Cibanggala, Campakamulya, Cianjur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Deniwildan (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Deniwildan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6:
|nama dati2 =Cianjur
|kecamatan =Campakamulya
|nama pemimpin =Mahmud Romli, S.Pd. (2013-2018)
|luas =-821 Ha
|penduduk =4925
|kepadatan =-2.788
}}
'''Cibanggala''' adalah [[desa]] di kecamatan [[Campaka Mulya, Cianjur|Campaka Mulya]], [[Kabupaten Cianjur|Cianjur]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]].
 
{{kelurahan-stub}}
Geografis dan Topografis
Secara Geografis Desa Cibanggala terletak 45 KM di sebelah selatan Kota Kabupaten Cianjur, berada pada ketinggian Rata-Rata 1.011 M dpl dan suhu 160 C.
 
Desa Cibanggala mempunyai luas wilayah 821 Ha dengan bentuk tofografis sebagian besar adalah tanah darat perbukitan.
Dahulu campakamulya dikenal sebagai desa Cibanggala dan sekarang berbahlah menjadi desa di salah satu kecamatan campakamulya, padahal orang lebih mengenal cibanggala dari pada campakamulya.
 
Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
syahdan pada Tahun 1813 terjadi krisis keluarga di Kerajaan Sukapura karena ulah sang raja yang akan kawin memadu seorang putri dari Keluarga Kerajaan Sumedang.
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Cilangari Kecamatan Gununghalu Kabupaten Bandung Barat
dengan adanya ulah Sang Raja tersebut, maka salah saeorang dari lingkungan keluarga kerajaan yang tidak menyettujui maksud raja bernama Rd. Surasadana, dengan dibekali kebulatan hati dan penuh nekad beliau pergi meninggalkan Keraton Kerajaan Sukapura untuk berkelana tanpa tempat tujuan disertai ikrar untuk meninggalkan segala hubungan yang ada kaitannya dengan urusan kerajaan dan bertekad untuk menghilangkan kaitannya sebagai keturunan raja (bangsawan kerajaan) yaitu akan mengalihkan profesinya dari keturunan raja menjadi petani.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Hutan Lindung Kehutanan
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sukabungah
Sebelah Timur Berbatasan dengan Desa Sukasirna
 
Administrasi Kependudukan
sehingga tujuan beliau adalah tempat yang cocok untuk dijadikan pertanian, setelah beberapa tahun lamanya Rd. Suradana berkelana dengan berpindah-pindah tempat akhirnya beliau sampailah di Daerah Cibanggala.
Dilihat dari pembagian wilayah administratif, Desa Cibanggala terdiri dari 3 Dusun, 3 Rukun Warga dan 15 Rukun tetangga.
Jumlah Kepala Keluarga sebanyak 2.500 KK
Jumlah Penduduk sebanyak 2.788 orang
Jumlah Penduduk laki-laki sebanyak 1.361 orang
Jumlah penduduk perempuan sebanyak 1.477 orang
Target PBB Tahun 2013 sebesar Rp. 22.307.804,00
Target Murni PBB sebesar Rp. 22.307.804,00
Realisasi pemasukan PBB sampai Bulan Desember 2013 sebesar 100 % dibayar lunas pada Bulan Agustus 2013
 
Program yang berjalan
Setelah berada di Cibanggala, sesuai dengan niatnya Rd. Surasadana terus menyingsingkan lengan baju untuk memulai membuka tanah baru guna dujadikan sawah dan ladang. Segala Ilmu Pertanian yang dimilikinya dipraktekannya bersama-sama dengan masyarakat setempat. Meskipun pada waktu itu cara-cara mengolah tanah tidak seperti zaman modern sekarang, yaitu dengan berpindah-pindah lokasi dan tanpa adanya pengairan yang teratur namun meskipun mereka cara bertani sedemikian rupa, namun hasilnya cukup melimpah, maklum tanah yang baru digarap masih sangat subur dan jumlah penduduk yang masih sedikit.
Untuk menunjang Program Visi dan dan Misi Kabupaten Cianjur yang sehat dan sejahtera, di Desa Cibanggala dilaporkan sebagai berikut:
PAUD : 1 Kelompok Kober
SD : 3 buah SD Negeri
MI : 1 buah MI swasta
SLTP : 1 buah SMP Negeri
SMK : 1 Buah SMK Swasta
rintisan
Madrasah Diniyah : 3 buah
Puskesmas Pembantu : 1 buah
Posyandu : 6 buah
Tenaga Bidan : 3 orang
Pos Kesehatan : 1 buah
 
Perekonomian
Dengan adanya Rd. Surasadana sebagai pelopor pembaharuan di segala aspek kehidupan dengan hasil yang nyata, maka nama beliau telah dikenal luas oleh masyarakat disekitarnya. Rd Surasadana telah berhasil menciptakan suatu perubahan kehidupan masyarakat ke arah kemajuan di bidang pertanian khususnya dan di bidang kehidupan lain pada umumnya.
Untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dikembangkan Usaha perekonomian berbasis masyarakat dan usaha perekonomian pedesaan. Hal ini dibuktikan dengan adanya kelompok simpan pinjam kelompok perempuan (SPKP), kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang bergerak dalam usaha pengrajin, pertanian dan home industry. Salah Satunya adalah Pembuatan Kelontong.
Akhirnya timbullah keinginan masyarakat untuk lebih meningkatkan lagi keberhasilan kehidupan masyarakat ke arah yang lebih maju secara terkoordinir dengan membentuk pemerintahan desa. Secara otomatis jelas Rd. Surasadana lah yang diangkat menjadi kepala Desa, hal ini dapat dipahami, sebab di samping beliau telah menunjukan kepemimpinannya yang berhasil, juga masyarakat telah mengetahui bahwa beliau itu adalah seorang keturunan bangsawan kerajaan.
 
Distribusi beras miskin sebanyak 5.535 kg/bulan dengan jumlah Rumah Tangga Miskin sebanyak 369 KK.
Pada tanggal dan bulan yang tidak diperoleh keterangan yang jelas du Tahun 1835 seluruh masyarakat Cibanggala meresmikan Cibanggala sebagai Desa yang sekaligus menunjuk dan mengangkat Rd. Surasadan secara aklamasi sebagai kepala desa yang pertama.
Untuk program keluarga harapan (PKH) penerima program ini sebanyak 113 orang tersebar di 3 kedusunan.
 
Keagamaan
PENGAMBILAN NAMA CIBANGGALA SEBAGAI NAMA DESA
Untuk mewujudkan masyarakat yang berakhlakul karimah, di Desa Cibanggala terus dikembangkan pengajian-pengajian rutin di kalangan masyarakat berkerja sama dengan para alim ulama, tokoh masyarakat yang dikoordinasikan oleh Kantor Urusan Agama dan Majelis Ulama Kecamatan Campakamulya juga MUI Desa Cibanggala.
Cibanggala ditetapkan sebagai nama desa. Seperti yang telah diceritakan bahwa cara mengolah sawah pada waktu itu berbeda dengan cara sekarang waktu itu tiap musim swah yang diolah selalu berpindah tempat. Namun setelah diketemukannya sumber air yang dapat disalurkan dengan teratur, maka sistem penggarapan tersebut mulai ditingalkan.
 
Pembangunan yang sedang berjalan Tahun 2013:
Sungai Cibanggala lah (sungai kecil yang telah dikenal lama oleh masyarakat) yang sekarang menjadi sumber air pertama yang mereka temukan untuk mengairi sawah-sawah secara teratur di kawasan itu. Berkat air dari sungai Cibanggala yang dapat disalurkan secara teratur ke sawah-sawah, hasil pertanian semakin meningkat, sehingga hasilnya saja hanya untuk mencukupi kebutuhan masyarakat setempat, tapi juga dapat dikirim ke luar daerah untuk dituka-tukarkan dengan segala kebutuhan lainnya.
1. Program PNPM, Penyerapan sampai dengan 80 %
2. Pembangunan Sarana Pagar SDN Cintawinaya
3. Pembangunan PKBM Cibanggala
4. Pembangunan gedung Baru/Tambah lokal SMPN 2 Campakamulya
5. Pembangunan Talang Air CV
 
sumber: http://cibanggalanet.blogspot.com/2013/12/profil-desa-cibanggala-campakamulya.html
Hakekatnya Allah SWT dengan disertai sareatnya Sungai Cibanggala telah mendatangkan kemakmuran penduduk setempat, maka desa yang pertama didirikan itu diberi nama Desa Cibanggala.
 
Urutan kepala desa dari Tahun 1835, adalah sbb:
1. Tahun 1835 – 1844 = R. Surasadana
2. Tahun 1844 – 1851 = Anggawiria
3. Tahun 1851 – 1876 = Raksamanggala (H. Durachman)
4. Tahun 1876 – 1896 = Sutadipura (H. Gopur)
5. Tahun 1896 – 1912 = Surya Wiria
6. Tahun 1912 – 1913 = Sutamanggal (H. Gojali)
7. Tahun 1913 – 1938 = H. Nawawi
8. Tahun 1938 – 1941 = Wijaya Brata
9. Tahun 1941 – 1949 = O. Surajaya
10. Tahun 1946 – 1949 = Hariwijaya (recomba) Penjajah
11. Tahun 1949 – 1957 = O. Hasanudin
12. Tahun 1957 – 1973 = H. Ach. Hasanudin
13. Tahun 1973 – 1976 = O. Mustopa (Cibanggala)
14. Tahun 1976 terjadi pemekeran desa
Desa Campakawarna Tahun 1976 Amir Suhanda
Tahun 1979/1980 dimekarkan menjadi 5 Desa
1. Desa Cibanggala M. Aehudin
2. Desa Campakawarna A. Suhanda
3. Desa Campakamulya M. Mustopa
4. Desa Sukabungah Z. Kosasih
5. Desa Sukasirna O. Mustopa
sumber: <ref>http://cibanggalanet.blogspot.com/search/label/Sejarah[[Berkas:Contoh.jpg]]</ref>http://cibanggalanet.blogspot.com/search/label/Sejarah