Toyota Kijang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k clean up, replaced: merubah → mengubah using AWB
Baris 1:
 
:{{disambiginfo|Kijang}}
{{Infobox Automobile
Baris 29 ⟶ 28:
 
=== Generasi I ([[1977]]-[[1981]]) ===
[[Berkas:Toyota_KIjang_1Toyota KIjang 1.jpg|right|thumb|270px|Toyota Kijang Generasi I]]
==== Sejarah Produksi ====
 
Baris 45 ⟶ 44:
 
=== Generasi II ([[1981]]-[[1986]]) ===
[[Berkas:Toyota_Kijang_2Toyota Kijang 2.jpg|right|thumb|270px|Kijang Generasi II]]
[[Berkas:KijangKF20PU.jpg|right|thumb|270px|Kijang KF20 Pick Up]]
[[Berkas:Toyota Kijang (1981-1986).jpg|right|thumb|270px|Kijang KF20 Minibus]]
Baris 53 ⟶ 52:
==== Sejarah Produksi ====
 
Mobil ini, walaupun disebut sebut memiliki banyak perubahan, bentuknya masih ada kesamaan dengan ''Kijang Buaya''. Lampu mobil masih bulat di samping depan kanan-kiri dan gril masih sederhana dengan tulisan '''TOYOTA''' pada bagian depan. Garis pada bonnet juga masih simpel dan curam. Meski bukaan pada tutup kap mesin tidak lagi bukaan penuh hingga bagian tepi hidung mobil (bonnet) seperti halnya kijang sebelumnya.
 
==== Konsep Produksi ====
Baris 70 ⟶ 69:
 
=== Generasi III ([[1986]]-[[1997]]) ===
[[Berkas:Gambar_Toyota_Kijang_GeneraGambar Toyota Kijang Genera.gif|right|thumb|270px|Kijang Generasi III]]
 
Pada tahun [[1986]], model Toyota Kijang generasi III dilempar ke pasaran. Kijang generasi ini bentuknya lebih melengkung pada lekukannya sehingga tampak lebih modern. Model ini hingga saat ini masih banyak digunakan di jalanan di Indonesia meski tidak lagi diproduksi.
Baris 76 ⟶ 75:
Pada generasi ini, konsep Kijang sebagai kendaraan angkut mulai bergeser sebagai kendaraan penumpang sekalipun banyak Kijang generasi sebelumnya juga dimodifikasi sebagai kendaraan penumpang. Pada generasi ini juga masih terdapat varian pick up, meski tidak lagi menjadi konsep utama Toyota Kijang seperti generasi sebelumnya. Di zaman/masa ini, bisa dikatakan sebagai generasi kejayaan Kijang sebagai mobil penumpang, terutama sebelum banyak mobil penumpang Built Up impor meramaikan pasar kendaraan di Indonesia serta puncak dominasi Toyota atas model-model kuat seperti Mitsubishi Colt L300 dan minibus tanpa bonnet lainnya seperti Suzuki Carry dan Daihatsu Zebra dimana Kijang menjadi pilihan kuat konsumen saat itu. Toyota mengeluarkan dua tipe Kijang pada generasi ini yakni tipe Super Kijang dan Grand Extra dengan memiliki ''life cycle'' cukup panjang (lebih dari satu dekade) dibandingkan generasi sebelumnya.
 
Desain mobil ini memiliki bentuk lebih manis dan halus dibandingkan generasi lalu yang kaku mirip kotak sabun. Teknologi ''full pressed body'' diperkenalkan untuk menekan penggunaan dempul dalam proses pembuatannya hingga 2-5 2–5 kg dempul per mobil. Mesin pada awal generasi ini masih memakai tipe 5K namun memiliki daya kuda (horse power) yang lebih tinggi yakni 63  hp dari sebelumnya 61  hp. Transmisi menghadirkan 5 percepatan, dan 4 percepatan, yang sebelumnya hanya memakai 4 percepatan.
Pada generasi ketiga ini, Toyota Kijang memiliki varian yang cukup luas. Varian '''Commando''', dan '''Ranger'''. varian '''Commando''' sebagai ciri Toyota kijang ini memiliki '4 pintu' dengan plihan :
Baris 84 ⟶ 83:
*'''Commando''' SX (KF40 : 4 speed).
 
Ada pula Varian "'''Ranger'''" yang memiliki ciri memiliki '3 pintu' dengan kode sasis 'KF40', dan memiliki sistem percepatan 5speed (SSX), serta menggunakan sistem penghenti laju rem cakram pada bagian depan. Varian 3 pintu ini sangat jarang ditemukan, karena diproduksi hanya selama 3 tahun, antara [[1987]] sampai [[1990]] .
 
Peluncuran logo baru Toyota pada November 1989, yang menjadi ciri khas mobil Toyota sampai saat ini. Selanjutnya pada tahun [[1991]], Super Kijang mengalami perubahan pada sistem kemudi 'Rack & pinion' agar sistem kemudi lebih ringan, dan penyempurnaan pada Axle 3 kople untuk mengurangi getaran. Serta penambahan power steering.
 
Setelah [[Agustus]] [[1993]], Toyota memasuki generasi perbaikan bodi mobil yang disebut sebagai Toyota Original Body. Sebuah proses pembuatan bodi mobil dengan mesin press dan metode las titik. Sampai saat ini, bisa dikatakan satu-satunya Kijang yang bebas dempul. Pada masa ini terjadi perubahan letak tangki bensin yang awalnya berada di bawah bemper belakang menjadi di tengah samping kiri, sedangkan posisi ban serep yang semula diletakan di tengah samping kiri dipindah menjadi di bawah bemper belakang.
 
Sementara untuk versi Deluxe (Super G) terdapat perubahan khususnya pada lampu depan, grill, dan ditambahkan power steering pada kemudi yang meringankan pengemudi. versi Grand Extra(sebagai Varian Tertinggi) memiliki ciri penamaan LGX (Long Grand Xtra) SGX (Short Grand Xtra) terdapat penambahan tachometer, penambahan fender, Power Window, Alloy Wheel bermerek Enkei, dan AC double blower.
Baris 94 ⟶ 93:
Memasuki tahun [[1995]] terdapat penambahan variasi mesin yaitu tipe 7K berkapasitas 1800 cc (naik 300 cc) yang lebih bertenaga, serta diberhentikan produksinya varian mesin 5k pada tahun yang sama juga.
 
Selain itu, Toyota Kijang generasi ketiga juga menyediakan banyak rentang varian seperti : LX, LSX, LGX (untuk sasis panjang) SX, SSX, SGX (untuk sasis pendek), khusus LX, SX (Kijang Standar) dan pick up transmisi menggunakan 4 percepatan dan menggunakan ''dashboard'' konvensional ala Super Kijang, serta penghenti laju rem tromol.
 
Selain tipe-tipe tersebut diatas juga terdapat beberapa tipe buatan karoseri lokal, yaitu Rover (berubah menjadi RoverAce setelah mendapat keberatan dari produsen mobil Rover, Inggris), Jantan (Roda Nada Karya), dan Toyota Kencana. Raider dan Jantan kebanyakan menggunakan sasis panjang, Rover sasis pendek, dan Toyota Kencana mempunyai atap yang lebih tinggi dibanding Kijang biasanya.
Baris 104 ⟶ 103:
 
=== Generasi IV ([[1997]]-[[2004]]) ===
[[Berkas:Gambar_Toyota_Kijang_Generasi_4Gambar Toyota Kijang Generasi 4.gif|right|thumb|270px|Kijang Generasi IV]] Setelah sebelas tahun bertahan dengan rancangan generasi ketiga, Kijang meluncurkan model berikutnya dengan perubahan pada eksterior dan interiornya menjadi lebih aerodinamis pada tahun [[1997]]. Model ini akrab dipanggil "Kijang Kapsul". Total varian awalnya mencapai 18 model dengan pilihan sasis (panjang/pendek) dan mesin yang berbeda (bensin/diesel).
 
Mulai Kijang generasi keempat ini, dominasi [[Jepang]] semakin besar. Kalau sebelumnya [[Toyota Motor Corporation|Toyota Astra Motor]] memanfaatkan perakitan bodi mobil banyak menggunakan karoseri. Pada generasi ini sudah dikatakan menyiratkan ''mobil yang sesungguhnya''. Desainnya membulat seperti [[kapsul]] dan lebih aerodinamis dan menjadi loncatan desain pada masanya. Pada Kijang yang dikenal sebagai ''Kijang baru'' ini, Toyota mengeluarkan dua tipe mesin yakni [[Mesin bensin]] 1800cc (tipe 7K) seperti generasi sebelumnya dan [[Mesin diesel]] 2400cc (naik 600 cc) (tipe 2L) tanpa turbo milik Toyota HiAce yang membuat persaingan dengan [[Isuzu Panther]] untuk mobil keluarga bermesin diesel yang saat itu mendominasi pasaran Indonesia.
 
Pada Kijang versi tahun [[1997]] - [[1999]], mesin bensin masih menggunakan karburator, barulah pada tahun [[2000]], tersedia mesin bensin dengan sistem injeksi elektronik, Electronic Fuel Injection (EFI). Ada dua pilihan untuk mesin bensin EFI, yaitu 7K-E dengan kapasitas 1800cc bertenaga 80  hp dan 1RZ-E dengan kapasitas 2000 cc yang diambil Dari Toyota HiLux. Meskipun mesin 1RZ-E secara teknologi lebih canggih jika dibandingkan dengan mesin 7K-E, namun mesin bensin 2000cc ini kurang laku di pasaran Indonesia karena konsumsi bahan bakarnya yang dinilai lebih boros dibandingkan dengan tipe 7K-E. Kijang 2000cc ini hanya terdapat pada tipe SGX, LGX, dan Krista. Untuk tipe LX, SX, dan pick-up keluaran [[1997]] - [[1999]], masih menggunakan transmisi manual 4 percepatan, sedangkan model lainnya menggunakan transmisi manual 5 percepatan.
 
Perubahan mesin ini dinamai ''New Kijang EFI'' dengan mengubah desain lampu menjadi "lampu kristal" yang menghilangkan lampu kabut built-in yang terdapat pada tipe LGX/SGX sebelumnya. Lampu model ini juga terdapat pada lampu belakang, desain bumper baru, dan juga desain velg roda yang berbeda serta ''seatbelt'' (sabuk keselamatan) pada jok penumpang bagian tengah (varian SSX/LSX dan SGX/LGX). Selebihnya hampir sama dengan sebelumnya. Facelift terakhir merubahmengubah bentuk lampu depan, lampu belakang diberi hiasan ala Toyota Land Cruiser, bumper desain baru serta menghilangnya varian Diesel tipe sasis pendek dan varian mesin 1800cc untuk tipe Krista.
 
Pada versi Kijang Kapsul selain terdapat varian SX, SSX, SGX (sasis pendek) LX, LSX, LGX (sasis panjang) dan pick up, ada juga varian Krista (berbasis varian LGX) dengan tambahan over fender, warna body two tone dan interior lebih mewah dari LGX/SGX serta Rangga (berbasis varian SSX) dengan tambahan over fender, warna body two tone dan ban serep ala jip yang dipasang menempel pada pintu belakang. Krista menggunakan sasis panjang, sedangkan Rangga menggunakan sasis Pendek. Pada generasi ini tipe karoseri Rover Ace (umumnya berbasis sasis pendek) dan Jantan Raider (umumnya berbasis sasis panjang) juga masih diproduksi beberapa unit.
Baris 127 ⟶ 126:
==== Konsep Produksi ====
 
Model ini dikeluarkan oleh [[Toyota Astra Motor]] pada tahun [[2005]], yang dipasarkan dengan konsep mobil keluarga jenis ''MPV'' ([[Multi Purposes Vehicle]]) masa kini, dengan bentuk bodi yang lebih aerodinamis beserta kenyamanan setaraf dengan sedan mewah. Posisi pengendaraan lebih akurat, letak ''shift knob'' terjangkau dan ''panel instrumen'' yang lebih ''user friendly''. Generasi ini menerapkan [[Mesin VVT-i]] 2000 cc dengan jenis 1TR-FE berkatup 16 [[DOHC]] dengan tenaga yang jauh lebih besar daripada Kijang generasi sebelumnya, yaitu sebesar 136  hp, menggantikan jenis K/RZ Dan L pada generasi sebelumnya. Kijang generasi ini dirancang dengan sistem ''Direct Ignition System'' (DIS) dan merupakan penerapan dari teknologi pedal gas tanpa kabel atau ''Throttle Control System-Inteligent'' dan dilengkapi oleh mesin membujur dengan penggerak roda belakang (''Rear Wheel System'').
 
==== Penyempurnaan Produksi ====
Baris 133 ⟶ 132:
Menggunakan ''Suspensi Independen Double Wishbone'' dengan per keong pada bagian depan (''Coil Spring'') dan ''4-link Lateral Rod Rigid Axle'' pada bagian belakangnya, Kijang generasi ini dapat meredam guncangan lebih nyaman. ''Chasis'' masih menggunakan ''Ladder Bar'' namun beban suspensi dapat didistribusikan secara merata keseluruh bagian badan mobil sehingga ''Body Roll'' dan tingkat ''Pitching'' semakin kecil atau sudut [[geometri]] [[suspensi]] lebih handal ketimbang kijang generasi sebelumnya karena titik jatuh suspensi yang lebih akurat berbanding antara panjang dan lebar mobil.
 
Penyempurnaan lain terdapat dibagian kemudi. Pengendara dapat lebih akurat mengarahkan kemudi disetiap tikungan. Stabilitas arah kemudi lebih handal karena menggunakan model ''Rack-and-Pinion'' dengan ''Engine Speed Sensing Power Steering'' sehingga mobil mudah dikendalikan dalam kecepatan 120  km/jam pada tikungan S maupun belokan memutar 270 derajat sekalipun. Kijang generasi ini mengusung dua jenis transmisi, baik yang menggunakan [[transmisi otomatis]] maupun [[transmisi manual]]. Beberapa teknologi pada Kijang Innova yang tidak ditemui pada generasi sebelumnya menurut klaim Toyota Astra Motor adalah:
 
* Mesin dengan VVT-i
Baris 139 ⟶ 138:
 
* Mesin Diesel D4D
D4D atau juga disebut ''Direct Four Stroke Turbo Commonrail Injection'' . Mesin ini menggunakan sistem injeksi ''Commonrail'' dimana bahan bakar solar akan dihisap oleh pompa bahan bakar melalui saringan bahan bakar (fuel filter) agar dapat menghasilkan kualitas bahan bakar solar dengan tingkat emisi gas buang yang sangat rendah. Bahan bakar ditekan pada jalur sebelum injektor Piezo dengan tekanan tinggi sebelum ECU memerintahkan untuk diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Sistem ''commonrail'' akan mengatur laju tekanan bakan bakar secara elektronik, baik dari sisi banyaknya maupun waktu penyemprotan bahan bakar. Bahan bakar disemprotkan melalui injektor berlubang 6 dengan diameter 0.14  mm. Pada mesin ini terdapat ''ECU 32 bit'' yang berfungsi sebagai sensor utama mesin. Keunggulan mesin ini adalah akselerasi & performa yang optimal, beserta tingkat getaran & suara mesin yang lebih halus yang dapat dihasilkan beserta dengan tingkatan jumlah emisi gas buang yang lebih rendah.
 
* Anti Maling
Baris 155 ⟶ 154:
 
* Sensor Ultrasonic
Sensor ini digunakan untuk memudahkan pengedara saat parkir, sensor ini terletakkan pada bumper belakang yang akan memberikan peringatan kepada pengendara apabila mendekati benda atau rintangan dengan radius deteksi berjarak 150  cm dan tinggi antara 22-82 22–82 cm.
 
== Kegunaan ==
 
Toyota Kijang sebagai MPV buatan Indonesia dapat dipakai untuk berbagai kegunaan.
 
=== Toyota Kijang sebagai Angkutan Umum ===
Baris 187 ⟶ 186:
 
===Mesin Diesel D4D===
D4D atau juga disebut Direct Four Stroke Turbo Commonrail Injection . Mesin ini menggunakan sistem injeksi Commonrail dimana bahan bakar solar akan dihisap oleh pompa bahan bakar melalui saringan bahan bakar (fuel filter) agar dapat menghasilkan kualitas bahan bakar solar dengan tingkat emisi gas buang yang sangat rendah. Bahan bakar ditekan pada jalur sebelum injektor Piezo dengan tekanan tinggi sebelum ECU memerintahkan untuk diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Sistem commonrail akan mengatur laju tekanan bakan bakar secara elektronik, baik dari sisi banyaknya maupun waktu penyemprotan bahan bakar. Bahan bakar disemprotkan melalui injektor berlubang 6 dengan diameter 0.14  mm. Pada mesin ini terdapat ECU 32 bit yang berfungsi sebagai sensor utama mesin. Keunggulan mesin ini adalah akselerasi & performa yang optimal, beserta tingkat getaran & suara mesin yang lebih halus yang dapat dihasilkan beserta dengan tingkatan jumlah emisi gas buang yang lebih rendah.
 
===Sistem Alarm===
Baris 201 ⟶ 200:
 
===Sensor Ultrasonic===
Sensor ini digunakan untuk memudahkan pengedara saat parkir, sensor ini terletakkan pada bumper belakang yang akan memberikan peringatan kepada pengendara apabila mendekati benda atau rintangan dengan radius deteksi berjarak 150  cm dan tinggi antara 22-82 22–82 cm.
 
== Total penjualan ==