Budaya Jawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
SamanthaPuckettIndo (bicara | kontrib)
k Membatalkan 1 suntingan oleh 180.247.182.68 (pembicaraan) diidentifikasi sebagai vandalisme ke revisi terakhir oleh 180.246.56.143. (TW)
Baris 1:
{{refimprove}}
 
[[Berkas:WayangKulit Scene Zoom.JPG|150px|thumb|Wayang kulit dilihat pada sisi bayangannya.]]
''[[Berkas:Batik Indonesia.jpg|right|thumb|Batik]]
 
'''Budaya Jawa''' adalah budaya yang berasal dari Jawa dan dianut oleh masyarakat Jawa khususnya di [[Jawa Tengah]], [[DIY]] dan [[Jawa Timur]]. Budaya Jawa secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 yaitu budaya Banyumasan, budaya Jawa Tengah-DIY dan budaya Jawa Timur. Budaya Jawa mengutamakan keseimbangan, keselarasan dan keserasian dalam kehidupan sehari hari. Budaya Jawa menjunjung tinggi kesopanan dan kesederhanaan. Budaya Jawa selain terdapat di Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur terdapat juga di daerah perantauan orang Jawa yaitu di [[Jakarta]], [[Sumatera]] dan [[Suriname]]. Bahkan budaya Jawa termasuk salah satu budaya di Indonesia yang paling banyak diminati di luar negeri. Beberapa budaya Jawa yang diminati di luar negeri adalah [[Wayang Kulit]], [[Keris]], [[Batik]], [Kebaya]] dan [[Gamelan]]. Di [[Malaysia]] dan [[Filipina]] dikenal istilah keris karena pengaruh [[Majapahit]].<ref>http://www.describeindonesia.com/culture/item/351-keris,-lebih-dari-sekedar-pusaka.html/</ref> LSM Kampung Halaman dari Yogyakarta yang menggunakan wayang remaja adalah LSM Asia pertama yang menerima penghargaan seni dari AS tahun 2011.<ref>http://jakarta.usembassy.gov/embnews_11042011.html/</ref> <ref>http://www.deplu.go.id/Pages/Achievement.aspx?IDP=23&l=en/</ref> Gamelan Jawa menjadi pelajaran wajib di AS, Singapura dan Selandia Baru.<ref>http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/seni-budaya/10/07/15/124669-gamelan-pun-masuk-kurikulum-pendidikan-di-abang-sam/</ref> <ref>http://wartapedia.com/dunia/seni-budaya/3834-gamelan-jawa--menjadi-ujian-akhir-universitas-wellington.html/</ref> Gamelan Jawa rutin digelar di AS-Eropa atas permintaan warga AS-Eropa.<ref>http://www.antaranews.com/view/?i=1165725362&c=SBH&s/</ref> Sastra Jawa [[Negarakretagama]] menjadi satu satunya karya sastra Indonesia yang diakui UNESCO sebagai Memori Dunia.<ref>http://nasional.kompas.com/read/2008/05/24/08444424//</ref> Menurut Guru Besar Arkeologi [[Asia Tenggara]] National University of Singapore John N. Miksic jangkauan kekuasaan Majapahit meliputi [[Sumatera]] dan [[Singapura]] bahkan [[Thailand]] yang dibuktikan dengan pengaruh kebudayaan, corak bangunan, candi, patung dan seni.<ref>http://sains.kompas.com/read/2012/12/05/19045066/Majapahit-Jajah-hingga-Semenanjung-Malaya. Kompas/</ref> Budaya Jawa termasuk unik karena membagi tingkat [[bahasa Jawa]] menjadi beberapa tingkat yaitu Ngoko, Madya Krama. Ada yang berpendapat budaya Jawa identik feodal dan sinkretik. Pendapat itu kurang tepat karena budaya feodal ada di semua negara termasuk [[Eropa]]. Budaya Jawa menghargai semua agama dan pluralitas sehingga dinilai sinkretik oleh budaya tertentu yang hanya mengakui satu agama tertentu dan sektarian.
 
== Agama ==
[[Berkas:Masjid_demak.jpg|right|thumb|325x325pxright|325px|[[Masjid Agung Demak]], diyakini sebagai salah satu tempat berkumpulnya para [[wali]] yang paling awal.]]
[[Masjid Agung Demak]], diyakini sebagai salah satu tempat berkumpulnya para [[wali]] yang paling awal.
]]
Budaya Jawa juga menghasilkan agama sendiri yaitu [[Kejawen]]. Kejawen berisikan tentang seni, budaya, tradisi, ritual, sikap serta filosofi orang-orang Jawa. Kejawen juga memiliki arti spiritualistis atau spiritualistis suku Jawa. Tetapi mayoritas orang Jawa sekarang menganut agama [[Islam]] dan sebagian kecil orang Jawa menganut agama [[Kristen]] atau [[Katolik]]. Dahulu orang Jawa menganut agama [[Hindu]], [[Buddha]] dan Kejawen. Bahkan orang Jawa ikut menyebarkan agama Hindu dan Buddha dengan sejumlah kerajaan Hindu-Buddha Jawa yang berperan. Orang Jawa juga ikut menyebarkan agama Islam dan Kristen atau Katolik di Indonesia. Orang Jawa termasuk unik karena menjadi satu satunya suku di Indonesia yang berperan penting dalam menyebarkan 5 agama besar. Seorang peneliti AS [[Clifford Geertz]] bahkan pernah meneliti orang Jawa dan membagi orang Jawa menjadi 3 golongan besar yaitu : [[Abangan]], [[Priyayi]] dan [[Santri]].
 
== Sastra ==
{{artikel|Sastra Jawa}}
[[Berkas:Panji Asmoro Bangun Keong Emas.JPG|thumb|right|100px|Raden Panji Asmarabangun tengah mencari isterinya yang hilang, Dewi Sekartaji.]]
[[Berkas:Panji_Asmoro_Bangun_Keong_Emas.JPG|right|thumb|100x100px|
Raden Panji Asmarabangun tengah mencari isterinya yang hilang, Dewi Sekartaji.
]]
 
Sejarah '''Sastra Jawa''' dimulai dengan sebuah [[prasasti]] yang ditemukan di daerah Sukabumi (Sukobumi), Pare, [[Kediri]] [[Jawa Timur]]. Prasasti yang biasa disebut dengan nama [[Prasasti Sukabumi]] ini bertarikh [[25 Maret]] tahun [[804]] [[Masehi]]. Isinya ditulis dalam [[bahasa Jawa]] Kuna. Setelah prasasti Sukabumi, ditemukan prasasti lainnya dari tahun [[856]] M yang berisikan sebuah sajak yang disebut [[kakawin]]. Kakawin yang tidak lengkap ini adalah sajak tertua dalam bahasa Jawa (Kuna).
Baris 22 ⟶ 23:
 
Bahasa Jawa pertama-tama ditulis dalam aksara turunan [[aksara Pallawa]] yang berasal dari [[India]] Selatan. Aksara ini yang menjadi cikal bakal [[aksara Jawa]] modern atau [[Hanacaraka]] yang masih dipakai sampai sekarang. Dengan berkembangnya [[agama]] [[Islam]] pada abad ke-15 dan ke-16, huruf [[Abjad Arab|Arab]] juga dipergunakan untuk menulis bahasa Jawa; huruf ini disebut dengan nama huruf [[pegon]]. Ketika bangsa [[Eropa]] menjajah Indonesia, termasuk Jawa, [[abjad Latin]] pun digunakan untuk menulis bahasa Jawa. Dongeng Jawa seperti [[cerita panji]] ternyata juga dikenal dan dipentaskan di [[Thailand]] dan [[Filipina]]. <ref>http://cetak.kompas.com/read/2013/02/13/03341127/Thailand/</ref> Banyak sastra Jawa yang berada di Eropa terutama Belanda bahkan ada perguruan tinggi Belanda yang membuka mata kuliah sastra Jawa seperti [[Universitas Leiden]]. Beberapa kakawin yang ditulis oleh pujangga Jawa menyadur dari karya India atau cerita Jawa diantaranya adalah :
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gouden reliëf met de voorstelling van Sutasoma gedragen door Kalmasapada TMnr 2960-319.jpg|thumb|100px|Hiasan emas Majapahit Sutasoma dan Kalmasapada]]
[[Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Gouden_reliëf_met_de_voorstelling_van_Sutasoma_gedragen_door_Kalmasapada_TMnr_2960-319.jpg|thumb|142x142px|
Hiasan emas Majapahit Sutasoma dan Kalmasapada
]]
* [[Kakawin Sutasoma]] (menjadi motto Bhinneka Tunggal Ika)
* [[Kakawin Nagarakretagama]]
Baris 42 ⟶ 41:
 
== Kerajaan ==
[[Berkas:Kris and scabbard.jpg|thumb|right|100px|Sebilah keris Jawa (kanan) dengan sarung keris (''warangka'').]]
[[Berkas:Kris_and_scabbard.jpg|right|thumb|150x150px|
Sebilah keris Jawa (kanan) dengan sarung keris (''warangka'').
]]
Banyaknya kerajaan yang pernah berdiri di Jawa juga menyumbang ragam kebudayaan di Jawa. Kerajaan Jawa yang banyak mengusai daerah lain termasuk Malaysia dan Filipina ikut menyumbang tersebarnya budaya keris di seluruh Indonesia dan Asia. Kerajaan yang pernah berdiri di Jawa diantaranya :
 
=== Kerajaan Hindu/Buddha ===
* [[Kerajaan Kalingga]]
* [[Kerajaan Kanjuruhan]]
Baris 57 ⟶ 54:
* [[Kerajaan Majapahit]] (1292-1527)
 
=== Kerajaan Islam ===
'''[[Berkas:Kraton Yogyakarta Pagelaran.jpg|thumb|160px|Pagelaran Kraton Yogyakarta]]
''''''
[[Berkas:Kraton Yogyakarta Pagelaran.jpg|thumb|160px|Pagelaran Kraton Yogyakarta]]
* [[Kesultanan Demak]] (1475–1548)
* [[Kesultanan Mataram]] (1588—1681
Baris 68 ⟶ 64:
* [[Kadipaten Paku Alaman]]
* [[Praja Mangkunagaran]]
 
 
 
== Teknologi ==
 
=== Arsitektur ===
{{artikel|Daftar candi di Indonesia}}
[[Berkas:Borobudur_2008Borobudur 2008.JPG|left|thumb|left|Stupa Borobudur]]
Stupa Borobudur
]]
 
Arsitektur Jawa adalah bentuk bangunan khas yang dirancang oleh orang Jawa untuk berbagai fungsi. Diantaranya adalah rumah Jawa atau [[Joglo]] yang sangat unik bentuknya. Bentuk bangunan Jawa sangat dipengaruhi oleh agama Hindu, Buddha dan Islam. Arsitektur Jawa juga mengadaptasi bentuk bangunan [[Tionghoa]], [[Belanda]] dan [[Arab]]. Sejak dahulu orang Jawa sudah pandai dalam membuat arsitektur hal ini terbukti dengan ditemukannya sejumlah [[candi]] monumental di Jawa seperti [[Candi Borobudur]] dan [[Candi Prambanan]]. Bahkan Jateng-DIY dan Jatim tercatat sebagai wilayah di Indonesia yang terbanyak memiliki candi dengan lebih dari 50 buah candi. Di Jawa juga banyak terdapat masjid yang merupakan akulturasi budaya Hindu dan Islam seperti [[Masjid Agung Demak]].
Baris 87 ⟶ 79:
{{artikel|Kapal Jung}}
 
[[Berkas:-HK_CityHall_Seaview_51217_5HK CityHall Seaview 51217 5.png|thumb|150x150px150px|Kapal Jung]]
Kapal Jung
]]
Hasil budaya teknologi Jawa lainnya adalah [[Kapal Jung]] yaitu sebuah kapal layar tradisional yang digunakan oleh orang Jawa pada jaman kerajaan dahulu. Dalam relief candi Borobudur terdapat penggambaran kapal Jung. Lambung kapal Jung dibentuk dengan menyambungkan papan-papan pada lunas kapal. Kemudian disambungkan pada pasak kayu tanpa menggunakan kerangka, baut, atau paku besi. Ujung haluan dan buritan kapal berbentuk lancip. Kapal ini dilengkapi dengan dua batang kemudi menyerupai dayung, serta layar berbentuk segi empat. Kapal Jung yang disebut sebagai kapal Borobudur ini telah memainkan peran besar dalam segenap urusan orang Jawa di bidang pelayaran, selama beratus ratus tahun sebelum [[abad ke-13]]. Memasuki awal [[abad ke-8]], peran kapal Borobudur digeser oleh kapal kapal Jawa yang berukuran lebih besar, dengan tiga atau empat layar sebagai Jung. Pelaut [[Portugis]] menyebut ''juncos'', pelaut [[Italia]] menyebut ''zonchi''. Istilah jung dipakai pertama kali dalam catatan perjalanan Rahib Odrico, Jonhan de Marignolli, dan [[Ibn Battuta]]<ref>{{citation | publisher = Saudi Aramco world | title = IbnBatutaTravel | url = http://www.saudiaramcoworld.com/issue/200504/the.traveler.ibn.battuta.htm}}.</ref> yang berlayar ke [[Nusantara]], awal [[abad ke-14]] mereka memuji kehebatan kapal Jawa berukuran raksasa sebagai penguasa laut Asia Tenggara. Teknologi pembuatan Jung tak jauh berbeda dengan pengerjaan kapal Borobudur; seluruh badan kapal dibangun tanpa menggunakan paku.
 
Baris 97 ⟶ 87:
== Kalender ==
{{artikel|Kalender Jawa}}
[[Berkas:Javanese_weekJavanese week.jpg|right|thumb|right|Simbol siklus pasaran dalam kalender jawa]]
Simbol siklus pasaran dalam kalender jawa
]]
Kalender Jawa adalah sebuah kalender yang merupakan perpaduan antara budaya Islam, budaya Hindu-Buddha Jawa dan budaya Eropa. Dalam sistem kalender Jawa, siklus hari yang dipakai ada dua: siklus mingguan yang terdiri dari 7 hari seperti yang kita kenal sekarang, dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari 5 hari pasaran. Pada tahun 1625 Masehi, [[Sultan Agung]] yang berusaha keras menyebarkan agama Islam di pulau Jawa dalam kerangka negara Mataram mengeluarkan dekrit untuk mengubah penanggalan Saka. Sejak saat itu kalender Jawa versi Mataram menggunakan sistem kalender kamariah atau lunar, namun tidak menggunakan angka dari tahun Hijriyah (saat itu tahun 1035 H). Angka tahun Saka tetap dipakai dan diteruskan. Hal ini dilakukan demi asas kesinambungan. Sehingga tahun saat itu yang adalah tahun 1547 Saka, diteruskan menjadi tahun 1547 Jawa. Dekrit Sultan Agung berlaku di seluruh wilayah kerajaan Mataram II yaitu seluruh pulau Jawa dan Madura kecuali [[Banten]], [[Batavia]] dan [[Banyuwangi]] ([[Blambangan]]).
 
== Kesenian ==
{{artikel|Seni Tradisional Jawa}}
[[Berkas:Bambangan_CakilBambangan Cakil.jpg|thumb|194x194px150px|Bambangan Cakil]]
[[Berkas:Reog Ponorogo.jpg|left|120px|thumb|Barongan (Dadak merak)]]
Bambangan Cakil
]]
[[Berkas:Reog_Ponorogo.jpg|left|thumb|120x120px|
Barongan (Dadak merak)
]]
 
 
Baris 133 ⟶ 117:
 
=== Silat ===
[[Berkas:perisaidiri.jpg|thumb|right|100px|Lambang Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri]]
[[Berkas:Perisaidiri.jpg|right|thumb|100x100px|
Lambang Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri
]]
Ada perguruan silat bernama Kali Majapahit yang berasal dari [[Filipina]] dengan anggotanya dari [[Asia]] dan [[Amerika]]. Silat Kali Majapahit ini mengklaim berakar dari Kerajaan Majapahit kuno yang disebut menguasai Filipina, Singapura, Malaysia dan Thailand <ref>http://www.kali-majapahit.com/</ref>. Silat Jawa lainnya adalah [[Perisai Diri]] yang didirikan oleh almarhum RM Soebandiman Dirdjoatmodjo, putra bangsawan Keraton Paku Alam. Teknik silat Perisai Diri mengandung unsur 156 aliran silat dari berbagai daerah di Indonesia ditambah dengan aliran Shaolin (Siauw Liem) dari negeri Tiongkok. Silat [[Merpati Putih]] dan silat [[Tapak Suci Putera Muhammadiyah]] juga diciptakan oleh orang Jawa. Ketiga seni silat ini sudah tersebar ke Amerika dan Eropa.
 
 
 
Baris 143 ⟶ 124:
{{artikel|Masakan Jawa}}
 
[[Berkas:Nasi_GudegNasi Gudeg.jpg|150x150px150px]]
[[Berkas:Nasi_Rawon_ANasi Rawon A.JPG|thumb|Nasi rawon empal kisi, Banyuwangi, Jawa Timur]]
Nasi rawon empal kisi, Banyuwangi, Jawa Timur
]]
 
Budaya petani di Jawa Tengah dan Jawa Timur dikenal sebagai produsen beras terbesar di Indonesia. Jawa Timur dan Jawa Tengah penyumbang beras terbesar di Indonesia yaitu Jawa Timur 31,27%, Jawa Tengah 23,79%, Jawa Barat 15,19%, Sulawesi Selatan 10,10% dan Nusa Tenggara Barat 4,6%.<ref>http://www.tempo.co/read/news/2012/07/04/090414774/Jawa-Timur-Pasok-Beras-Terbanyak/</ref> Selain sebagai produsen beras terbesar Jateng dan Jatim juga menghasilkan aneka ragam masakan. Masakan Jawa adalah masakan khas yang berasal dari pulau [[Jawa]], kecuali [[Jawa Barat]] yang mempunyai kekhasan khusus sebagai [[Masakan Sunda]]. Masakan Jawa tersedia di [[Warung Tegal]]. Masakan Jawa [[tempe]] menjadi masakan internasional dan menjadi satu satunya masakan Indonesia yang tidak terpengaruh oleh [[masakan Tionghoa]], [[masakan India]], atau [[masakan Arab]].{{fact}}
 
{{col|4}}
* [[Gudeg]]
* [[Lumpia]]
* [[Opor Ayam]]
* [[Soto Bangkong]]
* [[Wedang jahe]]
* [[Tengkleng]]
* [[Tongseng]]
* [[Nasi Pecel]]
* [[Nasi Liwet]]
* [[Nasi Kucing]]
* [[Sayur Lodeh]]
* [[Tumpeng]]
* [[Bakmi Jawa|Mie Rebus]]
* [[Horok-Horok]]
* [[Nasi Bogana]]
* [[Nasi Gandul]]
* [[Garang Asem]]
* [[Soto Sokaraja]]
* [[Sate Ambal]]
* [[Bandeng presto]]
* [[Lentog]]
* [[Jenang Kudus]]
* [[dawet]] ayu
* [[timlo]] Solo
* [[Nasi Langgi]]
* [[mie ongklok]]
* [[teh poci]]
* [[sate tegal]]
* [[Tahu gimbal]]
* [[Lumpia]]
* [[Soto Jepara]]
* [[Soto Kudus]]
* [[Nasi pindang]]
* [[Mendoan]]
* [[Pindang Serani]]
* [[Pecak lele]]
* [[Mangut lele]]
* [[Nasi Grombyang]]
* [[Urap]]
* [[Krecek]]
* [[Nasi lengko]]
* [[Dawet Ireng]]
* [[Rawon]]
* [[Pecel]]
* [[Sate Ponorogo]]
* [[Tahu campur]]
* [[Rujak cingur]]
* [[Soto Kediri]]
* [[Soto Ayam Ambengan]]
* [[Rambak petis]]
* [[Onde-onde]]
* [[Lontong Balap]]
* [[Tahu Tek]]
* [[Kupang Lontong]]
* [[Soto Lamongan]]
* [[Bothok]]
* [[Rujak Soto]]
* [[Rujak Petis]]
* [[Gado Gado]]
* [[Tempe Penyet]]
* [[Nasi krawu]]
* [[Tahu campur lamongan]]
{{EndDiv}}
 
[[Kategori:Budaya Indonesia]]
Baris 157 ⟶ 201:
[[Kategori:Budaya Jawa]]
[[Kategori:Indonesia]]
 
== Catatan kaki ==
 
{{reflist|2}}