Kejawen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
SamanthaPuckettIndo (bicara | kontrib)
NextJi (bicara | kontrib)
jowo penulisan yang benar jawa, karena o jawa itu dialek, seperti halnya loro dan lara, bunyi o loro dan bunyi o lara itu berbeda...
Baris 1:
[[Berkas:Penganut kejawen.jpg|thumb|200px|Penganut salah satu aliran kejawen tengah beribadah di [[Candi Ceto]].]]
<!--saya pikir gambar ini masih layak digunakan untuk artikel Kejawen, karena peribadatannya berbeda dari Hindu-->
'''Kejawen''' ([[bahasa Jawa]] ''Kejawèn'') adalah sebuah kepercayaan yang terutama dianut di pulau [[Jawa]] oleh [[suku Jawa]] dan suku bangsa lainnya yang menetap di Jawa. Kejawen hakikatnya adalah suatu [[filsafat]] dimana keberadaanya ada sejak [[orang Jawa]] ([[Bahasa Jawa]]: Wong JowoJawa ꦮꦺꦴꦁꦗꦮ, [[Krama]]: Tiyang Jawi ꦠꦾꦁꦗꦮꦶ) itu ada. Hal tersebut dapat dilihat dari ajarannya yang universal dan selalu melekat berdampingan dengan agama yang dianut pada zamannya. Kitab-kitab dan naskah kuno Kejawen tidak menegaskan ajarannya sebagai sebuah agama meskipun memiliki ''laku''. Kejawen juga tidak dapat dilepaskan dari agama yang dianut karena filsafat Kejawen dilandaskankan pada ajaran agama yang dianut oleh [[filsuf]] Jawa.
 
Sejak dulu, orang Jawa mengakui keesaan Tuhan sehingga menjadi inti ajaran Kejawen, yaitu ''Manunggaling Kawula Lan Gusthi '' (lit. "Bersatunya Hamba dan Tuhan"). Dari ''kemanunggalan ''itu, ajaran Kejawen memiliki misi sebagai berikut: