Kwee Thiam Tjing: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Fadhil2007 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
Pada [[1926]] ia dikenai sembilan delik pers, sehingga terpaksa mendekam selama sepuluh bulan di [[penjara Kalisosok]], [[Surabaya]] dan [[penjara Cipinang]], [[Jakarta]]. Kejadian ini dicatat dalam artikel "Tanggal Paling Tjilaka" di Soeara Publiek, Surabaya 5 Januari 1926.
 
Tulisan-tulisannya banyak dimuat di berbagai penerbitan saat itu, seperti [[Pewarta Soerabaia]], [[Soeara Poeblik]] (menjadi Hoofredactuer antra 20 Juni - 12 Juli 1929 batjabaca '''Satoe peladjaran dalem pengidoepan'''), [[Sin Tit Po]], [[Matahari Semarang]]<ref>Radja Goela Oie Tiong Ham, Liem Tjwan Ling , Soerabaia 1979 hal 187</ref> hingga [[Indonesia Raya (surat kabar)|Indonesia Raja]]. Kwee sendiri mengelola langsung [[Pembrita Djember]]. Ia juga menulis karya dengan nama samaran ''Tjamboek Berdoeri''.<ref>[https://www.kompas.com/kompas-cetak/0507/16/pustaka/1899000.htm "Siapakah Tjamboek Berdoeri?"], ''[[KOMPAS]]'', 16 Juli 2005</ref>
 
Pada pertengahan [[1947]] kota Malang berubah menjadi lautan api. Kwee melaporkan kejadian-kejadian itu dengan cermat hingga [[tragedi Mergosono]] yang mungkin telah banyak dilupakan orang.