Djohar Arifin Husin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 125.163.229.28 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Hibartaka
Silsurya (bicara | kontrib)
Baris 40:
Setelah merasakan bagaimana menjadi pemain, wasit dan match inspector, Djohar kemudian menduduki jabatan strategis di PSSI Sumut, dia menjadi Ketua Pengurus Daerah PSSI Sumut periode 2000-2004. Di tanah kelahirannya itu, kakek dari tiga orang cucu tersebut juga diserahi tanggung jawab sebagai Ketua Harian KONI mulai tahun 2003.
 
Dan pada tahun 2011, Djohar terpilih menjadi Ketua PSSI periode 2011-2016 setelah menjalani Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Surakarta.
Arifin mengabaikan pemain lama tim nasional dan mengirimkan pemain baru yang berasal dari [[Liga Prima Indonesia]] ke [[Bahrain]] dalam babak [[kualifikasi Piala Dunia FIFA 2014]] Zona Asia Grup E, pada [[29 Februari]]. Timnas Indonesia mendapatkan kekalahan paling memalukan, dengan skor 10–0, yang dinilai sebagai buah keegoisan Arifin, yang tidak bijaksana dalam menyikapi konflik dualisme liga LPI dan [[Liga Super Indonesia|LSI]].
 
== Referensi ==