Gerakan 30 September: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k tata letak
→‎Korban: wikilink kol. sugiono
Baris 21:
*AIP [[Karel Satsuit Tubun]]
*Brigjen [[Katamso Darmokusumo]]
*[[Kolonel Sugiono]]
 
Para korban tersebut kemudian dibuang ke suatu lokasi di [[Pondok Gede]], [[Jakarta]] yang dikenal sebagai [[Lubang Buaya]].
Baris 37:
:Pauker's pessimism proved unfounded. After an alleged Communist coup attempt on September 30, 1965 and the murder of six Indonesian generals, pro-American General Suharto took charge and launched a bloodbath in which hundreds of thousands of people, mostly landless peasants, were slaughtered. Reflecting on the matter in 1969, Pauker noted that the assassination of the generals "elicited the ruthlessness that I had not anticipated a year earlier and resulted in the death of large numers of Communist cadres."
-->
 
==Pasca kejadian==
Sesudah kejadian tersebut, [[30 September]] diperingati sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September. Hari berikutnya, [[1 Oktober]], ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Pada masa pemerintahan [[Soeharto]], biasanya sebuah [[Pengkhianatan G 30 S/PKI|film mengenai kejadian tersebut]] juga ditayangkan di seluruh stasiun televisi di [[Indonesia]] setiap tahun pada tanggal 30 September. Namun sejak era [[Reformasi]] bergulir, film itu sudah tidak ditayangkan lagi.