Semah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gunkarta (bicara | kontrib)
Gunkarta (bicara | kontrib)
di Jawa Barat
Baris 22:
Ikan '''semah''' (''Tor'' spp., syn. ''Labeobarbus'', suku [[Cyprinidae]]; juga dipakai untuk jenis-jenis ''Neolissochilus'' dan ''Naziritor'' di [[India]]) adalah [[ikan]] [[air tawar]] yang berasal dari [[Nusantara|Indo]]-[[Australia]] dan anak benua [[India]]. Nama lain ikan ini adalah '''kancra''' ([[Bahasa Sunda|Sunda]]), '''tambra''' ([[Bahasa Jawa|Jawa]]), '''sapan''' ([[Kalimantan]])<ref>Haryono. 2006. Aspek Biologi Ikan Tambra (''Tor tambroides'' Blkr.) yang Eksotik dan Langka sebagai Dasar Domestikasi. Biodiversitas 7:195-198.</ref>, '''''ihan batak''''' atau '''''curong''''' ([[bahasa Toba]])<ref>[http://tanobatak.wordpress.com/2008/02/05/ikan-batak-di-mual-sirambe/#comment-4948 Ikan Batak di Mual Sirambe ]. #Komentar @ blog Tanobatak, edisi 5-2-2008.</ref>, '''''mahseer''''', atau '''''kelah''''' ([[Malaysia]]). Nama "semah" populer dipakai di Sumatra bagian tengah hingga ke selatan.
 
Ikan yang masih sekerabat dengan [[ikan mas]] ini populer sebagai bahan pangan kelas tinggi, dan yang biasa dijumpai dan dikonsumsi di [[Indonesia]] dan [[Malaysia]] adalah ''Tor douronesis'' (semah biasa atau kancra bodas), ''T. tambra'' (tambra), ''T. tambroides'' (tambra), dan ''T. soro'' (kancerakancra)<ref>Weber, M., L.F. Beaufort. 1916. ''The Fishes of the Indo-Australian Archipelago. III, Ostariophysi: Cyprinoidea, Apodes, Synbranchi''. Leiden: E.J. Brill Ltd.</ref>. Ikan tambra dan semah dapat mencapai panjang sekitar satu meter<ref>[http://www.radarsemarang.com/daerah/jateng/4537-ikan-raksasa-ditemukan-di-klawing.html Ikan Raksasa Ditemukan di Klawing]. Radar Semarang. Edisi 27-01-2009. Diakses 4-5-2009.</ref>, walaupun tangkapan yang dijual biasanya berukuran maksimum 30 cm.
 
==Habitat dan sebaran==
Ikan ini hidup di sungai-sungai beraliran deras di pegunungan dan populasi sangat terancam akibat penangkapan berlebihan. Indikasi yang terlihat adalah semakin jarang terlihat, ukuran tangkapan semakin kecil, dan distribusi menurun. Bahkan telah dilaporkan pula penangkapan di beberapa [[taman nasional]]. Pihak berwenang di Indonesia (Balai Benih Ikan lokal), seperti di [[Jawa Tengah]],<ref>[http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0303/06/jateng/166953.htm Ikan tambra mulai dibudidayakan]. Kompas. Edisi daring 06-03-2003. Diakses 04-05-2009.</ref>, [[Padang Pariaman]], dan beberapa kabupaten pedalaman [[Jambi]] telah mulai mengembangkan teknologi pembiakan menggunakan [[pemijahan]] buatan dan paket budidaya. Selain itu, di Padang Pariaman aturan [[adat]] setempat juga ditegakkan dengan pemberlakuan zona larangan, penyangga, dan penangkapan. Penangkapan hanya dilakukan apabila terdapat izin dari kerapatan adat.
 
Spesies [[kancra bodas]] (''Tor douronesis'') dan kancra (''Tor soro'') ditemukan hidup di kolam, pesawahan, dan sungai di [[Jawa Barat]]. Karena kelangkaannya, [[orang Sunda]] menganggap ikan ini suci atau ikan yang dikeramatkan sehingga juga dijuluki sebagai "ikan dewa"; hukum adat setempat melarang orang untuk membunuh atau memakan ikan ini. Ikan ini dapat ditemukan di kolam pemandian keramat di sekitar [[Gunung Ceremai]]; seperti kolam Cibulan, Cigugur, Pasawahan, Linggajati, dan Darmaloka di [[Kabupaten Kuningan]].<ref name="Kompas">{{cite web|title="Ikan Dewa" dari Ciremai|url=http://travel.kompas.com/read/2014/01/28/1001476/.Ikan.Dewa.dari.Ciremai|date=Tuesday, 28 January 2014|publisher=Kompas.com|language=Indonesian|accessdate=6 February 2014}}</ref><ref>{{cite web|title=LIPI Lakukan Penelitian Mengenai Ikan Dewa Ceremai|url=http://www.ikandewa.com/2012/12/lipi-lakukan-penelitian-mengenai-ikan.html|publisher=Ikan Dewa|language=Indonesian|accessdate=6 February 2014}}</ref>
 
==Spesies==