Beji, Taman, Pemalang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- asal-usul + asal usul ) |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 16:
== Bahasa ==
Dari segi bahasa, Kelurahan Beji ini unik, karena merupakan tempat bertemunya dialek [[Pemalangan]] dan dialek [[Pekalongan]]. Di mana dialek pemalangan mulai dari perbatasan [[Tegal]] ke timur sampai [[Ulujami]] merupakan dialek yang khas dan berbeda-beda. Kalau dari arah barat perbatasan Pemalang-Tegal dialeknya cenderung mengalun dan seperti dialek Tegalan, di Kelurahan Beji ini mulai berubah [[Banyumasan (
== Letak dan Keadaan Alam ==
Baris 50:
== Sosial Budaya ==
Masyarakat Beji adalah pendukung kebudayaan Jawa. Sebagaimana masyarakat pendukung kebudayaan Jawa lainnya, mereka dalam berkomunikasi juga menggunakan bahasa Jawa. Akan tetapi
Prinsip keturunan yang dianut oleh masyarakat Beji adalah bilateral, yaitu suatu sistem penarikan garis keturunan melalui nenek-moyang laki-laki dan perempuan secara serentak. Artinya, yang dianggap sebagai kerabatnya adalah kerabat dari pihak laki-laki dan pihak perempuan. Sedangkan, istilah yang digunakan untuk menyebut dan atau menyapa kerabatnya antara lain: bapak (istilah untuk menyebut orang tua laki-laki), sima (istilah untuk menyebut orang tua perempuan), side lanang (istilah yang digunakan untuk menyebut orang tua laki-laki ayah dan ibu), side wadon (istilah yang digunakan untuk menyebut orang tua perempuan ayah dan ibu), lek atau paman (istilah yang digunakan untuk menyebut adik laki-laki ayah dan ibu), bibi (istilah yang digunakan untuk menyebut adik perempuan ayah dan ibu), kakang (istilah yang digunakan untuk menyebut saudara tua laki-laki), mbakyu (istilah yang digunakan untuk menyebut saudara tua perempuan), dan edi (istilah yang digunakan untuk menyebut saudara muda baik laki-laki maupun perempuan).
|