Valentino Simanjuntak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 23:
 
== Kesuksesan Kata ''Jebret'' ==
Pertandingan Piala Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) usia di bawah 19 tahun (U-19) tak lepas dari meriahnya komentar orang soal sang komentator bola, Valentino Simanjuntak. Dari awal hingga akhir pertandingan berlangsung, Valentino kerap berseru, "''Jebret!"''. Aksi ''jebret'' Valentino pun mengundang reaksi positif dan negatif. Meski demikian, kata ''jebret'' pun jadi populer di jejaring sosial [[Twitter]].
 
Ia pun menceritakan asal pengunaan kata ''jebret'' tersebut. Awalnya, Valentino kerap membawakan acara ''play by play'' yang lebih mengarah ke [[Inggris]]. Biasanya, ia menyampaikan data-data sambil menyebutkan nama pemain bola. Tapi, waktu menjadi komentator AFF, ada permintaan khusus. Ia diminta membawakan gaya [[Amerika]] [[Latin]] dan [[Italia]], dari permintaan itulah, Valentino pun mencoba gaya komentator ala [[Radio Republik Indonesia]] dan gaya di kampung-kampung.
 
Valentino mencari kata yang lebih sesuai dan lebih untuk menggambarkan serunya detik-detik tendangan [[gol]]. Ia pun menjajal kata ''jebret'' pada waktu timnas U-19 [[Indonesia]] melawan [[Malaysia]].
 
Inspirasi kata ''jebret'' itu berdasarkan dari pengalaman Valentino kecil waktu main bola di kampungnya. Kata ''jebret'' kerap terucap waktu bermain bola pada masa kanak-kanaknya di tempat masa kecilnya, Srengseng Sawah.
 
Sementara kata ''oow-oow-oow'' digunakan Valentino pada pertandingan pertama sampai pertandingan ketiga AFF. Ketika mengucapkan ''oow-ow-oow'', Valentino merasa kurang cocok. Ia merasa kepanjangan dan kurang sesuai. Akhirnya, kata "''oow-oow-oow"'' itu hanya dipakai kalau peluang mencetak gol terbuang.<ref>[http://goerita.com/read_artikel/baca/945#.UtN2ZMv-LqA/Ini Sejarah Asal Mula Kata 'Jebret' Ala Komentator Valentino Simanjuntak]. Diakses pada 13 Januari 2014.</ref>
 
== Referensi ==