Iodometri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 25:
K<sub>2</sub>Cr<sub>2</sub>O<sub>7</sub> + 6KI + 14HCL → 3I<sub>2</sub> + 8 KCl + 2 CrCl<sub>3</sub> + 7H<sub>2</sub>O
akhir reaksi ditandai oleh penghentian pelepasa iod. namun keadaan tersebut tidak dapat diamati. ketika larutan digunakan sebagai indikator, pengamatan I<sub>2</sub> yang muncul dapat terpantau dengan mudah (warna biru) namun bukan ketika ercapai pembentukan I<sub>2</sub> pertama kali.
dalam kasus ini digunaan metoda substitusi tidak langsung, yaitu pada campuran kalium iodida dan larutan asam (dalam jumlah berlebih) ditambahkan dengan volume tertentu oksidator yang akan ditentukan (sebagai contoh larutan K<sub>2</sub>Cr<sub>2</sub>O<sub>7</sub> ). kemudian dibiarkan sekitar 5 menit untuk menyelesaikan reaksi tersebut. selanjutnya ion yang dilepaskan dititrasi denga tiosulfat. banyaknya grek iod ekivalen dan grek tiosulfat akan sama dengan zat pengoksidasi (K<sub>2</sub>Cr<sub>2</sub>O<sub>7</sub>). karena itu meski penentuan K<sub>2</sub>Cr<sub>2</sub>O<sub>7</sub> dan Na<sub>2</sub>S<sub>2</sub>O<sub>3</sub> masing-masing tidak bereaksi langsung, namun banyaknya akan ekivalen, dengan perhitungan berikut<br />
 
V<sub>K<sub>2</sub>Cr<sub>2</sub>O<sub>7</sub></sub> . N<sub>K<sub>2</sub>Cr<sub>2</sub>O<sub>7</sub></sub> = V <sub>Na<sub>2</sub>S<sub>2</sub>O<sub>3</sub></sub> . N <sub>Na<sub>2</sub>S<sub>2</sub>O<sub>3</sub></sub> <br />
penentuan zat pengoksidasi secara iodometri dapat dirangkum sebagai berikut:
 
penentuan zat pengoksidasi secara iodometri dapat dirangkum sebagai berikut:<br />
 
# KI + asam (berlebih dalam erlenmeyer) + oksidator yang akan ditetapkan ( dengan memipet) → pelepasan I<sub>2</sub>
# I<sub>2</sub> + Na<sub>2</sub>S<sub>2</sub>O<sub>3</sub> ---- 2 NaI + Na<sub>2</sub>S<sub>4</sub>O<sub>6</sub> (titrasi iod dengan tiosulfat)