'''Paseh''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Banjarmangu, Banjarnegara|Banjarmangu]], [[Kabupaten Banjarnegara|Banjarnegara]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].
Paseh merupakan salah satu desa penghasil kerajinan "kaki guci" ternama di kabupaten banjarnegara, hampir semua masyarakat desa bekerja sebagai pengrajin. Adanya usaha kerajinan kaki guci ini dipelopori oleh bapak Soemekto putra asli paseh yang sudah lama menetap di Jakarta. Hasil dari kerajinan kaki guci dipasarkan diseluruh pulau jawa diantaranya; Jakarta, Solo, Jogjakarta, dan masih banyak lagi kota-kota yang lain. Dengan adanya usaha ini perekonomian masyarakat paseh menjadi lebih maju dibanding desa-desa disekitar.
'''SEJARAH'''
{{Banjarmangu, Banjarnegara}}
Desa Paseh telah ada seiring dengan hari jadinya Kabupaten Banjarnegara sekitar 182 tahun lalu, Desa Paseh terletak di 5 km kota Kecamatan, 12 km barat daya Ibukota Kabupaten Banjarnegara dg luas wilayah 314 Hektar. Desa Paseh berasal dari penyingkatan bahasa jawa yaitu Patilasaan Syeh (Tanda /rute perjalanan syeh) yang kemudian di singkat menjadi PASEH.
Dahulu Desa Paseh adalah gabungan dari 2 desa yaitu Desa Paseh dan Desa Karangasem yang kemudian menyatu menjadi PASEH. Desa Paseh memiliki wilayah di bagian timur dan utara jalan desa yang saat ini menjadi jalur utama desa dan berbatasan langsung dengan Desa Sigeblog dan Sipedang. Sebaliknya Desa Karangasem memiliki wilayah kekuasaan di sebelah barat dan selatan Desa Paseh atau berbatasn langsung dengan Desa Medayu dan Lemahjaya.
Adapun sejarah terbentuknya nama tersebut bermula dari kedatangan Serombongan wali / Sunan atau warga menyebut mereka sebagai Syeh yang dipimpin oleh Sunan Giripit dan Giri Wasiat yang melakukan perjalanan untuk mensurvei lokasi yang akan dibuat sebuah pusat studi Islam atau pesantren dalam rangka syi’ar agama islam di tanah jawa. Sebagai tanda bahwa mereka telah melakukan survei tempat tersebut, mereka membuat sebuah tanda (Patilasan) berupa batu yang di tumpuk menyerupai punden.
Adapun Nama Kepala Desa Sebelum bergabungnya Desa Karangasem dan Desa Paseh pada tahun 1831 adalah sebagai berikut :
A.Desa Karangasem:
1. Eyang Limun
2. Limun Patradiwirja
B. Desa Paseh :
1. Rinten
2. Sahid Sopardji
Kemudian oleh bupati Banjarnegara kedua desa di gabung menjadi satu desa dan mengambil nama dari salah satu desa dan sepakat memberi nama PASEH yang dinilai memiliki nilai historis tinggi, Setelah tergabung menjadi satu, desa yang baru lahir itu dipimpin oleh Kepala Desa pertama yaitu :
1. Sardan Setradiwirja : 1923 dilanjutkan oleh,
2. Suhadi Hadi Suwirja : 1937,
3. Sarida Wirjo Sumarno : 1975,
4. Gatot : 1989,
5. Zaeni Akhsanudin : 1998,
6. Gatot : 2007,
7. Waris Akhmad Mustofa : 2013.
'''GEOGRAFIS '''
Ketinggian : 420 mdpl dengan topografi perbukitan.
'''BATAS DESA'''
Batas –batas wilayah desa sebagai berikut :
a. Sebelah Utara = Desa Sigeblog
b. Sebelah Selatan = Desa Medayu
c. Sebelah Timur = Desa Rejasari
d. Sebelah Barat = Desa Lemah Jaya
'''LOKASI DESA '''
a. Jarak Desa ke Kecamatan = 5 km
b. Waktu Tempuh ke Kecamatan = 15 menit
c. Waktu tempuh ke pusat fasilitas terdekat = 15 menit ( Pasar, Kesehatan , Pemerintah )
d. Ketersediaan Angkutan Umum = 2 x (hari)
'''LUAS WILAYAH '''
a. Pemukiman = 17.600 ha
b. Sawah = 97.235 ha
c. Ladang/ Tegalan = 15.850 ha
d. Hutan / Kebon Campur = 179.465 ha
e. Perikanan ( kolam,empang )= 2.000ha
f. Lain- Lain = 1.760 ha
g. Jumlah keseluruhan = 314 ha
'''PEMBAGIAN WILAYAH PEDUSUNAN '''
Jumlah Dusun sebanyak : 4 Dusun / RW, yakni:
Dusun / RW Paseh / I
Dusun / RW Kepyar/ II
Dusun / RW Karang Sari/ III
Dusun / RW Duren / IV
'''MATA PENCAHARIAN'''
Mata pencaharian penduduk Desa Paseh adalah 75% sebagai petani dg komoditi utama yaitu Salak Pondoh yg telah dipasarkan ke berbagai wilayah di kota-kota besar di tanah air. Selain itu sebagian petani juga menanam komoditas lain seperti Kapulaga, Kayu Sengon/Albasia, Padi dsb. Selain pertanian, sekitar 20% penduduk bekerja pada sektor Industri dg bahan utama kayu dan menghasilkan berbagai produk seperti: kapstok (gantungan baju), standar guci /guci pad, dispencer pad, meja tv, dan sebagian mebelair/furniture. Selain itu sebanyak 5% bergerak pada industri kreatif, pedagang, pengusaha guru dan wiraswasta
|