Minyak sawit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di tahun +pada tahun)
Baris 47:
Secara alami minyak sawit berwarna kemerahan karena kandungan [[karotena]] yang tinggi, termasuk [[alfa-karotena]], [[beta-karotena]], dan [[likopen]], nutrisi yang sama yang memberikan warna merah pada [[tomat]], [[wortel]], dan buah dan sayur lainnya.
 
Minyak sawit murni mengandung setidaknya 10 jenis karotena, bersama dengan [[tokoferol]] dan [[tokotrienol]] (anggota famili [[Vitamin E]]), [[fitosterol]], dan [[gikolipid]].<ref>[http://palmoilis.mpob.gov.my/publications/joprv12n1-14.pdf Valuable minor constituents of commercial red palm olein: carotenoids, vitamin E, ubiquinones and sterols] Bonnie Tay Yen Ping and Choo Yuen May, Journal of Oil Palm Research, Vol 12, No 1, June 2000, pg14-24</ref> Pada sebuah penelitian yang dilakukan peada hewan dipada tahun 2007, para peneliti dari [[Afrika Selatan]] memberikan minyak sawit merah pada tikus dan menemukan bahwa terjadi pengurangan aktivitas [[fosforilasi]] pada jantung tikus yang sebelumnya telah diberikan makanan berkolesterol tinggi.<ref>{{Cite journal|doi=10.1017/S0007114507658991 |pmid=17349077 |year=2007 |last1=Kruger |first1=MJ |last2=Engelbrecht |first2=AM |last3=Esterhuyse |first3=J |last4=Du Toit |first4=EF |last5=Van Rooyen |first5=J |title=Dietary red palm oil reduces ischaemia-reperfusion injury in rats fed a hypercholesterolaemic diet |volume=97 |issue=4 |pages=653–60 |journal=The British journal of nutrition}}</ref>
 
Pada tahun 1990an, minyak sawit murni telah dikemas dan diperjualbelikan sebagai minyak goreng dan menjadi bahan campuran [[mayones]] dan [[minyak salad]].<ref>[http://www.unu.edu/unupress/food/fnb21-2.pdf Characteristics of red palm oil, a carotene- and vitamin E–rich refined oil for food uses] B. Nagendran, U. R. Unnithan, Y. M. Choo, and Kalyana Sundram, Food and Nutrition Bulletin, vol. 21, no. 2, 2000, pg 77-82, The United Nations University.</ref> Antioksidan pada minyak sawit murni seperti [[tokotrienol]] dan [[karoten]] memiliki manfaat bagi kesehatan.<ref>{{Cite journal|url=http://palmoilis.mpob.gov.my/publications/pod36_13-19.pdf |title=Phytochemicals for Nutraceuticals from the By-product of Palm Oil Refining |first1=Ab Gapor Md |last1=Top |first2=Wan Hasamudin Wan |last2=Hassan |first3=Mohamad |last3=Sulong |date=June 2002|journal=Palm Oil Developments |volume=36 |pages=17–19}}</ref><ref>{{Cite journal|pmid=12572887 |url=http://publib.upol.cz/~obd/fulltext/Biomedic146-2/LF11_2002-1.pdf |year=2002 |last1=Stuchlík |first1=M |last2=Zák |title=Vegetable lipids as components of functional foods |volume=146 |issue=2 |pages=3–10 |journal=Biomedical papers of the Medical Faculty of the University Palacky, Olomouc, Czechoslovakia |first2=S}}</ref><ref>{{Cite journal|pmid=17163944 |doi=10.1111/j.1473-2130.2004.00054.x |date=Jan 2004|last1=Rona |first1=C |last2=Vailati |last3=Berardesca |title=The cosmetic treatment of wrinkles |volume=3 |issue=1 |pages=26–34 |issn=1473-2130 |journal=Journal of cosmetic dermatology |first2=F |first3=E}}</ref> Sebuah studi dipada tahun 2009 menguji laju emisi dari [[akrolein]], sebuah senyawa berbahaya dan tidak berbau yang dihasilkan dari pemecahan [[gliserol]] pada proses penggorengan kentang. Minyak yang diuji diantaranya minyak sawit murni, minyak zaitun, dan minyak bunga matahari. Emisi akrolein tertinggi ada pada minyak bunga matahari dibandingkan minyak sawit dan minyak zaitun.<ref>{{Cite journal|doi=10.1177/1082013208100462 |title=Health Benefits of Using Red Palm Oil in Deep-frying Potatoes: Low Acrolein Emissions and High Intake of Carotenoids |year=2009 |last1=Andreu-Sevilla |first1=A.J. |last2=Hartmann |last3=Burlo |last4=Poquet |last5=Carbonell-Barrachina |journal=Food Science and Technology International |volume=15 |page=15 |first2=A. |first3=F. |first4=N. |first5=A.A.}}</ref> WHO menetapkan batas konsumsi akrolein bagi manusia sebesar 7.5 miligram per hari per kilogram berat badan. Akrolein ada pada berbagai makanan yang digoreng dengan minyak seperti pada kentang goreng, meski kadarnya hanya beberapa mikrogram. Sebuah studi menyimpulkan bahwa risiko kesehatan akibat akrolein pada makanan tidak terlalu berarti dikarenakan kadarnya yang terlalu sedikit.<ref>{{cite web|url=http://dx.doi.org/10.1002%2Fmnfr.201100481 |title=Toxicology and risk assessment of acrolein in food - Abraham - 2011 - Molecular Nutrition & Food Research - Wiley Online Library |publisher=Dx.doi.org |date= |accessdate=2013-03-27}}</ref>
 
=== Minyak sawit yang dimurnikan ===