Codex Boreelianus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 203:
Wettstein memberi kodeks ini kode [[siglum]] F,<ref name = Wettstein/> Gregory memberi kode 09 (karena meningkatnya jumlah naskah Perjanjian Baru),<ref name = Gregory/> von Soden memberi kode siglum ε 86.<ref name = Soden>{{Cite book|last=Soden, von|first=Hermann|authorlink=Hermann, Freiherr von Soden|title=Die Schriften des neuen Testaments, in ihrer ältesten erreichbaren Textgestalt / hergestellt auf Grund ihrer Textgeschichte|volume=1|year=1902|publisher=Verlag von Alexander Duncker|location=Berlin|page=130}}</ref>
 
Setelah Johann Boreel meninggal pada tahun 1629, codex itu sendiri berada di tangan privatkolektor pribadi. Perpustakaan Boreel dijual pada tahun 1632, tetapi naskah itu mungkin tidak termasuk barang yang dijual. Bisa jadi naskah tersebut tetap menjadi milik keluarga Boreel, misalnya, di tangan adik laki-lakinya, teolog [[Adam Boreel]] (1602–54).<ref name = Jaski>[http://digbijzcoll.library.uu.nl/extras/Boreelianus/Codex_Boreelianus.htm The Codex Boreelianus]: Description and History of the Manuscript, by Bart Jaski of the [[Utrecht University]]</ref> Pada folio 168 recto codex ini tertulis monogram NLB dengan tanggal "9 Februari 1756". Pada halaman 40 recto dan 40 verso didapati catatan dalam bahasa Belanda, tetapi hampir tidak terbaca.<ref name = Jaski/>
<!--
The codex resurfaced almost two centuries later, in 1823, and was identified as the Boreelianus by the Utrecht professor Jodocus Heringa (1765–1840). Its leaves had become disordered, and some of them were lost. Scrivener even stated: "Few manuscripts have fallen into such unworthy hands".<ref name = Scrivener/> The manuscript was now in the private hands of Johannes Michaelis Roukens in [[Arnhem]]. In a letter of 11 March 1830 Roukens explained that the manuscript had been in the possession of his father, Arend Anton Roukens, who had inherited it from his father, Johannes Michaelis Roukens.<ref name = Jaski/>
 
Kodeks ini muncul kembali hampir dua abad kemudian, pada tahun 1823, dan diidentifkasi sebagai Codex Boreelianus oleh profesor Jodocus Heringa (1765–1840) dari Utrecht. Lembaran-lembarannya menjadi tidak berurutan, dan beberapa di antaranya hilang. Scrivener bahkan menyatakan: "Sedikit naskah yang jatuh ke tangan-tangan yang tidak berharga seperti ini".<ref name = Scrivener/> Naskah ini sekarang disimpan pada koleksi pribadi Johannes Michaelis Roukens di [[Arnhem]]. Dalam suatu surat bertanggal 11 Maret 1830 Roukens menjelaskan bahwa naskah itu menjadi milik ayahnya, Arend Anton Roukens, yang mewarisinya dari ayahnya, Johannes Michaelis Roukens.<ref name = Jaski/>
In 1841 [[Constantin von Tischendorf|Tischendorf]] wanted to see and examine the codex, but he was allowed to read only Heringa’s papers on it <ref name = Jaski/> because Heringa was preparing his collation.<ref name = Gregory/> Heringa’s papers were edited and published by Vinke in 1843 under the title ''Jodoci Heringa El. Fil. Disputatio de codice Boreeliano, nunc Rheno-Trajectino ab ipso in lucem protracto'', which includes a full and exact collation of the text.<ref name = Scrivener/>
 
InPada tahun 1841 [[Constantin von Tischendorf|Tischendorf]] wantedingin tomelihat seedan andmeneliti examinekodeks the codexini, buttetapi hehanya wasdiizinkan alloweduntuk tomembaca readmakalah-makalah only Heringa’s papers onHeringa itmengenainya <ref name = Jaski/> becausekarena Heringa wassedang preparingmempersiapkan his collationkolasinya.<ref name = Gregory/> Heringa’sMakalah-makalah papersHeringa weredisunting editeddan anddipublikasikan published byoleh Vinke inpada tahun 1843 underdengan the titlejudul ''Jodoci Heringa El. Fil. Disputatio de codice Boreeliano, nunc Rheno-Trajectino ab ipso in lucem protracto'', which includes a fullyang andmenyertakan exactkolasi collationteks ofpenuh thedan texttepat.<ref name = Scrivener/>
 
InPada tahun 1850 [[Samuel Prideaux Tregelles]], thoughmeskipun withmengalamai somesejumlah difficultykesulitan, examinedmeneliti thekodeks codexini.<ref name = Scrivener/>
 
In 1850 [[Samuel Prideaux Tregelles]], though with some difficulty, examined the codex.<ref name = Scrivener/>
-->
Philipp Schaff menulis dalam bagian pendahuluan "Introduction" pada edisi Amerika "Westcott-Hort" (1881) bahwa codex itu bukan manuskrip penting.<ref name = Revisited>[https://www.surfgroepen.nl/personal/jlhkrans/vunt/Some%20research%20files/SBL%20handout.pdf Codex Boreelianus Revisited]</ref> Pendapat yang sama diberikan oleh pakar Alkitab, [[Frederic G. Kenyon]], yang menganggap teks codex ini memiliki "secara komparatif sedikit otoritas".<ref name = Kenyon>{{cite book|last=Kenyon|first=Frederic G. |authorlink=Frederic G. Kenyon|title=Handbook to the textual criticism of the New Testament|url=http://www.archive.org/stream/cu31924029304924#page/n111/mode/2up|year=1901|publisher=Macmillan|location=London|page=84}}</ref> Meskipun demikian, codex ini terus dikutip dalam edisi-edisi kritis ''[[Novum Testamentum Graece]]''. Edisi Nestle-Aland mengutip codex ini dari ayat pertamanya – yaitu Matius 9:1 – dalam aparatus kritikal.<ref>''Novum Testamentum Graece'' (1993), Barbara and Kurt Aland, eds. Stuttgart: [[Deutsche Bibelgesellschaft]], p. 20</ref>