Mesin segaris: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 19 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q946676
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di tahun +pada tahun)
Baris 10:
Dulunya, mesin 8 silinder segaris merupakan konfigurasi mesin "mewah", dan biaya pembuatannya lebih murah bila dibandingkan dengan model [[mesin V]] dengan [[Mesin V8|jumlah silinder sama]]. Kadang-kadang, tenaga yang dihasilkan malah lebih besar dari mesin V8 manapun. Pada tahun 1930, [[Duesenberg]] membuat mesin dengan [[blok silinder]] terbuat dari [[aluminium]] dan kepala berbentuk setengah lingkaran untuk memproduksi mesin bertenaga paling besar saat itu. Diikuti dengan [[Pontiac]] yang memperkenalkan mesin 8 segaris mereka pada tahun 1933. Meskipun begitu, setelah berakhirnya [[Perang Dunia II]], mesin 8 segaris banyak digantikan dengan mesin V8 yang lebih ringan dan lebih kompak.
 
Ada 2 faktor utama yang menyebabkan hilangnya mesin 6 silinder segaris dalam aplikasi otomotif. Yang pertama adalah ''[[balance shaft]]'' lanchester, sebuah ide lama yang kembali dikenalkan oleh Mitsubishi dipada tahun 1980-an. Mereka menggunakan ''balance shaft'' untuk mengatasi masalah "ketidakseimbangan alami" dari mesin 4 segaris dan [[mesin V6]]. Maka, setelah menggunakan ''balance shaft'' ini, mesin pun menjadi lebih halus. Hal ini membuat mesin 6 segaris yang tadinya halus menjadi tidak berguna, karena mesin 6 segaris membutuhkan ruang yang besar. Teknik ini kemudian diikuti oleh seluruh pabrikan otomotif lain. Yang kedua adalah konsumsi bahan bakar semakin menjadi pertimbangan. Mobil-mobil menjadi lebih kecil dan lebih efisien. Ruangan mesin untuk mobil-mobil kecil atau medium biasanya didesain dengan mesin 4 segaris, dan tidak cukup untuk mesin 6 segaris, tapi ruangan itu masih cukup dengan mesin V6 dengan sedikit modifikasi.
 
Beberapa pabrikan mobil (seperti dulunya [[Lancia]] dan belakangan [[Volkswagen]] dengan [[Mesin VR6]] mereka) telah mencoba untuk mengkombinasikan keuntungan yang didapat dari mesin segaris dan mesin V dengan memproduksi mesin V dengan sudut sangat lancip. Mesin ini lebih kompak dari konfigurasi lainnya, tapi tingkat kehalusannya lebih rendah dibandingkan dengan konfigurasi mesin lainnya.