'''Telur asin''' adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar [[telur]] yang diawetkan dengan cara diasinkan. Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur [[itik]], meski tidak menutup kemungkinan untuk telur-telur yang lain. Masa kadaluwarsa telur asin bisa mencapai satu [[bulan]] (30 [[hari]]). Telur asin dapat dipadukan dengan berbagai masakan misalnya nasi jamblang, dan nasi lengko. Atau dapat pula dimakan tanpa [[nasi]]. Masyarakat nelayan membawa telur asin untuk bekal di saat mereka menangkap [[ikan]].
{{resep}}
{{pindah/wikibooks}}
{{makanan-stub}}
==Bahan-bahan==
# Telur asin
# Garam
# Air
# Tanah (serbuk batu-bata)
==Cara pembuatan==
* Siapkan telur asin mentah yang ingin diasinkan
* Masukkan serbuk batu-bata pada wadah pengadonan
* Berilah air secukupnya
* Taburkan garam secukupnya, sesuai selera. Semakin banyak garam, telur akan lebih awet.
* Aduklah hingga rata, jangan terlalu kental atau cair
* Setelah adonan selesai, bungkuslah satu persatu telur asin dengan adonan tersebut, lalu masukkan ke tempat penyimpanan
* Setelah disimpan selama 7 hari, kupaslah secara perlahan serbuk batu-bata yang menempel pada telur. Jangan lupa telur asin dicuci terlebih dahulu
* Rebuslah telur asin hingga matang
* Telur asin siap disajikan
* Jika hendak diedarkan ke para pelanggan, telur asin perlu dikemas dengan rapi. Pelabelan telur asin dengan cap tidak mempengaruhi rasa yang terkandung.
==Sentra telur asin==
Di Indonesia, daerah yang dikenal sebagai sentra penghasil telur asin terbanyak adalah [[Kabupaten Brebes]], {[[Jawa Tengah]]) dan sekitarnya. Produksi telur asin di daerah itu untuk memenuhi permintaan dari berbagai kota antara lain [[Jakarta]], [[Bandung]], [[Semarang]], [[Surabaya]], dan lain-lain. Maka tak mengherankan, wirausaha peternakan itik di wilayan itu sangat banyak, bahkan mendapat perhatian khusus dari pemerintah.
[[Kategori:Kuliner]]
|