Joko Widodo: Perbedaan antara revisi

Popularitas Jokowi telah melambung tinggi sejak pemilihannya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012. Awalnya, Ketua Umum PDI-P, [[Megawati Soekarnoputri]] menyatakan bahwa ia tidak akan mengumumkan Calon Presiden [[PDI-P]] sampai setelah [[Pemilihan Umum Legislatif]] 9 April 2014 seperti sesuai dengan UU No 42 Tahun 2008 (Pasal 9) yang menyatakan bahwa nominasi calon untuk pemilihan presiden mungkin hanya dapat dilakukan oleh pihak (atau koalisi partai) yang menerima setidaknya 20% dari kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (112 dari 560) atau menang 25% suara populer. Karena keuntungan suara potensial yang mengumumkan pencalonan presiden Jokowi akan membawa ke caleg PDI-P, publik berspekulasi bahwa ia mengambil keuntungan dari popularitasnya dengan pencalonan dirinya pada 14 Maret 2014, tiga minggu sebelum Pemilihan Umum dan dua hari sebelum Kampanye. <ref>'Governor of Jakarta Receives His Party’s Nod for President', ''The New York Times'', 14 March 2014</ref>