Pulo Brayan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- asal-usul + asal usul )
Baris 7:
Bagi yang bertempat tinggal di kawasan Jl. Kl. Yos Sudarso dan sekitarnya, pasti sudah tak asing lagi dengan kawasan pasar yang selalu ramai baik di hari-hari biasa, maupun hari libur. Ya, Pulo Brayan namanya. Kawasan pasar dan pertokoan yang juga dikenal dengan "Pajak Brayan", berlokasi di pangkal bilangan Jalan Kl. Yos Sudarso, berbatasan dengan kawasan-kawasan lain seperti Jl. Bilal dan Helvetia, Medan Barat.
 
Dilihat sekilas sih, Pulo Brayan tampak sama seperti pasar-pasar lainnya di penjuru kota hingga desa di Indonesia. Tapi, ada cerita menarik seputar asal- usul nama Pulo Brayan yang tidak banyak diketahui masyarakat sekitar yang sehari-hari beraktivitas di lokasi yang aslinya sebuah kecamatan ini. Konon, kata Pulo dan Brayan, adalah serapan dari...
Bahasa Melayu yang berarti Pulau dan Berayun. Jadinya ya... pulau yang berayun! Yap, setidaknya begitulah kebanyakan cerita dari versi sejumlah orang yang mengetahui seluk-beluk Pulo Brayan ini.
Bisa jadi bukan sekedar dongeng seperti Siti Nurbayah ataupun Malin Kundang. Konon, tadinya kecamatan Pulo Brayan ini adalah sebuah pulau kecil yang dikelilingi oleh sungai, yang tak lain adalah sungai Deli yang terkenal itu. Saking kecilnya, pulau ini sering bergoyang-goyang seperti perahu, sehingga disebut-sebut sebagai pulau yang berayun, atau dalam Bahasa Melayu, "Pulo Berayun". Lama-kelamaan, lidah masyarakat telah terbiasa mengucapkannya Pulo Brayan saja, sehingga jadilah Pulo Brayan dikenal demikian hingga sekarang.