Negara pengekor: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-[[Category: +[[Kategori:) |
OrophinBot (bicara | kontrib) k rrt |
||
Baris 25:
Setelah tahun 1945, istilah ini sering diterapkan pada negara-negara yang diperintah oleh diktator yang didukung secara terbuka baik oleh [[Amerika Serikat]] ataupun [[Uni Soviet]]. Selama [[Perang Dingin]], negara-negara [[Amerika Latin]] seperti [[Guatemala]], [[El Salvador]], [[Nikaragua]], [[Kuba]] (sampai 1959), dan [[Chili]] dipandang sebagai negara klien Amerika Serikat karena pemerintah AS memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan di negara-negara tersebut. Istilah ini juga diterapkan pada rezim otoriter lainnya yang memiliki hubungan dekat dengan Amerika Serikat selama Perang Dingin, lebih tepat disebut sebagai negara proksi Amerika Serikat, negara-negara ini di antaranya: [[Vietnam Selatan]], [[Iran]] (sampai 1979), [[Kamboja]] di bawah rezim [[Lon Nol]], [[Filipina]], dan [[Arab Saudi]].<ref>Gasiorowski, Mark ''US Foreign Policy and the Shah'', Cornell University Press, 1991</ref>
Istilah negara klien juga bisa digunakan untuk negara-negara yang sangat tergantung pada ekonomi negara yang lebih kuat. Tiga negara Pasifik yang sangat tergantung perekonomiannya pada Amerika Serikat, yakni [[Negara Federasi Mikronesia]], [[Kepulauan Marshall]] dan [[Palau]], mungkin juga bisa digolongkan ke dalam kategori ini. Selain itu, Amerika Serikat juga mendukung negara-negara yang kedaulatannya terancam seperti [[Israel]], [[Republik
=== Uni Soviet ===
|