Doni, Rico dan Tanjung telah berteman sejak mereka masih muda. Mereka tinggal di kompleks yang sama dan juga pergi ke sekolah yang sama. Mereka tumbuh bersama dan menghabiskan hampir setiap hari di masing-masing menemani. Tapi sebagai orang dewasa, masing-masing menjadi diduduki dalam pekerjaan yang berbeda, dan dunia yang berbeda. Doni menjadi seorang penulis dan kolumnis terkenal di koran lokal. Rico membantu ayahnya menjalankan bisnis keluarga besar mereka, dan Tanjung terus pendidikan tinggi sambil mengajar paruh waktu di universitas. Meskipun gaya hidup mereka yang sibuk dan terpisah, persahabatan mereka tetap sangat kuat. Untuk menjaga hubungan mereka, teman-teman secara teratur bertemu di sebuah kafe di mana mereka chatting, bernostalgia dan merencanakan masa depan mereka.
Ketenaran Doni sebagai penulis dan 'cinta guru' tumbuh terus. Ironisnya adalah bahwa Doni hanya menguasai cinta dalam teori. Pada kenyataannya, ia adalah orang terakhir yang percaya pada cinta sejati. Untuk Doni, cinta memiliki batas waktu sekitar tiga minggu. Karena ia selalu jatuh cinta, ia tidak pernah memberikan hubungan dan perempuan dalam waktu yang cukup.
