Kesultanan Asahan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Baskoro Aji (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 22:
|date_end =
|event_start =
|event_end = [[Revolusi Sosial Sumatera Timur]]
|image_map = Masjid Raya Asahan.jpg
|
|capital = [[Tanjung Balai, Asahan|Tanjung Balai]]
|common_languages = [[Bahasa Melayu|Melayu]]
|government_type = [[Monarki]] [[Kesultanan]]
|title_leader = Sultan
|leader1 = Raja Abdul Jalil I
|year_leader1 = 1630
|leader2 = Sultan Shaibun Abdul Jalil Rahmad Shah III
|year_leader2 = 1915-1980
|leader3 = Sultan Kamal Abraham Abdul Jalil Rahmad Shah
|year_leader3 = 1980-Sekarang
|currency =
|footnotes =
}}
'''Kesultanan Asahan''' berdiri tahun [[1630]] di wilayah yang sekarang menjadi [[Kota Tanjung Balai]], [[Kabupaten Asahan]], [[Kabupaten Batubara]], [[Kabupaten Labuhanbatu Utara]], [[Kabupaten Labuhanbatu]], dan [[Kabupaten Labuhanbatu Selatan]]. Kesultanan ini ditundukkan Belanda pada tahun [[1865]]. Kerajaan ini melebur ke dalam negara [[Indonesia]] pada tahun [[1946]].
Raja Abdul Jalil, [[Sultan]] pertama Asahan merupakan putra [[Sultan Iskandar Muda]]. Asahan menjadi bawahan [[Aceh]] sampai awal abad ke-19.
Baris 53 ⟶ 59:
== Sultan Asahan ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Studioportret van de Sultan van Asahan Muhammad Husain Rahmad Syah II TMnr 60003224.jpg|thumb|250px|Sultan Muhammad Husain Rahmad Shah II (memerintah 1888-1915)]]▼
{{artikel|Sultan Asahan}}
Sampai sekarang Kesultanan Asahan sudah memiliki 13 orang [[Sultan]] yang berkuasa, walaupun Sultan terakhir lebih merupakan Kepala Keluarga dari kerabat kerajaan yang masih ada. Sultan Asahan I,
== Kehidupan Sosial Budaya ==
▲[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Studioportret van de Sultan van Asahan Muhammad Husain Rahmad Syah II TMnr 60003224.jpg|thumb|250px|Sultan Muhammad Husain Rahmad Shah II (memerintah [[1888]]-[[1915]]).]]
Sebagai kesultanan yang berada dalam pengaruh kebuadayaan [[Islam]], maka di Asahan juga berkembang kehidupan keagamaan yang cukup baik. Bahkan, ada seorang ulama terkenal yang lahir dari Asahan, yaitu
Dalam perkembangannya, murid-murid Syekh Abdul Hamid inilah yang kelak mendirikan organisasi Jamiyyatul Washliyyah. Sebuah organisasi yang berbasis pada aliran sunni dan [[mazhab Syafi'i]]. Dalam banyak hal, organisasi ini memiliki persamaan dengan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) yang didirikan oleh para ulama Minangkabau. Adanya banyak persamaan ini, karena memang para ulama tersebut saling bersahabat baik sejak mereka menuntut ilmu di Mekkah. Pandangan para tokoh agama ini sangat berbeda dengan paham reformis yang dibawa oleh para ulama muda Minangkabau, seperti Dr. Haji Abdul Karim Amrullah. Oleh sebab itu, sering terjadi polemik di antara para pengikut kedua paham yang berbeda ini.<ref name="simargolang"/>
Di paruh pertama abad ke-20, sekitar tahun [[1916]], di Asahan telah berdiri sebuah sekolah yang disebut Madrasah Ulumul Arabiyyah. Sebagai direktur pertama, ditunjuk Syekh Abdul Hamid. Dalam perjalanannya, madrasah Ulumul Arabiyah ini kemudian berkembang menjadi salah satu pusat pendidikan Islam yang penting di Asahan, bahkan termasuk di antara madrasah yang terkenal di Sumatera Utara, sebanding dengan Madrasah Islam Stabat, Langkat, Madrasah Islam Binjai dan Madrasah al-Hasaniyah Medan. Di antara [[ulama]] terkenal lulusan sekolah Asahan ini adalah
Peninggalan tertulis warisan Kerajaan Asahan hanya berkaitan dengan buku-buku di bidang keagamaan yang dikarang oleh para ulama untuk kepentingan pengajaran. Berikut ini beberapa buah buku yang dikarang oleh Syeikh Abdul Hamid di Asahan, yaitu:
Baris 73 ⟶ 79:
# Al-Mufradat.
# Mi`rajun Nabi.
== Referensi ==▼
{{reflist}}▼
== Lihat pula ==
* [[Daftar Sultan Asahan]]
* [[Kesultanan Serdang]]
* [[Kesultanan Langkat]]
* [[Kesultanan Deli]]
* [[Kota Tanjung Balai]]
* [[Kabupaten Asahan]]
▲== Referensi ==
▲{{reflist}}
== Pranala luar ==
|