Batang Hari: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
tidak ada.. |
Rahmatdenas (bicara | kontrib) k ←Suntingan 180.242.7.2 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh EmausBot |
||
Baris 16:
| country = [[Indonesia]]
| country1 =
| state =
| state1 = Jambi
|region_type =
| region =
| region1 =
| district = Kabupaten Solok
| district1 =
| district2 =
| district3 =
| district4 =
| district5 = Kabupaten Batang Hari
| district6 = Muaro Jambi
| district7 = Tanjung Jabung Timur
| city = Kota Jambi
| city1 =
Baris 54:
| source_name =
| source_location =
| source_district = Solok
| source_region = Sumatera Barat
| source_state =
| source_country =
Baris 107:
|map1_alt=
}}
'''Batang Hari''' (atau '''Sungai Hari''') adalah [[sungai]]
Pada Batang Hari ini ada banyak sungai lain yang bermuara padanya diantaranya [[Batang Sangir]], [[Batang Merangin]], [[Batang Tebo]], [[Batang Tembesi]], dan lain sebagainya. Sistem aliran sungai ini membawa banyak deposit [[emas]], sehingga muncul nama legendaris [[Swarnadwipa]] ("pulau emas") yang diberikan dalam [[bahasa Sanskerta]] bagi Pulau Sumatera.
Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Hari merupakan DAS terbesar kedua di Indonesia, mencakup luas areal tangkapan (''catchment area'') ± 4.9 juta Ha. Sekitar 76 % DAS Batang Hari berada pada provinsi Jambi, sisanya berada pada provinsi Sumatera Barat.
Adanya aktivitas pertambangan dan kegiatan pengusahaan (eksploitasi) hutan yang dilakukan secara mekanis sepanjang aliran sungai, telah berdampak terhadap berubahnya alur sungai, erosi di tepian sungai, pendangkalan atau sedimentasi yang tinggi di sepanjang aliran DAS Batang Hari terutama sebelah hilir. Perubahan alur dan arah arus Batang Hari ini mengakibatkan air sungai dengan cepat naik pada saat musim hujan datang, sebaliknya cepat surut saat musim kemarau. Hal ini juga diperburuk dengan meningkatnya populasi penduduk terutama pada daerah transmigrasi sedikit banyaknya akan membebani wilah DAS Batang Hari itu sendiri.
|