Chiang Kai-shek: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 71 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q16574
Griff88 (bicara | kontrib)
k Merapikan halaman dan ejaan mandarin
Baris 70:
|vice_president=[[Li Zongren]], [[Chen Cheng]], [[Yen Chia-kan]]
|}}
'''Chiang Kai-shek''' (31 Oktober 1887 - 5 April 1975) adalah seorang pemimpin politik dan militer Cina abad ke-20. Dalam [[Bahasa Mandarin]] dia dikenal sebagai '' 'Jiang Jieshi''' (蒋介石) atau '' 'Jiang Zhongzheng''' (蒋中正). Chiang adalah seorang anggota berpengaruh di Partai [[Kuomintang]] (KMT), atau Partai Nasionalis. Ia juga merupakan sekutu dekat [[Sun Yat-sen]]. Ia menjadi [[Komandan]] Akademi Militer Whampoa milik partai Kuomintang, dan menggantikan Sun menjadi pemimpin KMT ketika Sun meninggal pada tahun 1925. Pada tahun 1926, Chiang memimpin [[Ekspedisi Utara]] dalam misi penyatuan negara, serta menjadi pemimpin penting di Cina. Dia menjabat sebagai Ketua Dewan Militer Nasional pemerintahan Nasionalis Republik Cina (RC) pada tahun 1928-1948. Chiang memimpin Cina dalam [[Perang Cina-Jepang Kedua]]. Pada saat itu kekuasaan pemerintah Nasionalis sangat lemah, namun ia semakin menonjol. Tidak seperti Sun Yat-sen, Chiang Kai-shek secara sosial berpaham konservatif. Ia mempromosikan budaya tradisional Tionghoa melalui Gerakan Hidup Baru dan menolak demokrasi Barat. Dia pun menolak sosialisme demokratis nasionalis yang didukung oleh Sun Yat Sen dan beberapa anggota untuk menuju terbentuknya [[pemerintahan otoriter nasionalis]].
 
Sun Yat Sen, pendahulu Chiang, sangat disukai dan dihormati oleh kelompok komunis. Setelah Sun Yat Sen wafat, Chiang Kai Sek tidak mampu menjaga hubungan baik dengan [[Partai Komunis Cina]]. Perpecahan besar antara kelompok Nasionalis dengan Komunis terjadi pada tahun 1927. Di bawah kepemimpinan Chiang, kelompok nasionalis mengobarkan [[perang saudara Cina|perang saudara]] melawan Komunis. Setelah Jepang menyerang Cina pada tahun 1937, Ching menyetujui gencatan senjata sementara dengan partai Komunis. hingga Jepang menyerah kepada [[Perang Dunia II|sekutu]] pada tahun 1945, baik Partai Komunis maupun Partai Kouomintang tidak saling mempercayai maupun aktif bekerja sama. Perang saudara kembali berlanjut setelah upaya negosiasi untuk membentuk pemerintahan koalisi pada tahun 1946 mengalami kegagalan. Pada tahun 1949 kelompok Komunis mengalahkan kelompok Nasionalis, memaksa pemerintah Chiang mundur ke [[Taiwan]], di mana Chiang dikenakan [[Darurat militer]] dan orang-orang teraniaya kritis pemerintahannya dalam periode yang dikenal sebagai "Teror Putih". Setelah mengevakuasi ke Taiwan, pemerintahan Chiang terus menyatakan niatnya untuk merebut kembali daratan Cina. Chiang memerintah pulau aman sebagai [[Presiden Republik Cina]] dan Jenderal Kuomintang sampai kematiannya pada tahun 1975. Dia memerintah daratan Cina selama 22 tahun, dan Taiwan selama 26 tahun.