Matius 6:9: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
JohnThorne (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
JohnThorne (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 19:
Ayat ini dibuka dengan instruksi untuk berdoa dengan cara yang diberikan dalam kalimat-kalimat selanjutnya. Jelaslah bahwa doa ini bukan yang dinaikkan oleh Yesus sendiri, melainkan untuk diucapkan oleh para pengikut-Nya. Ini penting bagi [[teologi Kristen]] karena doa ini memuat permohonan pengampunan dosa, padahal Yesus dianggap tidak pernah berdosa. Tingkat kespesifikan instruksi Yesus ini menjadi hal yang diperdebatkan. Doa Bapa Kami telah diulangi kata demi kata banyak kali di seluruh dunia dalam berbagai bahasa, tetapi sejumlah sarjana percaya bahwa Yesus di sini hanya memberikan suatu tuntunan umum mengenai isi doa, bukannya suatu doa khusus. Bagian [[Alkitab]] [[Perjanjian Baru]] memuat doa-doa lain, termasuk yang mirip di [[Injil Lukas]], mengindikasikan bahwa penggunaan kata-kata yang berbeda dapat diterima. [[Perjanjian Baru]] juga mencatat bahwa murid-murid Yesus berdoa dalam beberapa peristiwa, tetapi tidak pernah disebutkan menaikkan doa ini.<ref name=france/>
=== Bapa kami ===
Kata ganti orang yang terdapat dalam bahasa Yunani aslinya, yaitu kata keempat pada ayat ini, ὑμεῖς {{Strong|hymeis|4771}} (="kalian"), dan kata keenam, ἡμῶν {{Strong|hēmōn|1473}} (="kami"), semuanya bersifat jamak/plural, sehingga France berpendapat hal itu mengindikasikan bahwa doa ini rupanya dimaksudkan untuk ibadah bersama (komunal), bukan untuk pengulangan pribadi. [[Perjanjian Baru]] juga menyatakan jelas bahwa istilah "''Bapa''" adalah suatu gelar yang dipakai para murid untuk menyebut Allah. Hanya mereka yang sudah ditebus sebaiknya menggunakan sebutan itu, dan karenanya doa ini hanya untuk mereka yang sudah menjadi Kristen.<ref name=france>France, R.T. ''The Gospel According to Matthew: an Introduction and Commentary.'' Leicester: Inter-Varsity, 1985.</ref>
Baris 27:
Frasa "Dikuduskanlah Nama-Mu" mirip dengan bagian dari doa di [[sinagoga]] yang dikenal sebagai [[Qaddish]]. Kata bahasa Yunani untuk ''dikuduskanlah'', yaitu προσεύχεσθε {{Strong|proseukhesthe|4336}}, jarang dipakai, dan sebagaimana istilah bahasa Inggris kunonya ("''hallowed''"), istilah ini hanya dijumpai dalam konteks [[Alkitab]]. Mengandung makna untuk menghormati atau menyanjung, tetapi juga untuk menyembah dan memuliakan. Dalam [[Yudaisme]], nama [[Allah]] dipandang sangat penting, dan penghormatan nama ini merupakan hal sentral dalam penyembahan. [[:en:William Hendriksen|Hendriksen]] mencatat bahwa pada zaman itu nama-nama bukan sekedar label, melainkan dipandang sebagai cerminan sebenarnya dari hakekat suatu obyek. Jadi menghormati nama Allah setara dengan menghormati Allah. Satu pandangan menyatakan bahwa permohonan ini merujuk kepada kepatuhan akan Allah dan akan perintah-perintah-Nya.<ref>[[William Hendriksen|Hendriksen, William]]. ''The Gospel of Matthew.'' Edinburgh: Banner of Truth Trust, 1976</ref> Green berpendapat bahwa mengkuduskan nama Allah dengan sengaja merupakan yang pertama di antara tiga permohonan dalam doa ini, dengan tujuan mengakui keutamaan Allah di atas segala hal.
Hal yang paling perlu diperhatikan di dalam doa dan kehidupan orang percaya ialah pengudusan nama Allah. Adalah hal yang sangat penting bahwa Allah sendiri dihormati, dimuliakan, dan ditinggikan (bandingkan {{Alkitab|Mazmur 34:4}}). Di dalam doa dan kehidupan sehari-hari
''Dikuduskanlah'', dalam bahasa Yunani aslinya, dinyatakan dalam bentuk pasif dan waktu mendatang (''passive voice'' and ''future tense''), yang menjadikannya kurang jelas bagaimana pengkudusan ini akan terjadi. Suatu tafsiran menyatakan bahwa ini merupakan panggilan bagi semua orang percaya untuk menghormati nama Allah. Bagi mereka yang memandang doa ini terutama bersifat eskatologis, doa tersebut sebenarnya merujuk kepada akhir zaman ketika kuasa Allah akan menjamin nama-Nya akan dihormati di seluruh semesta, dan permohonan ini sebenarnya bukan ditujukan untuk saat sekarang.<ref>Luz, Ulrich. ''Matthew 1-7: A Commentary.'' trans. Wilhlem C. Linss. Minneapolis: Augsburg Fortess, 1989.</ref>
== Bahasa Kuno ==
[[File:Meister des Lehrbuchs Kaiser Maximilians I. 001.jpg|250px|right|thumb|
=== Bahasa Yunani ===
[[Textus Receptus]]/[[Novum Testamentum Graece]]
Baris 108:
* [[Khotbah di bukit]]
* [[Yesus]] [[Kristus]]
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Matius 6]], [[Lukas 11]], [[Galatia 4]]
== Referensi ==
|