Matius 1:1: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 8:
 
== Referensi silang ==
* Silsilah [({{lang-en|generation}}; {{lang-he|toledoth}}]): {{Alkitab|Kejadian 2:4, 5:1; Yesaya 53:8; Lukas 3:23-38; Roma 9:5}}
* anak Daud (TB)/anak Daud (TL) <5207 1138> [the son of David]: {{Alkitab|Matius 9:27, 15:22, 22:42-45}}; {{Alkitab|2 Samuel 7:13,16; Mazmur 89:36, 132:11; Yesaya 9:5,6; Yesaya 11:1; Yeremia 23:5,6; Yeremia 33:15-17,26; Amos 9:11; Zakharia 12:8; Lukas 1:31,32; Lukas 1:69,70; Yohanes 7:42; Kisah Para Rasul 2:30, 13:22; Roma 1:3; Wahyu 22:16}}
* ... anak Abraham (TB)/... anak Ibrahim(TL) <5207 11> [the son of Abraham]: {{Alkitab|Kejadian 12:3; 22:18; 26:3-5; 28:13,14}}; {{Alkitab|Roma 4:13}}; {{Alkitab|Galatia 3:16}}
Baris 19:
 
Frasa "(kitab) silsilah" atau ''biblos geneseos'' dapat memiliki beberapa makna. Paling umum dilihat hanya merujuk kepada daftar leluhur yang berurutan, dan kebanyakan sarjana sepakat bahwa penafsiran ini yang paling masuk akal. Namun, frasa itu dapat juga diterjemahkan lebih luas sebagai "kitab kedatangan", sehingga merujuk kepada seluruh [[kitab Injil]] itu. Frasa pembuka yang merangkum seluruh karya semacam ini biasa ditemukan pada zaman sebelum buku-buku mempunyai judul untuk tujuan tersebut. [[Hieronimus|Hieronimum (=Jerome)]] menggunakan terjemahan ini untuk karyanya, [[Vulgata]]. Davies dan Allison berpendapat bahwa inilah yang lebih dimaksudkan oleh frasa itu. "Kitab silsilah" bukanlah frasa yang biasa dipakai untuk memperkenalkan suatu silsilah. Frasa ini muncul pada [[Kejadian 5#Ayat 1|Kejadian 5:1]], tetapi nampaknya untuk memperkenalkan daftar keturunan, bukan daftar leluhur. Frasa ini juga muncul pada [[Kejadian 2#Ayat 4|Kejadian 2:4]], dan tidak berkaitan dengan silsilah, melainkan suatu "riwayat". Baik Kejadian 2:4 maupun 5:1 memperkenalkan elemen-elemen kisah penciptaan, sehingga Davies dan Allison merasa lebih mungkin Matius 1:1 ini berkaitan dengan suatu ide "penciptaan baru". Mereka juga menunjukkan bahwa kata "kitab" (''biblos'') dalam Perjanjian Baru selalu berkaitan dengan seluruh karya. Alternatif lain adalah frasa ini dapat sengaja diciptakan dengan tujuan ganda memperkenalkan seluruh karya dan sekaligus silsilah itu.<ref>Davies, W.D. and Dale C. Allison, Jr. ''A Critical and Exegetical Commentary on the Gospel According to Saint Matthew''. Edinburgh : T. & T. Clark, 1988-1997.</ref>
 
<!--
[[Raymond E. Brown|Brown]] mentionsmenyebutkan aterjemahan thirdketiga translation issebagai "thekitab book of thepenciptaan (''genesis'') broughtyang aboutdibawa byoleh JesusYesus" implyingmenyiratkan thatpenciptaan itbaru discussesdunia theini recreationoleh ofYesus. theNamun, worldterjemahan byini Jesus.membutuhkan Thispengembangan stretchesluas thedari grammarsegi considerably, howevergramatik. The termIstilah ''genesis'' waspada atwaktu thepenulisan timeInjil thesudah gospeldilekatkan waspada writtenkitab alreadypertama attacheddari as[[Taurat]] the(yaitu name[[Kitab of the first part of the TorahKejadian]]), sosehingga thepenggunaan useistilah ofitu thedi termsini heredapat coulddisengaja beuntuk amerujuk deliberateke referencesana. Kata ''Geneseosgeneseos'' alsojuga appearsmuncul atpada [[Matthew{{Alkitab|Matius 1:18]]}}, buttetapi theredi itsana ishampir almostselalu alwaysditerjemahkan translatedsebagai as"kelahiran" (''birth'').<ref>[[Raymond E. Brown|Brown, Raymond E.]] ''The Birth of the Messiah: A Commentary on the Infancy Narratives in Matthew and Luke''. London: G. Chapman, 1977.</ref>
 
-->
Mengapa penulis [[Injil Matius]] memulai karyanya denga suatu silsilah panjang, merupakan pertanyaan penting. Fowler mengamati bahwa daftar nama yang panjang tidaklah menarik bagi para pembaca modern dan berpotensial menghalangi orang untuk mau membaca lebih jauh kitab Injil ini. Banyak edisi Injil secara esensial memulai dengan Matius 1:18 dengan alasan ini. Hal ini tidak benar jikalau Injil ini ditujukan kepada para pembaca dari kalangan orang Yahudi zaman itu, di mana pembuktian keturunan Daud dan Abraham merupakan hal penting untuk dapat menerima Yesus sebagai Mesias. Nama-nama ini, paling sedikit bagian pertama silsilah ini, sangat dikenal oleh para pembaca. Sejumlah sarjana feminis berpendapat bahwa posisi prominen dalam silsilah ini secara implisit merupakan penekanan hakekat masyarata patriarkal (yaitu mengikuti garis ayah). Mereka berargumen bahwa permulaan Injil dengan deretan panjang "X ayah dari Y" jelas menunjukkan dominasi kaum laki-laki. Fowler berpendapat bahwa silsilah ini juga dimaksudkan oleh segera me-manusia-kan Yesus, dengan menempatkan-Nya jelas dalam keluarga garis laki-laki (''family of men'').<ref>Fowler, Harold. ''The Gospel of Matthew: Volume One.'' Joplin: College Press, 1968</ref>
 
=== Kristus ===
Kata "[[Kristus]]" (bahasa Yunani: ''Christos'') berarti "yang diurapi"; kata ini merupakan padanan dari kata "''Mesias''" dalam [[bahasa Ibrani]] ({{Alkitab|Daniel 9:25-26}}).
* Sejak semula Matius menegaskan bahwa Yesus adalah "Yang Diurapi dari Allah", yaitu diurapi dengan [[Roh Kudus]] (bandingkan {{Alkitab|Yesaya 61:1; Lukas 4:18; Yohanes 3:34; Kisah Para Rasul 10:38}}).
* Ia "diurapi" sebagai "Nabi" untuk membawa pengetahuan dan kebenaran ({{Alkitab|Ulangan 18:15}}), sebagai "Imam" untuk mempersembahkan korban penghapus dosa ({{Alkitab|Mazmur 110:4; Ibrani 10:10-14}}) dan sebagai "Raja" untuk memerintah, menuntun, serta menegakkan kerajaan kebenaran ({{Alkitab|Zakharia 9:9}}).
 
Istilah yang umum dipakai sekarang, "Yesus Kristus", dipakai sebagai pembuka oleh penulis Injil Matius. Ada perdebatan mengenai makna sesungguhnya. Kata "Kristus" maupun "Mesias" pada zaman modern dipakai hanya untuk Yesus, tetapi dalam Injil Matius tidak jelas apakah Yesus adalah "sang Kristus" atau sekedar "seorang Kristus" (seorang yang diurapi). Di sini Injil Matius menggunakan bentuk kata "Kristus" sebagai gelar, sesuatu yang tidak lazim karena penggunaannya dianggap baru terjadi beberapa waktu setelah [[kematian Yesus]]. Di bagian lain, Injil Matius menggunakan "sang Kristus" (''the Christ'').<ref name=davies>Davies, W.D. and Dale C. Allison, Jr. ''A Critical and Exegetical Commentary on the Gospel According to Saint Matthew''. Edinburgh : T. & T. Clark, 1988-1997.</ref>
 
=== Anak ===
Baris 32 ⟶ 36:
=== Anak Daud ===
[[Injil Matius]] menyatakan bahwa [[Yesus]] [[Kristus]] adalah keturunan [[Daud]] yang sah dengan merunut garis keturunan [[Santo Yusuf|Yusuf]] yang berasal dari keluarga Daud. Walaupun Yesus dikandung oleh [[Roh Kudus]], secara resmi Ia tetap dicatat sebagai "anak Yusuf" dan menurut hukum adalah "anak Daud" ("anak" disini adalah "anak laki-laki" atau "putra"; dalam [[bahasa Ibrani]]: "''ben''", yang dapat dialihaksarakan menjadi kata "bin" pada suatu nama dalam bahasa Indonesia).<ref name=fulllife/>
 
Davies dan Allison menyatakan bahwa baik "anak (=putra) Daud" maupun "anak Abraham" adalah gelar-gelar yang dipakai pada zaman tersebut. "Anak Daud" merupakan gelar mesianik umum, sedangkan "Anak Abraham" adalah sebutan untuk setiap orang Yahudi.<ref name=davies/> Menurut Brown ada teori bahwa nama Daud muncul sebelum nama Abraham karena penulis Injil Matius berusaha untuk menekankan Yesus sebagai keturunan Daud. Brown meragukan hal ini, karena dirasanya urutan ini hanyalah sebagai pengantar untuk silsilah yang mengikuti kalimat itu.<ref>[[Raymond E. Brown|Brown, Raymond E.]] ''The Birth of the Messiah: A Commentary on the Infancy Narratives in Matthew and Luke''. London: G. Chapman, 1977.</ref> [[Robert H. Gundry|Gundry]] menyatakan bahwa struktur nas ini berusaha menggambarkan Yesus sebagai titik puncak (kulminasi) silsilah-silsilah dalam [[Perjanjian Lama]].<ref>[[Robert H. Gundry|Gundry, Robert H.]] ''Matthew a Commentary on his Literary and Theological Art.'' Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company, 1982.</ref>
 
=== Anak Abraham ===
Karena Allah sudah berjanji bahwa Mesias akan berasal dari keturunan [[Abraham]] ({{Alkitab|Kejadian 12:3; 22:18; Galatia 3:16}}) dan [[Daud]] ({{Alkitab|2 Samuel 7:12-19; Yeremia 23:5}}), maka Matius merunut silsilah Yesus sampai ke kedua tokoh ini untuk membuktikan kepada orang Yahudi bahwa Yesus mempunyai silsilah yang tepat sehingga memenuhi syarat sebagai Mesias.<ref name=fulllife/>
 
<!--
he now-common phrase "Jesus Christ" is used by the author of Matthew. What exactly is meant by this is much discussed. ''Christ'', the [[Greek language|Greek]] word for [[messiah]], literally translates as "[[Christ#"The Anointed" in the Old Testament|the anointed one]]". In modern times both titles apply exclusively to Jesus, but Matthew is not specific as to whether Jesus is ''the'' Christ or merely ''a'' Christ. In fact the form Matthew uses indicates that the word ''Christ'' is being used as a title, which is unusual as this is a usage only adopted some time after the death of Christ. Elsewhere Matthew uses "the Christ".
 
Davies and Allison note that both "son of David" and "son of Abraham" were titles in use in that era. "Son of David" was a common messianic title, while "son of Abraham" was an expression that could refer to any Jew.<ref>Davies, W.D. and Dale C. Allison, Jr. ''A Critical and Exegetical Commentary on the Gospel According to Saint Matthew''. Edinburgh : T. & T. Clark, 1988-1997.</ref> According to Brown some have theorized that David's name comes before Abraham's as the author of Matthew is trying to emphasize Jesus' Davidic ancestry. Brown doubts this, feeling the arrangement is merely to provide a lead into the genealogy that follows.<ref>[[Raymond E. Brown|Brown, Raymond E.]] ''The Birth of the Messiah: A Commentary on the Infancy Narratives in Matthew and Luke''. London: G. Chapman, 1977.</ref> [[Robert H. Gundry|Gundry]] states that the structure of this passage attempts to portray Jesus as the culmination of the Old Testament genealogies.<ref>[[Robert H. Gundry|Gundry, Robert H.]] ''Matthew a Commentary on his Literary and Theological Art.'' Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company, 1982.</ref>
 
Why the author of Matthew chooses to immediately begin his Gospel with a lengthy genealogy is an important question. As Fowler notes, the long list of names is of little interest to modern readers and potentially discourages people from reading further in the Gospel. Many editions of the Gospel essentially present it as beginning at [[Matthew 1:18]] for this very reason. This disinterest would not have been true, however, to the Jewish audience the Gospel was directed to. Lineage and descent were of great importance in Jewish society of the time, and a descent from David and Abraham was crucial to accepting Jesus as the Messiah. The names, at least in the first part of the genealogy, would have been well known to the readers. Some feminist scholars have posited that the prominent position of the genealogy is also an implicit reinforcement of the [[patriarchal]] nature of society. They argue that beginning the Gospel with a long string of "X father of Y" clearly exemplifies the masculine domination. Fowler argues that the genealogy also serves to immediately humanize Jesus, by placing him clearly in the family of men.<ref>Fowler, Harold. ''The Gospel of Matthew: Volume One.'' Joplin: College Press, 1968</ref>
-->
== Bahasa Kuno ==
[[File:Codex Sinaiticus Matthew 1,1-2,5.JPG|thumb|right|220px|[[Codex Sinaiticus]] (~330-360 M), Matius 1:1-2:5]]