De Indische Courant: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Farras (bicara | kontrib)
baru
 
Farras (bicara | kontrib)
Baris 5:
 
==De Indische Courant (1921–1942)==
Pada tahun 1921, [[Suikerbond]], [[serikat dagang]] konservatif yang memperjuangan kepentingan "pekerja Eropa di industri gula",<ref>Ingleson 69.</ref> mendirikan ''De Indische Courant'' yang pertama kali terbit di Surabaya, Jawa Timur, dan Weltevreden, Jawa Barat. Sejak awal, para penerbitnya terlibat konflik dengan [[Aneta (kantor berita)|Aneta]], kantor berita Belanda (sebagian didanai oleh pemerintah Belanda) yang membawa berita internasional ke Hindia Belanda melalui [[telegraf]] sehingga memperbaiki dan memudahkan pengumpulan berita yang sebelumnya dilakukan oleh koran-koran lokal. Kontrak (''wurgcontracten'', atau "kontrak pengikat") yang ditandatangani Aneta dengan koran-koran ini cenderung dianggap mengekang. Misalnya, Aneta meminta surat kabar untuk membeli dan mengedarkan lembar berita (''newsletter'') milik Aneta, ''De Zweep'' ("Cambuk"), indan whichpara pendiri Aneta's founder settledmenyelesaikan personalmasalah scorespribadinya bydengan fulminatingmenulis undermenggunakan thenama pseudonymsamaran ''Jan Karwats'' ("John theSang ScourgePencambuk"). Selain itu, konflik kepentingan yang mengakar antara kantor berita ini dan pemerintah Belanda berarti bahwa kritik mereka sering diabaikan. ''De Indische Courant'' menolak membundelkan korannya dengan ''De Zweep'', dan akibatnya mereka dikeluarkan dari layanan telegraf. Masalah tersebut diatasi oleh pemilik surat kabar sekaligus presiden Suikerbond, W. Burger, melalui akuisisi sebuah stasiun radio.<ref>Maters 143–45.</ref> Ketika pemerintah memberlakukan pengekangan yang ketat terhadap kebebasan pers (1927–1931) karena ancaman pemberontakan Komunis seperti [[Partai Komunis Indonesia#Pemberontakan 1926|pada tahun 1926]], ''De Indische Courant'' menjadi salah satu koran oposisi yang paling lantang.<ref>Maters 214.</ref>
 
Seperti surat kabar Belanda lainnya di Hindia Belanda, tujuannya cenderung menghibur ketimbang memberi opini. Sebagian besar isinya adalah gosip, rumor, dan berita sensasional (kadang-kadang menyentuh batas libel). Kritik terhadap pemerintah Belanda jarang diterbitkan.<ref name="Witte1998"/> Koran ini beraliran demokrasi sosial pada tahun 1920-an, namun atas tekanan anggota serikat, kepala redaksi Koch digantikan oleh Willem Belonje dan koran ini menjadi lebih konservatif.<ref>Vogel 190.</ref> Ekonom J. C. van Leur menulis sejumlah artikel tentang kebijakan keuangan dan ekonomi tahun 1930-an. Ia sangat mendukung intervensi ekonomi oleh pemerintah kolonial.<ref>Vogel 193.</ref> Pada tahun 1938, ''De Indische Courant'' yang saat itu diterbitkan di [[Surabaya]] dan ''[[The Java-Bode]]'' yang terbit di [[Sejarah Jakarta|Batavia]]) sama-sama memiliki sirkulasi terbesar di Hindia Belanda, yaitu 7.000 eksemplar.<ref name="Witte1998">Witte 17.</ref>