Isran Noor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
k ←Suntingan 139.195.247.205 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Relly Komaruzaman
Lionsquares (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 36:
 
Pada Pilkada Kutim untuk masa jabatan 2011-2016, Isran mendaftar menjadi kandidat calon bupati Kutai Timur, berpasangan dengan calon wakil bupati Ardiansyah. Pilkada Kutim dilaksanakan pada tanggal [[27 November|27]] [[November 2010]]. Berdasarkan hasil rapat pleno rekapitulasi penghitungan perolehan suara yang digelar KPUD Kutim, Isran-Ardiansyah mendapatkan dukungan lebih dari separuh pemilih, yaitu sebanyak 51,10 persen.<ref>[http://www.kaltimpost.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=81252 Kaltim Post - Pilkada Kutim Satu Putaran]. Diakses pada 2 Desember 2010</ref>
 
<nowiki>*</nowiki>Keluarga: Isran Noor yang merupakan anak ke-7 dari sebelas bersaudara dari pasangan Bapak Siul Bakrie dan Ibu Hadijah (yang masih merupakan trah kerajaan Kutai yang telah menjadi Kerajaan Islam sejak abad ke-18). Isran Noor menikah dengan Noerbaiti dan dikarunia tiga orang anak yaitu: M. Rahman Isran (Rais), S. Rahmawati Isran (Rahmi) dan S. Annisa Isran (Anis). *Awal Hidup & Pendidikan: Isran Noor dilahirkan di desa Sangkurilang pada tanggal 20 September 1957, kabupaten Kutai Timur, bertepatan dengan malam Isra’ Mi’ raj. Karena itu pada masa kecilnya Isran Noor sering dipanggil “Isra’. Saat balita, ia dibawa kedua orang tuanya pindah ke Rantau Bahar dimana Isran Noor menjalani masa kanak-kanaknya. Kedua orang-tua Isran Noor yaitu Bapak Siul Bakrie dan Ibu Hadijah adalah pribadi yang sangat sederhana, yang sangat peduli pada pendidikan agama bagi anak-anak mereka dan anak-anak serta masyarakat sekitarnya.
 
Disamping itu, yang lebih menarik lagi, Bapak Siul Bakrie juga membentuk kesenian Islam Hadrah yang menjadi daya tarik bagi syi’ar Islam di daerahnya. Sejak masa kecil Isran Noor sudah menunjukkan kemauan dan kemampuan belajar terutama dalam studi Islam. Kemampuannya membaca Al-Qur’an, ketepatannya dalam membaca tajwid sangat menonjol. Kebisaan dan kebiasaan yang diasah dan dibina sejak kecil ini menghantarkan Isran Noor meraih predikat qari (pembaca Al-Qur’an) terbaik di daerah kelahirannya.
 
Riwayat pendidikan Isran Noor:
 
2003 – S2, Jurusan Komunikasi Pembangunan, Universitas Dr. Soetomo, Surabaya.
 
1981 – S1, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Mulawarman, Samarinda.
 
1976 – SMA I Samarinda.
 
1972 – SMP JPS Sangkurilang.
 
1970 – SDN I Sangkurilang.
 
<nowiki>*</nowiki>Organisasi: Pilihan-pilihan hidup, kepedulian dan pola pikir mempengaruhi jalan hidup seseorang, disamping situasi dan kondisi lingkungan dimana seseorang hidup, tak terkecuali dengan Isran Noor. Pilihan orang-tuanya untuk pindah ke Rantau Bahar, kepedulian orang-tuanya pada pendidikan agama Islam bagi anak-anak mereka, pola pikir orang-tuanya yang melakukan syi’ar Islam melalui kesenian Hadrah, telah membentuk pribadi Isran Noor yang religius agamis, yang peduli terhadap sesama dan yang memiliki kemauan dan kemampuan belajar yang tinggi. Pilihan Isran Noor untuk belajar ilmu pertanian menunjukkan kepeduliannya atas lingkungan sosial dimana ia hidup yakni lingkungan masyarakat agraris., dan kepeduliannya yang mendalam atas nasib dan kehidupan para petani dan orang-orang desa. Kepeduliannya terhadap sesama dan pola pikir religius agamis dan cerdas, mendorong Isran Noor untuk aktif berorganisasi sebagaimana terlihat dari riwayat keterlibatannya (sebagai pengurus maupun ketua) di berbagai organisasi sebagai berikut:
 
Ikatan Cendikiawan Muslim Se Indonesia (ICMI) Daerah Wilayah Kaltim Kalimantan Timur (pengurus).
 
Brunei-Indonesia-Malaysia-The Phillipines East Asean Growth Area (BIMP-EAGA) (Sekretaris Harian; 1996 - 2000).
 
Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (PERHIPTANI) Provinsi Kaltim Kalimantan Timur (Ketua; 1986 - 2000).
 
KOSGORO Kalimantan Timur (Anggota Pengurus; 1991 - 1992).
 
Badan Koordinasi Kemahasiswaan (BKK) Universitas Mulawarman (Anggota Pengurus; 1979 - 1980).
 
Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman (Ketua; 1978 - 1979).
 
<nowiki>*</nowiki>Politik & Pencapaian:
 
Ranah politik adalah suatu hal yang sudah tidak asing bagi Isran Noor. Berbekal kepeduliannya terhadap sesama dan masyarakat sekitarnya, serta ilmu dan pengalaman berorganisasi yang diperolehnya, Isran Noor sangat paham atas kondisi di Kutai Timur dan bagaimana seharusnya Kutai Timur dibangun. Menjadi orang nomor satu di Kutai Timur bukanlah pekerjaan yang mudah, bagi siapa pun, juga bagi Isran Noor. Untuk itu diperlukan ketekunan dan dedikasi yang mendalam. Namun sejauh ini, banyak kalangan serta lapisan masyarakat yang memberi nilai tinggi atas kinerja Isran Noor, karena dia tidak hanya menawarkan solusi tapi juga memberi hasil konkrit. Kepemimpinan, prestasi kerja serta kedekatan dengan rakyat membuat Isran Noor semakin disayangi orang-orang yang berada disekitarnya maupun yang mengenalnya. Visi Isran Noor berdimensi nasional, menembus batas-batas administratif kabupaten Kutai Timur yang dipimpin dan dibangunnya. Isran Noor percaya bahwa membangun daerah dalam konteks otonomi daerah adalah sama dengan membangun Indonesia. Berikut adalah beberapa pencapaian Isran Noor: Kutai Timur sukses menjalankan otonomi daerah untuk membangun dan meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
 
IPM (Indeks Pembangunan Manusia) di Kutai Timur mengalami kemajuan dan semakin membaik, yaitu dari 69,30 di tahun 2005 menjadi 74,51 di tahun 2010. Peningkatan Kualitas pendidikan di Kutai Timur meningkat tinggi (leadership-park.com, April 2010). Pertumbuhan ekonomi Kutai Timur meningkat sekitar 75% dibandingkan dengan tahun 2011.
 
== Referensi ==