Sifat intensif: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 26:
contoh : kerapatan, keterbakaran, kestabilan, ionisasi, perkaratan, pembusukan, pelapukan, peragian, asimilasi dan lain-lain.
==SUHU==
[[File:Skala termometer.jpg|thumb|perbandingan skala suhu]]
[[File:Rumus fahrenheit dan celsius.png|thumb|rumus]]
Suhu adalah sifat insensif.suhu dapat diukur karena pengaruhnya pada sifatyang dapat diukur lainnya. Misalnya panjang. Alat yang umum dipakai sebagai pengukur suhu adalah termometer , yang didasarkan atas panjang kolom cairan dalam tabung kapiler tipis di dalam gelas kaca. Karena perubahan suhu, maka berubah pula panjang kolom cairan. Kenaikan suhu diikuti dengan kenaikan panjang kolom cairan. Bayangkan kita memiliki dua gelas air yang suhunya sama. Jika kita mencampurkan air itu , maka suhu air akan tetap sama dengan suhunya ketika masih terpisah.Tidak seperti massa dan volume, suhu dan sifat-sifat intensif lainnya seperti titik leleh, titik didih dan kerapatan tidak bersifat aditif.
Baris 34 ⟶ 38:
Pada skala fahrenheit, titik beku dan titik didih normal air beturut-turut didefinisikan sebagai tepat 32 ◦F dan 212 ◦F. Skala Celsius membagi rentang antara titik beku air (0 ◦C) dan titik didih air (100 ◦C) dalam 100 derajat.
==DENSITAS (RAPATAN)==
|