Seni Didong: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k clean up, replaced: dirubah → diubah using AWB |
||
Baris 18:
==Peran dan fungsi==
Peran dan Fungsi yang luas dalam dinamika kehidupan sosial. Di antaranya adalah
# Sebagai media menyalurkan nilai-nilai estetika masyarakat.
Baris 68:
Dalam setiap penampilan atau pertunjukkan, masing-masing kelompok diberi waktu selama 30 menit secara bergantian sepanjang malam. Kedua kelompok kesenian akan saling beradu syair dan puisi, inilah yang merupakan inti serta daya tarik dari kesenian Didong. Selain dalam bentuk pertandingan, kesenian ini juga kerap dipentaskan dan dipertontonkan dalam acara-acara tertentu.
Sebagai suatu kesenian yang sangat digemari oleh masyarakatnya dengan syair-syair puisi sebagai unsur utamanya, maka pada masa penjajahan Belanda kesenian ini telah dimanfaatkan untuk membangkitkan rasa fanatisme kelompok, kampung dan suku guna mendukung politik pecah belah (defide et empra). Syair-syair dan puisi dalam Didong yang pada awalnya berisi petuah-petuah, nasehat-nasehat, tamsil mengenai masalah kehidupan sosial
Karena adanya pengaruh dan kepentingan kolonial, maka dalam perkembangan selanjutnya kesenian ini telah mengalami pembaharuan-pembaharuan. Baik dari segi peran dan fungsi, isi syair puisi serta tema-tema karangan. Pembaharuan itu dapat dilihat dalam beberapa periode perkembangan dari seni Didong.Setidaknya ada empat priodeisisasi, kesemuanya pada akhirnya berhenti pada eksistensisnya sebagai sebuah kesenian tradisional dengan syair pusi sebagai unsur utama. Dimana pada priode tarkahir jenis kesenian ini telah menjadi media komunikasi dan saluran silaturahmi antar masyarakat, menjadi mediator antara pemerintah dan pemimpin dangan rakyat. Di samping itu seni Didong juga merupakan sumber nilai dalam budaya Gayo.
Baris 74:
==Syair Seni Didong Sebagai Media Komunikasi==
Setiap orang senantiasa berkomunikasi kepada sesama manusia, termasuk juga kepada Tuhannya. Senada dengan itu para pakar mengatakan bahwa tidak ada orang yang dapat menghindar untuk berkomunikasi. Komunikasi adalah kodrat bagi manusia. Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda, bersuku-suku bangsa untuk saling mengenal. Dari proses saling mengenal inilah terjadi komunikasi antar manusia. Ketika manusia memohon do’a, terjadilah komunikasi transenden.
Komunikasi bertujuan bukan saja menyampaikan pesan atau informasi kepada pihak lain, dalam suatu komunikasi terdapat juga pesan-pesan yang mengajak kepada jalan kebaikan. Komunikasi tidak saja menjadi suatu yang dapat menghubungkan antar satu orang atau lebih, tetapi juga menjadi bagian dari perbuatan kebaikan sekaligus amal ibadah bagi komunikatornya.
Kesenian dengan syair sebagai bagian terpenting di dalamnya, sebagai media komunikasi berisi penyampaian pesan-pesan, diakui pula oleh Azwar AN, bahwa sebenarnya dakwah atau penyampaian pesan-pesan melalui seni adalah hal yang tepat. Alasan tersebut menurut Azwar AN lebih di dasarkan atas; karena seni mempunyai kaedah tersendiri, tidak menggurui tetapi dapat menyentuh hati nurani dan logika, etika seni dalam kaitan ini mencerminkan perilaku dan moral, tata aturan hukum, dan ditambah pula dengan pesan-pesan yang memberikan dorongan kepada manusia untuk selalu meningkatkan perwujudan akhlak mulia dalam kehidupan.
▲Kesenian dengan syair sebagai bagian terpenting di dalamnya, sebagai media komunikasi berisi penyampaian pesan-pesan, diakui pula oleh Azwar AN, bahwa sebenarnya dakwah atau penyampaian pesan-pesan melalui seni adalah hal yang tepat. Alasan tersebut menurut Azwar AN lebih di dasarkan atas; karena seni mempunyai kaedah tersendiri, tidak menggurui tetapi dapat menyentuh hati nurani dan logika, etika seni dalam kaitan ini mencerminkan perilaku dan moral, tata aturan hukum, dan ditambah pula dengan pesan-pesan yang memberikan dorongan kepada manusia untuk selalu meningkatkan perwujudan akhlak mulia dalam kehidupan.
Selain itu seni bertujuan menimbulkan kesenangan yang bersifat estetik dan menurut konsepsi Islam harus dipadukan dengan etika. Tertariknya manusia kepada keindahan, dimanfaatkan oleh seniman agar karyanya mendapat respons oleh masyarakat selaku penikmat sekaligus audiens. Kalau seni mengandung daya tarik mengapa tidak dimanfaatkan dalam dakwah, sehingga penyampaian pesan dari (komunikator) mendapat respons positif dari khalayak (audience).
Baris 168 ⟶ 167:
Tuhanpun tidak mengubah nasib kita
terkecuali kalau tidak diri kita sendiri mengubahnya
Sebagian dari isi syair tersebut sebagaimana terdapat dalam kutipan di bawah ini :
Baris 207 ⟶ 205:
Dalam ruang lingkup sosiologi komunikasi, seni Didong dapat digolongkan kepada social inter action, yaitu penyebar luasan informasi, ide-ide, sikap-sikap, atau emosi dari seorang atau kelompok kepada yang lain, terutama melalui simbol-simbol dan pesan-pesan.Karena ruang lingkup komunikasi menyangkut persoalan-persoalan yang ada kaitannya dengan subtansi interaksi sosial orang-orang dalam masyarakat; termasuk konteks interaksi komunikasi yang dilakukan secara langsung maupun dengan menggunakan media.
==Referensi==
Baris 214 ⟶ 211:
# http://indonesiabox.org/didong/
[[Kategori:
[[Kategori:
|