawasan timur laut Kalimantan kepada Sultan [[Sulu]] di [[Filipina]] Selatan sebagai penghargaan terhadap Sultan Sulu dalam menyelesaikan perang saudara di antara Sultan Abdul Mubin dengan Pengeran Mohidin. Persengketaan dalam kerajaan Brunei merupakan satu faktor yang menyebabkan kejatuhan kerajaan tersebut, yang bersumber dari pergolakan dalam disebabkan perebutan kuasa antara ahli waris kerajaan, juga disebabkan timbulnya pengaruh kuasa penjajah Eropa di rantau sebelah sini, yang menggugat corak perdagangan tradisi, serta memusnahkan asas ekonomi Brunei dan kesultanan Asia Tenggara yang lain.
 
Pada Tahun [[1839]], [[James Brooke]] dari Inggris datang ke Serawak dan menjadi raja di sana serta menyerang Brunei, sehingga Brunei kehilangan kekuasaannya atas Serawak. Sebagai balasan, ia dilantik menjadi gubernur dan kemudian "[[Rajah]]" [[Sarawak]] di Barat Laut Borneo sebelum meluaskan kawasan di bawah pemerintahannya. Pada tanggal [[19 Desember]] [[1846]], pulau [[Labuan]] dan sekitarnya diserahkan kepada James Brooke. Sedikit demi sedikit wilayah Brunei jatuh ke tangan Inggris melalui perusahaan-perusahaan dagang dan pemerintahnya sampai wilayah Brunei kelak berdiri sendiri di bawah protektorat Inggris sampai berdiri sendiri tahun [[1984]].
 
Pada masa yang sama, Persekutuan Borneo Utara Britania sedang meluaskan penguasaannya di Timur Laut Borneo. Pada tahun [[1888]], Brunei menjadi sebuah negeri di bawah perlindungan kerajaan Britania dengan mengekalkan kedaulatan dalam negerinya, tetapi dengan urusan luar negara tetap diawasi Britania. Pada tahun [[1906]], Brunei menerima suatu lagi langkah perluasan kekuasaan Britania saat kekuasaan eksekutif dipindahkan kepada seorang residen Britania, yang menasihati baginda Sultan dalam semua perkara, kecuali yang bersangkut-paut dengan adat istiadat setempat dan agama.
 
Pada tahun [[1959]], Brunei mendeklarasikan kerajaan baru yang berkuasa memerintah kecuali dalam isu hubungan luar negeri, keamanan dan pertahanan di mana isu-isu ini menjadi tanggung jawab Britania. Percobaan untuk membentuk sebuah badan perundangan pada tahun [[1962]] terpaksa dilupakan karena terjadi pemberontakan oleh partai oposisi yaitu [[Partai Rakyat Brunei]] dan dengan bantuan Britania, pemberontakan ini berhasil diberantas. Pada akhir 1950 dan awal 1960, kerajaan Brunei ketika itu menolak rencana (walaupun pada awalnya menunjukkan minat) untuk bergabung dengan [[Singapura]], [[Sabah]], [[Sarawak]], dan [[Tanah Melayu]] untuk membentuk [[Malaysia]] dan akhirnya Sultan Brunei ketika itu berkehendak untuk membentuk sebuah negara yang merdeka.
 
Pada [[1967]], [[Omar Ali Saifuddin III]] telah turun dari takhta dan melantik putra sulungnya [[Hassanal Bolkiah]], menjadi Sultan Brunei ke-29. Baginda juga berkenan menjadi Menteri Pertahanan setelah Brunei mencapai kemmerdekaan penuh dan disandangkan gelar [[Paduka Seri Begawan Sultan]]. Pada tahun [[1970]], pusat pemerintahan negeri Brunei Town, telah diubah namanya menjadi [[Bandar Seri Begawan]] untuk mengenang jasa baginda. Baginda mangkat pada tahun [[1986]].
 
Pada [[4 Januari]] [[1979]], Brunei dan Britania Raya telah menandatangani [[Perjanjian Kerjasama dan Persahabatan]]. Pada [[1 Januari]] [[1984]], Brunei Darussalam telah berhasil mencapai kemerdekaan sepenuhnya.
 
Saat ini Brunei memiliki wilayah yang lebih kecil daripada masa lalu, dengan berbatasan dengan Serawak dari sebelah barat sampai timur wilayah itu, serta sebelah utara berbatasan dengan Laut Cina Selatan.
 
== Politik ==
Kerajaan Brunei Darussalam adalah negara yang memiliki corak pemerintahan [[monarki absolut]] dengan Sultan yang menjabat sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, merangkap seagai Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan dengan dibantu oleh Dewan Penasihat Kesultanan dan beberapa Menteri. [[Hassanal Bolkiah|Sultan Hassanal Bolkiah]] yang [[daftar Sultan Brunei|gelarnya diturunkan dalam wangsa yang sama]] sejak [[abad ke-15]], ialah kepala negara serta pemerintahan Brunei. Baginda dinasihati oleh beberapa [[Dewan Kakus Umum|majelis]] dan sebuah kabinet [[menteri]], walaupun baginda secara berkesan merupakan pemerintah tertinggi. [[Media massa|Media]] amat memihak kerajaan, dan kerabat kerajaan melestarikan status yang dihormati di dalam negeri.
 
Brunei tidak memiliki dewan legislatif, namun pada bulan [[September]] [[2000]], Sultan bersidang untuk menentukan Parlemen yang tidak pernah diadakan lagi sejak tahun 1984. Parlemen ini tidak mempunyai kuasa selain menasihati sultan. Disebabkan oleh pemerintahan mutlak Sultan, Brunei menjadi salah satu negara yang paling stabil dari segi politik di Asia.
 
Pertahanan Keamanan Brunei mengandalkan perjanjian pertahanan dengan Inggris di mana terdapat pasukan [[Gurkha]] yang terutama ditempatkan di Seria. Jumlah pertahanan keamanannya lebih kecil bila dibandingkan dengan kekayaannya dan negara negara tetangga. Secara teori, Brunei berada di bawah [[pemerintahan militer]] sejak pemberontakan yang terjadi pada awal dekad [[1960-an]]. Pemberontakan itu dihancurkan oleh laskar-laskar [[Britania Raya]] dari [[Singapura]].
 
Brunei memiliki dengan hubungan luar negeri terutama dengan negara negara [[ASEAN]] dan negara negara lain serta ikut serta sebagai anggota [[PBB]]. Kesultanan ini juga terlibat konflik [[Kepulauan Spratly]] yang melibatkan hampir semua negara ASEAN (kecuali [[Indonesia]], [[Kamboja]], [[Laos]] dan [[Myanmar]]), [[Republik Rakyat Cina|RRC]] dan [[Republik Cina]]. Selain itu terlibat konflik perbatasan laut dengan [[Malaysia]] terutama masalah daerah yang menghasilkan [[minyak]] dan [[gas bumi]]. Brunei menuntut wilayah di [[Sarawak]], seperti [[Limbang]]. Banyak pulau kecil yang terletak di antara Brunei dan [[Labuan]], termasuk [[Pulau Kuraman]], telah dipertikaikan oleh Brunei dan Malaysia. Bagaimanapun, pulau-pulau ini diakui sebagai sebagian Malaysia di tingkat internasional.
 
=== Raja-raja Brunei ===
Raja-raja Brunai Darusalam yang memerintah sejak didirikannya kerajaan pada tahun 1363 M yakni:
 
# Sultan [[Muhammad Shah]] (1383 - 1402)
# Sultan [[Ahmad]] (1408 - 1425)
# sultan [[Syarif Ali]] (1425 - 1432)
# Sultan [[Sulaiman]] (1432 - 1485)
# Sultan [[Bolkiah]] (1485 - 1524)
# Sultan [[Abdul Kahar]] (1524 - 1530)
# Sultan [[Saiful Rizal]] (1533 - 1581)
# Sultan [[Shah Brunei]] (1581 - 1582)
# Sultan [[Muhammad Hasan]] (1582 - 1598)
# Sultan [[Abdul Jalilul Akbar]] (1598 - 1659)
# Sultan [[Abdul Jalilul Jabbar]] (1659 - 1660)
# Sultan [[Haji Muhammad Ali]] (1660 - 1661)
# Sultan [[Abdul Hakkul Mubin]] (1661 - 1673)
# Sultan [[Muhyiddin]] (1673 - 1690)
# Sultan [[Nasruddin]] (1690 - 1710)
# Sultan [[Husin Kamaluddin]] (1710 - 1730) (1737 - 1740)
# Sultan [[Muhammad Alauddin]] (1730 - 1737)
# Sultan [[Omar Ali Saifuddien I]] (1740-1795)
# Sultan [[Muhammad Tajuddin]] (1795-1804) (1804-1807)
# Sultan [[Muhammad Jamalul Alam I]] (1804)
# Sultan [[Muhammad Kanzul Alam]] (1807-1826)
# Sultan [[Muhammad Alam]] (1826-1828)
# Sultan [[Omar Ali Saifuddin II]] (1828-1852)
# Sultan [[Abdul Momin]] (1852-1885)
# Sultan [[Hashim Jalilul Alam Aqamaddin]] (1885-1906)
# Sultan [[Muhammad Jamalul Alam II]] (1906-1924)
# Sultan [[Ahmad Tajuddin]] (1924-1950)
# Sultan [[Omar 'Ali Saifuddien III]] (1950-1967)
# Sultan [[Haji Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulah]] (1967-kini)
 
== Pembagian administratif ==
[[Berkas:Brunei districts english.png|thumb|380px|[[Subnasional|Pembagian administratif]].]]
{{utama|Negara Bagian Brunei}}
 
Brunei dibagi atas empat [[distrik di Brunei|distrik]]:
* [[Belait (distrik)|Belait]]
* [[Brunei dan Muara]]
* [[Temburong]]
* [[Tutong (distrik)|Tutong]]
 
Distrik-distrik Brunei dibagi lagi menjadi 38 [[Mukim di Brunei|mukim]].
 
== Geografi ==
{{utama|Geografi Brunei}}
 
Brunei terdiri dari dua bagian yang tidak berkaitan; 97% dari jumlah penduduknya tinggal di bagian barat yang lebih besar, dengan hanya kira-kira 10.000 orang tinggal di daerah [[Temburong]], yaitu bagian timur yang bergunung-gunung. Jumlah penduduk Brunei 383.000 orang. Dari bilangan ini, lebih kurang 46.000 orang tinggal di ibukota [[Bandar Seri Begawan]]. Sejumlah kota utama termasuk kota pelabuhan [[Muara]], serta kota [[Seria]] yang menghasilkan minyak, dan [[Kuala Belait]], kota tetangganya. Di daerah [[Belait]], kawasan [[Panaga]] ialah kampung halaman sejumlah besar ekspatriat, disebabkan oleh fasilitas perumahan dan rekreasi [[Shell|Royal Dutch Shell]] dan British Army. Klub Panaga yang terkenal terletak di sini.
 
Iklim Brunei ialah tropis khatulistiwa, dengan suhu serta kelembapan yang tinggi, dan sinar matahari serta hujan lebat sepanjang tahun.
 
== Ekonomi ==
{{utama|Ekonomi Brunei}}
 
[[Sistem ekonomi|Ekonomi]] kecil yang kaya ini adalah suatu campuran kewirausahaan dalam negeri dan asing, pengawalan kerajaan, [[kebajikan masyarakat|kebajikan]], serta tradisi kampung. Pengeluran [[minyak mentah]] dan [[gas alam]] terdiri dari hampir setengah [[PDB]]. Pendapatan yang cukup besar pekerjaan luar negeri menambah pendapatan daripada pengeluaran dalam negeri. Kerajaan membekali semua layanan [[pengobatan]] dan memberikan subsidi [[beras]] dan perumahan. Pemimpin-pemimpin Brunei merasa bimbang bahwa keterpaduan dengan ekonomi dunia yang semakin bertambah akan mempengaruhi [[perpaduan sosial]] dalam, walaupun Brunei telah memainkan peranan yang lebih kentara dengan menjadi [[ketua]] forum [[APEC]] pada tahun 2000. Rancangan-rancangan yang dinyatakan untuk masa hadapan termasuk peningkatan keterampilan tenaga [[buruh]], pengurangan [[pengangguran]], pengukuhan sektor-sektor [[perbankan]] dan [[pariwisata]], serta secara umum, peluasan lagi asas ekonominya. [[Sistem Penerbangan Brunei Diraja]], sistem penerbangan negara, sedang mencoba menjadikan Brunei sebagai pusat perjalanan internasional antara Eropa dan Australia/Selandia Baru. Ia juga mempunyai layanan ke tujuan-tujuan Asia yang utama.
 
Ekonomi Brunei Darussalam bertumpu pada sektor minyak bumi dan gas dengan pendapatan nasional yang termasuk tinggi di [[dunia]] satuan mata uangnya adalah Brunei Dolar yang memiliki nilai sama dengan Dolar [[Singapura]].
 
Selain bertumpu pada sektor minyak bumi dan gas, pemerintah Brunei mencoba melakukan diversifikasi sumber-sumber ekonomi melalui upaya peningkatan di bidang perdagangan dan Industri.
 
== Demografi ==
{{utama|Demografi Brunei}}
 
Kira-kira dua pertiga jumlah penduduk Brunei adalah orang [[Melayu]]. Kelompok etnik minoritas yang paling penting dan yang menguasai ekonomi negara ialah [[orang Tionghoa]] (Han) yang menyusun lebih kurang 15% jumlah penduduknya. Etnis-etnis ini juga menggambarkan bahasa-[[bahasa]] yang paling penting: [[bahasa Melayu]] yang merupakan bahasa resmi, serta [[bahasa Tionghoa]]. [[Bahasa Inggris]] juga dituturkan secara meluas, dan terdapat sebuah komunitas [[ekspatriat]] yang agak besar dengan sejumlah besar warganegara [[Britania]] dan [[Australia]].
 
[[Islam]] ialah [[agama]] resmi Brunei, dan Sultan Brunei merupakan kepala agama negara itu. Agama-agama lain yang dianut termasuk [[agama Buddha]] (terutamanya oleh orang Tiong Hoa), [[agama Kristen]], serta agama-agama [[Penduduk asli Oseania|orang asli]] (dalam komunitas-komunitas yang amat kecil).
 
== Budaya ==
{{utama|Budaya Brunei}}
 
Budaya Brunei seakan sama dengan budaya [[Melayu]], dengan pengaruh kuat dari [[Hindu]] dan [[Islam]], tetapi kelihatan lebih konservatif dibandingkan [[Malaysia]]. Penjualan dan penggunaan alkohol diharamkan, dengan orang luar dan non-Muslim dibenarkan membawa dalam 12 bir dan dua botol miras setiap kali mereka masuk negara ini. Setelah pemberlakuan larangan pada awal 1990-an, semua pub dan kelab malam dipaksa tutup.
 
== Lihat pula ==
* [[Komunikasi di Brunei]]
* [[Pariwisata di Brunei]]
* [[Militer Brunei]]
* [[Transportasi di Brunei]]
* [[Hubungan luar negeri Brunei]]
* [[Angkatan Laut Kerajaan Brunei]]
* [[Polis Diraja Brunei]]
* [[Dolar Brunei]]
* [[Akhbar Brunei]]
* [[Bahasa Melayu Brunei]]
 
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.brunei.gov.bn Situs resmi]
* {{ms}} [http://www.pusat-sejarah.gov.bn/sultanbrunei.htm Pusat Sejarah Brunei Darussalam]
 
== Rujukan ==
{{reflist|2}}
 
{{Asia}}
{{Asia Tenggara}}
{{ASEAN}}
{{Monarki}}
{{OKI}}
{{WTO}}
{{Negara-negara Persemakmuran}}
{{Non-Blok}}
{{Kerajaan di Kalimantan}}
 
[[Kategori:Brunei| ]]
[[Kategori:Negara di Asia Tenggara]]
[[Kategori:Kerajaan di Asia Tenggara]]
[[Kategori:Sejarah Kalimantan]]
[[Kategori:Negara anggota ASEAN]]
{{Link GA|en}}