Penyakit bulai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Kembangraps (bicara | kontrib)
Baris 7:
 
== Patogen ==
Penyebab bulai yang umum pada jagung di Indonesia ada­lah ''[[Peronosclerospora maydis]]'' di [[Pulau Jawa]] dan [[Pulau Madura]]) dan ''[[Peronosclerospora philippinensis|P. philippinensis]]'' di [[Pulau Sulawesi]]<!--(Semangoen, 1973)-->. ''P. philippinensis'' juga menyebar di berbagai penjuru dunia. Protista mirip [[fungi|cendawan]] tetapi berkerabat lebih dekat dengan [[alga]] ini bersifat parasit obligat (wajib). Alat perbanyakan/penyebaran utamanya adalah [[spora]] vegetatif yang dihasilkan oleh badan yang disebut [[konidium|konidia]] (sehingga sporanya disebut juga konidiospora). Konidia dapat bertahan bertahun-tahun sebelum tumbuh kembali. Proses infeksi terjadi jika ko­nidia disebarkan dinihari sekitar pukul 02.00 - 04.00<!-- (Mikoshida,Sudjadi dan Soediarto, 1977)--> karena sporalisasi maksimum terjadi pa­da saat itu. Infeksi dilakukan oleh konidia melalui stomata<!-- (Sema­ngoen, 1973)-->. Pada siang hari tidak terjadi infeksi karena pelepas­an konidia terhenti, diduga konidia tersebut tidak tahan terhadap ca­haya matahari<!-- (Sudjadi, Yusuf dan Tantera, 1973)-->. Penyebaran konidispora dilakukan oleh angin.
 
== Referensi ==