Kabupaten Aceh Besar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
merapikan dan memperbaiki isi
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 49:
Aceh Besar juga mempunyai wilayah kepulauan yang termasuk [[Pulo Aceh, Aceh Besar|Kecamatan Pulo Aceh]], dan pernah menjadi Markas Besar [[Gerakan Aceh Merdeka]]. Akan tetapi pulau-pulau itu telah dibebaskan dari unsur GAM pada masa Darurat Militer. Kabupaten Aceh Besar bagian kepulauan di sisi barat, timur dan utaranya dibatasi dengan [[Samudera Indonesia]], [[Selat Malaka]], dan [[Teluk Benggala]], yang memisahkannya dengan [[Pulau Weh]], tempat di mana [[Kota Sabang]] berada. Pulau-pulau utamanya adalah:
* [[Pulau Breueh]]
* [[Pulau PeunasoeNasi]] (atau Pulau Nasi)
 
Secara geografis sebagian besar wilayah Kabupaten Aceh Besar berada pada hulu aliran Sungai Krueng Aceh. Saat ini kondisi tutupan lahan (''land cover'') adalah 62,5% (menurut data citra landsat tahun 2007). [[Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda]] yang merupakan bandara internasional dan menjadi salah satu pintu gerbang untuk masuk ke Provinsi Aceh berada di wilayah kabupaten ini. [[Pulau Benggala]] yang merupakan pulau paling barat dalam wilayah Republik Indonesia merupakan bagian dari Kabupaten Aceh Besar.
Baris 87:
 
=== Wisata Sejarah ===
* '''Rumah Cut Nyak Dhien'''. Pada mulanya merupakan tempat tinggal [[Cut Nyak Dhien]]. Di dalamnya berisi koleksi sejarah Aceh yang dikelola dan dirawat oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Besar. Hanya pondasi yang asli dari bangunan ini, sedangkan yang berdiri sekarang ini adalah hasil renovasi bangunan yang sebelumnya telah dibakar oleh Belanda.<ref name="budaya">[http://www.nad.go.id/index.php?option=isi&task=view&id=2630&Itemid=401 Wisata Budaya Aceh Besar di situs NAD]</ref>
 
* '''[[Masjid Tua Indrapuri]]'''. Mesjid ini terletak sekitar 25 km ke selatan arah ke Medan dan dapat ditempuh dengan transportasi apapun. Wilayah [[Indrapuri, Aceh Besar|Indrapuri]] dulunya merupakan Kerajaan [[Hindu]] dan merupakan tempat pemujaan sebelum Islam masuk. Kemudian, [[Sultan Iskandar Muda]] memperkenalkan Islam kepada masyarakat. Dan setelah seluruh masyarakat memeluk Islam, tempat yang sebelumnya kuil diubah menjadi sebuah masjid. Bangunan mesjid berdiri di atas tanah seluas 33.875 m², terletak di ketinggian 4,8 meter diatas permukaan laut dan berada sekitar 150 meter dari tepi Sungai Krueng Aceh.<ref name="budaya"/>
 
* '''Kuta Indra Patra'''. Benteng ini terletak ± 19 km dari Banda Aceh arah ke Krueng Raya, dekat Pantai Ujong Batee. Menurut riwayat dibangun pada masa pra Islam di Aceh yaitu pada masa Kerajaan Hindu, Indra Patra. Namun ada sumber yang menyebutkan bahwa benteng ini dibangun pada masa [[Kesultanan Aceh Darussalam]] dalam upaya menahan serangan [[Portugis]]. Benteng ini sangat besar fungsinya pada zaman [[Sultan Iskandar Muda]] yang angkatan lautnya terkenal kuat di Asia Tenggara.<ref name="budaya"/>
 
* '''Makam [[Laksamana Malahayati]]''', terletak sekitar 32 km dari Kota Banda Aceh. Ia adalah seorang [[laksamana]] wanita pertama di dunia modern yang memimpin armada laut pada masa pemerintahan [[Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV]].<ref name="budaya"/>
 
[[Berkas:Gl%C3%A9Uj%C3%B4ngPancu.JPG|thumb|300px|Sebuah pemandangan di Ujông Pancu, [[Peukan Bada, Aceh Besar|Peukan Bada]]]]
 
* '''[[Perpustakaan Kuno Tanoh Abee]]''', terdapat di Desa [[Tanoh Abee, Seulimeum, Aceh Besar|Tanoh Abee]] di kaki Gunung Seulawah, Aceh Besar. Perpustakaan Tanoh Abee terletak di dalam kompleks Dayah Tanoh Abee yang didirikan oleh keluarga Fairus yang mencapai klimaks kejayaannya pada masa pimpinan Syekh Abdul Wahab yang terkenal dengan sebutan [[Teungku Chik Tanoh Abee]]. Ia meninggal pada tahun [[1894]] dan dimakamkan di Tanoh Abee. Pengumpulan naskah (manuskrip) Dayah Tanoh Abee telah dimulai sejak Syekh Abdul Rahim, kakek dari Syekh Abdul Wahab. Naskah yang terakhir ditulis pada masa Syekh Muhammad Sa’id, anak Syekh Abdul Wahab yang meninggal dunia pada tahun [[1901]] di Banda Aceh, dalam tahanan Belanda.<ref name="budaya"/>
 
* '''Rumoh Teunun Nyak Mu''', merupakan pusat produksi tenun asli khas Aceh, yang berlokasi di Gampong [[Siem, Darussalam, Aceh Besar|Siem]], Mukim Siem, Kecamatan Darussalam. Lokasi ini berjarak 12 km sebelah timur Kota Banda Aceh. Di Rumoh Teunun Nyak Mu ini di produksi aneka kain tenun Aceh dengan beragam motif khas Aceh. <ref name="budaya"/>
 
=== Wisata alam ===