Trans7: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Menambah satu subjudul pada segmen sejarah, ihwal naiknya pamor TV7 Maret 2003 berkat tindakannya merelai Al Jazeera. |
||
Baris 24:
== Sejarah ==
Trans7 berdiri dengan nama TV7 berdasarkan izin dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan Nomor 809/BH.09.05/III/2000 yang sahamnya sebagian besar dimiliki oleh [[Kompas Gramedia]] (KG) dan 12% dimiliki [[Bakrie & Brothers]] (perusahaan konglomerat milik [[Aburizal Bakrie]] yang memiliki [[antv]]). Pada tanggal [[25 November]] [[2001]] keberadaan TV7 telah diumumkan dalam Berita Negara Nomor 8687 sebagai '''PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh'''. Logo TV7 Sendiri diartikan sebagai simbol dari "JO" yang merupakan singkatan dari [[Jakob Oetama]], pemilik TV7.
=== TV7 dan Al Jazeera ===
TV7 semakin dikenal masyarakat pada triwulan pertama [[2003]]. TV7 merelai siaran [[Al Jazeera]] secara langsung setiap harinya selama invasi Amerika Serikat ke Irak berlangsung melalui tayangan berita bertajuk "Invasi ke Irak". Langkah TV7 ini diikuti oleh [[Antv|ANTV]] yang merelai siaran stasiun televisi yang berbasis di Dubai, [[Al Arabiya]], ihwal invasi Amerika Serikat ke Irak<ref>[[Wartawan AS Tewas, Arnett Dikontrak "Al-Arabiya"]]</ref>.
Masyarakat Indonesia secara umum menyambut baik langkah TV7 ini, terutama bagi pihak yang kurang setuju dengan "kebenaran" media Barat<ref>[[Pamor TV7 Ikut Terangkat berkat Kepopuleran Al Jazeera]]</ref>. Meski beredar kabar Megawati mendesak TV7 agar menghentikan relai siaran [[Al Jazeera]], humas TV7 saat itu, Uni Lubis, membantah kabar itu. Bahkan, Uni menegaskan bahwa relai tetap diteruskan dan gangguan-gangguan dalam relai tersebut terus diatasi<ref>[http://cybernews.cbn.net.id/cbprtl/Cybernews/detail.aspx?x=General&y=Cybernews%7C0%7C0%7C4%7C976 TV7 Bantah Mega Desak Relai Aljazeera Dihentikan]</ref>.
=== Pergantian nama dan logo ===
|