Bantuan Siswa Miskin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanamanteo (bicara | kontrib) Maraton |
Hanamanteo (bicara | kontrib) Maraton |
||
Baris 6:
== Permasalahan ==
=== Penyaluran ===
Permasalahan baru terjadi pada saat setelah disalurkannya BSM ke seluruh Indonesia. Di Kalimantan Selatan, puluhan ribu siswa tidak dapat memanfaatkan bantuan yang diberikan pemerintah karena data siswa miskin yang berhasil dikumpulkan dari kabupaten/kota baru 25 persen dari kuota yang diberikan pemerintah.<ref>{{cite news|url=http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/08/01/6/172518/Puluhan-Ribu-Pelajar-tidak-Dapat-Manfaatkan-Bantuan-Siswa-Miskin|title=Puluhan Ribu Pelajar Tidak Dapat Manfaatkan Bantuan Siswa Miskin|publisher=METRO TV NEWS|date=1 Agustus 2013}}</ref>
Terkait masih rendahnya serapan dana BSM, [[Dewan Permusyawaratan Rakyat|DPR]] meminta pemerintah bekerja keras untuk menyalurkannya agar bantuan yang disalurkan tepat guna dan tepat waktu bagi seluruh siswa miskin di Indonesia. Jika anggaran BSM tidak terserap secara tuntas, menurut anggota komisi X DPR Asdy Narang, kinerja Kemendikbud dan kementerian lain yang terkait dengan penyaluran BSM belum optimal.<ref>{{cite news|url=http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/10/24/3/190283/-Anggota-DPR-Minta-Pemerintah-Kebut-Salurkan-Bantuan-Siswa-Miskin|title=Anggota DPR Minta Pemerintah Kebut Salurkan Bantuan Siswa Miskin}}</ref> Ini disebakan karena dana BSM yang disalurkan oleh [[Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia|Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia]] baru 24% dari seharusnya. [[Menteri Pendidikan dan Kebudayaan]] [[Mohammad Nuh]] mengatakan bahwa belum tersalurnya dana BSM secara keseluruhan tersebut dikarenakan orangtua yang memegang [[Kartu Perlindungan Sosial]] (KPS) belum mendaftarkan anaknya ke sekolah anaknya masing-masing. Untuk itu, kementerian memberikan batas waktu hingga 30 September 2013 kepada para orangtua siswa yang memegang kartu KPS untuk melaporkan ke pihak sekolah yang bersangkutan.<ref>{{cite news|url=http://www.tribunnews.com/nasional/2013/09/25/bantuan-siswa-miskin-baru-tersalur-24-persen|title=Bantuan Siswa Miskin Baru Tersalur 24 Persen|publisher=Tribunnews|date=25 September 2013}}</ref> [[Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia|Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia]] [[Agung Laksono]] mengaku kecewa dengan rendahnya penyaluran dana Bantuan Siswa Miskin. Dari alokasi anggaran Rp10 triliun untuk BSM, diperkirakan baru sekitar 35% yang terserap. Menurut dia, lambannya penyaluran dana disebabkan oleh faktor lemahnya sosialisasi. Maklum, sambung dia, program itu baru diperkenalkan pada Agustus 2013. Oleh karena itu, dia meminta petugas kantor pos untuk menyosialisasikan BSM kepada pemegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS) yang mencapai 15,5 juta rumah tangga sasaran dengan tujuan pemegang Kartu Perlindungan Sosial mengetahui mengenai BSM. Kendatipun demikian, dia menjamin mayoritas siswa yang dikategorikan sangat miskin dan miskin sudah mendapatkan bantuan berupa BSM.<ref>{{cite web|url=http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/10/23/3/189939/Penyaluran-Dana-BSM-Dinilai-Lamban|title=Penyaluran Sana BSM Dinilai Lamban|publisher=METRO TV NEWS|date=23 Oktober 2013}}</ref>
=== Pemotongan dana ===
|