Ikan mas hias: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanamanteo (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
pengayaan |
||
Baris 21:
Di Indonesia istilah "ikan mas" juga merujuk kepada [[ikan mas|ikan mas biasa]], yaitu kerabat ikan yang dapat dikonsumsi sebagai bahan pangan, yaitu ''Cyprinus carpio'' atau "ikan karper".
==Sejarah dan evolusi==
===Sejarah===
Pemeliharaan ikkan mas dimulai di [[Cina kuno]] sejak ribuan tahun lalu. Beberapa spesies [[ikan mas]] (secara umum dikenal sebagai "ikan mas Asia") mulai di[[domestikasi]] dipelihara sebagai sumber pangan melalui [[akuakultur]]. Secara alami di alam, ikan-ikan ini berwarna kelabu atau perak, akan tetapi beberapa jenis memiliki kecenderungan untuk mengalami [[mutasi]] warna dengan menghasilkan warna merah, jingga, atau kuning. Hal ini pertama kali dicatat pada periode [[Dinasti Jin]] (265–420).<ref name="Ocean Park">{{cite web|url=http://www.oceanpark.com.hk/html/en/learning/facts/goldfish.html |title=Goldfish |publisher=Ocean Park |accessdate=2009-11-16}}</ref><ref name=roots>{{cite book|last=Roots|first=Clive|title=Domestication|year=2007|publisher=Greenwood Press|location=Westport|isbn=978-0-313-33987-5|pages=20–21}}</ref>
[[Berkas:1856aquariumfresh.png|thumb|left|alt=A drawing in brown ink on an ocher background. A rectangular glass aquarium tank sits on a wooden stand with carved, curled legs, and contains two fish as well as plants with wavy grass-like leaves.|Akuarium di barat pada tahun 1850-an yang menampung ikan mas di antara ikan-ikan air dingin lain.]]
Pada masa [[Dinasti Tang]] (618–907), kebiasaan dan tren memelihara ikan mas sebagai ikan hias di kolam dan [[taman air]] menjadi populer. Mutasi genetik pada ikan mas yang didomestikasi manusia menghasilkan warna emas (tepatnya jingga kekuningan), sedangkan di alam ikan ini biasanya hanya menampilkan warna kelabu-perak. Hal ini terjadi karena di alam bebas, mutasi yang menghasilkan warna kuning-jingga ini jarang muncul, karena ikan dengan warna mencolok seperti ini mudah ditangkap dan diburu pemangsa; ikan dengan kamuflase sesuai alamnya lah yang bertahan hidup. Orang Cina mulai membiakkan dan membudidayakan varietas ikan berwarna emas raipada ikan yang berwarna keperakan, memeliharanya di kolam daripada membiarkannya di sungai atau danau. Pada kesempatan khusus ketika akan menerima kunjungan tamu, ikan mas ini dipindahkan dari kolam ke dalam wadah yang lebih kecil agar dapat dipamerkan kepada tamu.<ref name="bristol" /><ref>
[http://www.hagen.com/pdf/aquatic/Nutrafin_No4_English.pdf Nutrafin Aquatic News, Issue #4], 2004, Rolf C. Hagen, Inc. (USA) and Rolf C. Hagen Corp. (Montreal, Canada)</ref>
Pada masa [[Dinasti Song]] (960–1279), upaya domestikasi ikan mas telah mantap.<ref name=smartt>{{cite book|last=Smartt|first=Joseph|title=Goldfish varieties and genetics: A handbook for breeders|year=2001|publisher=Blackwell Science|location=Oxford|isbn=978-0-85238-265-3|page=21}}</ref> Pada 1162, seorang [[ratu]] Dinasti Song memerintahkan pembangunan kolam-kolam untuk mengumpulkan ikan mas varietas berwarna merah dan kuning. Pada kala itu masyarakat awam di luar keluarga kerajaan dilarang untuk memelihara ikan mas dari varietas warna emas (kuning), karena warna kuning adalah warna kekaisaran Cina. Mungkin karena hal inilah kini lebih banyak terdapat ikan mas warna jingga dan merah ketimbang warna kuning, meskipun sebenarnya secara genetik ikan mas warna kuning lebih mudah dibiakkan.<ref>{{cite web | url=http://web.archive.org/web/20090901050610/http://www.wetpetz.com/goldfish.htm | title=goldfish | accessdate=2013-02-28}}</ref>
==Referensi==
|