Bakpia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Vannashara (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 2:
'''Bakpia''' adalah [[makanan]] yang terbuat dari campuran [[kacang hijau]] dengan [[gula]], yang dibungkus dengan [[tepung]], lalu dipanggang. Istilah ''bakpia'' sendiri adalah berasal dari dialek Hokkian ([[Hanzi]]: 肉餅), yaitu dari kata "''bak''" yang berarti daging dan "''pia''" yang berarti kue, yang secara harfiah berarti roti berisikan daging. Di beberapa daerah di [[Indonesia]], makanan yang terasa legit ini dikenal dengan nama '''pia''' atau '''kue pia'''.
Bakpia termasuk salah satu masakan yang populer dari keluarga Cina atau Tionghoa. Bakpia yang cukup dikenal salah satunya berasal dari daerah Pathok (Pathuk), [[Yogyakarta]]. Mengingat masyarakat Jogja cukup banyak yang beragama Islam, pada perkembangannya, isi bakpia yang semula daging babi pun diubah menjadi kacang hijau. Kemudian rasa-rasa dari bakpia dikembangkan menjadi cokelat, keju, kumbu hijau, dan kumbu hitam. Inovasi rasa terus berkembang seiring meningkatnya popularitas bakpia sebagai oleh-oleh khas Yogyakarta. Beberapa merek baru memimpin pengembangan rasa ini dengan menambahkan isi susu, blueberry, hingga durian.
Di desa Pathok, dulunya penduduk tidak mengenal istilah "merek", sehingga bakpia yang dijual hingga saat ini berlabel "nomor rumah produsen", misalnya nomor 75 dan 25 yang menjadi nomer legendaris di Yogyakarta. Kemudian barulah muncul beberapa merek bakpia yang bukan dari nomor rumah
Lezatnya rasa bakpia menjadikan kue ini menjadi salah satu favorit para wisatawan yang berkunjung ke Jogja. Bakpia bisa didapatkan di toko bakpia atau toko yang menjual oleh-oleh khas Jogja.
|