Daftar pengusaha Jawa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 6:
Eksistensi pengusaha Jawa paling awal dapat dilacak pada jaman kerajaan [[Majapahit]]. Pedagang asal Tiongkok Wang Ta Yuan mencatat komoditas ekspor pengusaha Jawa saat itu adalah [[lada]], [[garam]], [[kain]], dan [[burung]] [[kakak tua]]; sedangkan komoditas impornya adalah [[mutiara]], [[emas]], [[perak]], [[sutra]], [[keramik|barang keramik]], dan barang dari [[besi]]. [[Mata uang]]nya dibuat dari campuran [[perak]], [[timah putih]], [[timah hitam]], dan [[tembaga]].<ref name="SNI434">Poesponegoro & Notosusanto (1990), hal. 434-435.</ref> Kawasan [[Laweyan, Surakarta]] pada abad ke 17-19 menjadi pusat pedagang [[batik]] Jawa dan meraih kejayaan dengan banyaknya rumah mewah milik pedagang batik di Laweyan. Namun abad ke 20 kejayaan pedagang batik Laweyan mulai menurun dan hampir punah. Mulai tahun 2005 pedagang batik di Laweyan kembali bangkit.<ref>http://peluangbisniswirausaha.com/menelusuri-peluang-bisnis-batik-eksotis-di-kampung-laweyan-solo-16</ref><ref>http://www.majalahduitindonesia.com/menjual-suasana-kampung-laweyan-tempo-doeloe/</ref> Pengusaha di [[Jepara]] mengandalkan kerajinan kayu ukiran dan ekspor kayu ukir di Jepara untuk 100 negara dengan nilai sekitar Rp. 1 Triliun.<ref>http://regional.kompas.com/read/2011/09/19/03100217/Jepara.Bertopang.pada.Kayu.dan.Ukiran//</ref> Pengusaha [[Purbalingga]] mengandalkan knalpot Purbalingga yang sudah diekspor ke [[Eropa]].<ref>http://news.detik.com/read/2011/04/13/233301/1615916/10/permintaan-ekspor-knalpot-meningkat-perajin-terbatas-peralatan//</ref> 70% produksi kayu berasal dari pulau Jawa terutama kayu [[jati]] yang merupakan kayu termahal di Indonesia berasal dari Jateng dan Jatim.<ref>http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/10/26/mvac5a-menhut-70-persen-produksi-kayu-di-indonesia-dari-pulau-jawa/</ref>
Pengusaha Jawa tradisional berdagang dengan menjual [[masakan Jawa]]. Pengusaha Jawa juga erat kaitannya dengan pertanian. Banyak orang pengusaha Jawa sukses bergerak di bidang [[pertanian]] karena didukung oleh produksi [[beras]] di Jawa. Petani di Jawa Tengah dan Jawa Timur dikenal sebagai produsen beras terbesar di Indonesia. Jawa Timur dan Jawa Tengah penyumbang beras terbesar di Indonesia yaitu [[Jawa Timur]] 31,27%, [[Jawa Tengah]] 23,79%, [[Jawa Barat]] 15,19%, [[Sulawesi Selatan]] 10,10% dan [[Nusa Tenggara Barat]] 4,6%.<ref>http://www.tempo.co/read/news/2012/07/04/090414774/Jawa-Timur-Pasok-Beras-Terbanyak/</ref> Produksi [[Bawang merah]] Jawa yang mencapai 68% produksi nasional telah menciptakan banyak pengusaha bawang sukes di Jawa.<ref>http://www.pertanian.go.id/infoeksekutif/horti/ATAP-Horti2012/Prod-BawangMerah.pdf/</ref><ref>http://www.majalahmaharti.com/2014/01/fortuner-trend-mobilnya-petani-bawang.html/</ref> Produksi [[kopi Jawa]] dari jenis [[Kopi arabika]] yang terkenal di dunia telah membuat banyak pengusaha Jawa sukses berdagang kopi.<ref>http://female.kompas.com/read/2011/06/20/0738074/Bambang.dari.Pengelola.Hotel.Jadi.Petani.Kopi/</ref><ref>http://
===Pengusaha Jawa terkenal sebelum kemerdekaan===
| |||