Paleopatologi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 18:
Luka traumatis seperti patah tulang dan tulang yang cacat dapat dengan mudah untuk dilihat. Bukti mengenai kondisi kesehatan yang lainnya seperti [[Tuberkolosis]] dan [[Sifilis]], dapat juga ditemukan pada tulang. Penyakit persendian seperti [[Artritis]] dan [[Pirai]] (gout) juga sering ditemukan. Kasus paleopatologi tertua yang terdokumentasi di Indonesia adalah paha [[Pithecanthropus erectus]] yang kemungkinan menderita ''Myositis ossificans''.<ref>{{cite journal|last=David|first=A.R.|coauthors=Zimmerman MR|title=Cancer: an old disease, a new disease or something in between?|journal=Nature Reviews Cancers|date=10|year=2010|month=October|volume=10|page=728-33|doi=10.1038/nrc2914|url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20814420}}</ref>
Arkeolog sering menggunakan paleopatologi sebagai alat utama untuk memahami mengenai kehidupan manusia pada masa lampau. Sebagai contoh, deformasi tengkorak pada Suku Maya, ketika tulang tengkorak dibuat menjadi lonjong. Selain itu terdapat pula bukti lainnya seperti [[trepanasi]], atau proses melubangi [[kranium]], baik itu satu kali, maupun beberapa kali dalam satu individu. Trepanasi yang sembuh sebagian atau seluruhnya menandakan bahwa pelaku prosedur ini sering kali selamat hingga lubang tersebut menutup.
==Paleopatologi hewan==
|