Dinasti Pahlavi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baskoro Aji (bicara | kontrib) |
Baskoro Aji (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 12:
|date_end =
|event_start = Dinasti Pahlavi mengambil alih kekuasaan
|event_end = [[Revolusi Iran]]
|event1 = [[Invasi Inggris-Soviet ke Iran]]
|date_event1 = 1941
|event2 =
|date_event2 =
|p1 = Dinasti Qajar
|flag_p1 = Flag of Persia (1910).svg
Baris 25:
|image_coat = Imperial Coat of Arms of Iran.svg
|national_motto = مرا داد فرمود و خود داور است<br/>"Marâ dâd farmoudo xod dâvar ast"<br/><ref>{{cite web |url=http://www.fotw.net/flags/ir_imp-i.html |title=Iranian Empire (Pahlavi dynasty): Imperial standards |accessdate=2012-10-06}}</ref>
|national_anthem = <big>سرود شاهنشاهی ایران</big><br/>Sorude Šâhanšâhiye Irân<br/
|image_map = Iran (orthographic projection).svg
|image_map_caption = Peta Iran dibawah Dinasti Pahlavi
|capital = [[Teheran]]
|common_languages = [[Bahasa Persia|Persia]]
|government_type = [[Monarki
|title_leader = [[Shah]]
|leader1 = [[Reza Shah Pahlavi]]
Baris 46:
Dinasti Pahlavi berkuasa setelah Ahmad Shah Qajar, penguasa terakhir dari [[Dinasti Qajar]], terbukti tidak mampu menghentikan invasi [[Inggris]] dan [[Uni Soviet]] terhadap Iran, dan akibatnya [[Dinasti Qajar]] digulingkan dalam [[kudeta]] [[militer]], turun tahta dan akhirnya diasingkan ke [[Perancis]]. Majelis Nasional, yang dikenal sebagai ''Majlis'', menyatakan [[Reza Shah]] sebagai '''shah''' yang baru. Pada tahun [[1935]], Reza Shah menginstruksikan seluruh kedutaan asing di negaranya untuk menyebut ''Persia'' dengan nama kuno, ''Iran''.
Dihadapkan dengan meningkatnya ketidakpuasan publik dan pemberontakan-pemberontakan sepanjang tahun [[1978]], [[Mohammad Reza Shah Pahlavi]] akhirnya digulingkan dan memutuskan untuk pergi ke pengasingan bersama keluarganya pada [[Januari]] [[1979]], memicu serangkaian peristiwa yang dengan cepat menyebabkan pembubaran Negara Imperial Iran pada tanggal [[11 Februari]] [[1979]], secara resmi mengakhiri tradisi kuno [[monarki]] [[
== Pendirian Dinasti ==
Baris 60:
== Perkembangan ==
[[Berkas:Pahlavi Coronation.png|thumb|200px|
[[Mohammad Reza Pahlavi]] menggantikan [[Reza Shah]] naik tahta pada tanggal [[16 September]] [[1941]]. Dia ingin melanjutkan kebijakan reformasi ayahnya, tapi persaingan untuk mengontrol pemerintahan terjadi antara ia dan seorang politisi profesional senior, Mohammad Mosaddegh.
Baris 67:
Pada tahun [[1951]], ''Majlis'' (Parlemen Iran) mengangkat Mohammad Mossadegh sebagai perdana menteri baru, yang tak lama setelah menasionalisasi industri minyak milik [[Inggris]]. Mossadegh ditentang oleh Shah yang takut akan adanya embargo minyak yang dikenakan oleh [[Barat]] akan menyebabkan kehancuran ekonomi bagi Iran. Dalam kasus ini, Shah menyingkir, namun kembali setelah [[Inggris]] dan [[Amerika Serikat]] melancarkan suatu "''kudeta''" terhadap Mossadegh di bulan [[Agustus]] [[1953]] (Operasi Ajax). Mossadegh kemudian ditangkap oleh pasukan [[militer]] pro-Shah.
Dalam konteks [[Perang Dingin]], Shah membuktikan dirinya sebagai sekutu yang tak terpisahkan dari [[Barat]]. Di dalam negeri, ia menganjurkan kebijakan [[reformasi]], yang berpuncak dalam programnya di tahun [[1963]], dikenal sebagai Revolusi Putih, yang termasuk reformasi tanah, perpanjangan hak suara perempuan, dan mengurangi tingkat buta huruf dalam masyarakat. Berkat kemajuan pembangunan yang pesat,
[[Mohammad Reza Pahlavi]] menganggap dirinya sebagai pewaris raja-raja Iran kuno, dan pada tahun [[1971]] ia mengadakan perayaan besar dalam rangka "''2.500 tahun kekuasaan monarki Persia''".
Baris 76:
Pemerintah [[Mohammad Reza Pahlavi]] menekan lawan-lawan politiknya dengan bantuan intelijen dan polisi rahasia Iran, SAVAK. Lawan-lawan politik Shah tersebut termasuk anggota Partai Komunis Tudeh.
Pada pertengahan [[1970]]-an, bergantung pada pendapatan minyak yang besar, [[Mohammad Reza Pahlavi]] memulai merencanakan proyek-proyek besar dalam rangka pembangunan nasional Iran, menindaklanjuti program Revolusi Putih. Namun kemajuan [[sosial]]-[[ekonomi]] tersebut justru menimbulkan ketidakpuasan kalangan [[ulama]]. Para pemimpin [[Islam Syiah]], khususnya [[Ayatollah Ruhollah Khomeini]], melampiaskan ketidakpuasan ini dengan menyerukan penggulingan [[Mohammad Reza Pahlavi]] dan kembali kepada tradisi [[Islam]], yang disebut [[Revolusi Iran|Revolusi Islam Iran]]. Dinasti Pahlavi runtuh menyusul pemberontakan yang meluas pada tahun [[1978]] dan [[1979]].
[[Mohammad Reza Pahlavi]] meninggalkan Iran dan menjalani perawatan medis di [[Mesir]], [[Meksiko]], [[Amerika Serikat]], dan [[Panama]], pada akhirnya ia bersama keluarganya menetap di [[Mesir]] hingga wafat, dengan status sebagai "''tamu kenegaraan''" oleh Presiden [[Anwar Sadat]].
|