Pertanian organik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 138:
Meskipun pembeli membandingkan harga dan membeli secara sadar, bahan pangan organik tidak selalu lebih mahal dibandingkan bahan pangan non-organik. Seperti contoh di tahun 2000, sebuah usaha [[restoran]] mengganti 85% bahan baku yang digunakannya ke organik tanpa meningkatkan harga bagi pembelinya. Pemilik restoran juga menyatakan bahwa sejak tahun 2000, harga bahan pangan organik telah turun dan saat ini tidak lagi menjadi masalah untuk mendapatkan bahan pangan organik dengan harga yang bersaing.<ref>[http://www.architectsofchange.tv/television-program/economics-of-taste/philippe-renard-belgium/biography#2;0 Phillipe Renard]</ref><ref>[http://www.voedselteams.be/faq#n705 Another example are the "Voedselteams" in Belgium, basically packets with vegetables from community supported agriculture, which are sold at low prices]</ref>
===Tenaga kerja===
Sebuah surver yang dilakukan di [[Irlandia]] dan [[Britania Raya]] menemukan bahwa pertanian organik mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja dibandingkan pertanian konvensional. Perbedaan ini terlihat jelas pada ukuran lahan usaha tani yang lebih besar. Para peneliti menyimpulkan bahwa akan ada lapangan pekerjaan di bidang pertanian 19% lebih banyak di Inggris, dan 6% lebih banyak di Irlandia, jika 20% usaha pertanian di kedua negara menjadi usaha pertanian organik.<ref>Morison, James, et al (2005). "Survey and Analysis of Labor on Organic Farms in the UK and Republic of Ireland", ''International Journal of Agricultural Sustainability''(3):24-43</ref>
== Lihat pula==
|