Karl Barth: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
JohnThorne (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
||
Baris 34:
== Dogmatika Gereja ==
Teologi Barth menemukan ungkapannya yang paling kuat dan meyakinkan melalui ''magnum opus''nya (karya besar) yang terdiri dari 13 jilid, yaitu [[Dogmatika Gereja]] (bahasa Jerman: "Die Kirchliche Dogmatik").
Rangkaian tulisan ini dianggap sebagai salah satu karya teologis yang terpenting dari segala zaman. "Dogmatika Gereja" merupakan puncak dari keberhasilan Barth sebagai seorang teolog. Barth mulai menulis Dogmatika itu pada 1932, dan terus mengerjakannya hingga ajalnya pada [[1968]], ketika panjangnya sudah mencapai 6 juta kata. Karya yang sangat kontekstual ini ditulis secara kronologis, dimulai dengan Vol. I.1, dan membahas masalah-masalah politik serta pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa-mahasiswanya setelah kuliah. Barth menjelajahi seluruh [[doktrin]] Kristen, dan apabila perlu menantang dan menafsirkannya kembali sehingga setiap bagian daripadanya menunjuk kepada tantangan yang radikal dari Yesus Kristus, dan ketidakmungkinan untuk mempertautkan Allah dengan budaya, keberhasilan, atau harta kekayaan manusia. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh [[T. F. Torrance]] dan [[G. W. Bromiley]].
== Kehidupan di kemudian hari ==
Setelah berakhirnya [[Perang Dunia II]], Barth memainkan peranan penting karena ia menyatakan dukungannya bagi pertobatan Jerman dan rekonsiliasi dengan gereja-gereja di luar negeri. Bersama-sama dengan [[Hans-Joachim Iwand]], ia menyusun [[Pernyataan Darmstadt]] pada [[1947]], yang merupakan pernyataan yang lebih konkret tentang kesalahan dan tanggung jawab [[Jerman]] atas munculnya Reich Ketiga dan Perang Dunia II daripada [[Deklarasi Stuttgart]] pada [[1945]]. Di situ ia menegaskan bahwa kesediaan Gereja untuk berpihak dengan kekuatan-kekuatan anti sosialis dan konservatif telah membuatnya terjebak dalam [[ideologi]] [[Nazi]]. Dalam konteks perkembangan [[Perang Dingin]], pernyataan yang kontroversial ini ditolak oleh pihak anti Komunis di Barat, yang mendukung langkah [[CDU]] yang melakukan militerisasi kembali, maupun oleh pembangkang-pembangkang Jerman Timur yang percaya bahwa pernyataan itu tidak cukup menggambarkan bahaya [[Komunisme]]. Pada 1950-an, Barth bersimpati dengan [[gerakan perdamaian]] dan menentang persenjataan kembali Jerman.
Pada [[1962]], Barth berkunjung ke AS, dan memberikan kuliah di [[Seminari Teologi Princeton]] dan di [[Universitas Chicago]]. Ia diundang untuk menjadi tamu pada [[Konsili Vatikan II]], tetapi ia tidak dapat menghadirinya karena sakit.
== Teologi ==
Seorang wartawan pernah meminta kepada Dr. Barth agar ia meringkaskan apa yang telah dikatakannya dengan panjang lebar dalam bukunya "Dogmatika Gereja". Dr. Barth berpikir sejenak dan kemudian berkata: "Yesus cinta padaku, itulah yang kutahu, karena [[Alkitab]] berkata demikian." Kata-kata ini dikutipnya dari sebuah nyanyian anak-anak di [[Sekolah Minggu]].
Barth berusaha memulihkan Doktrin Tritunggal yang telah hilang dari teologi karena [[teologi liberal|liberalisme]]. Argumennya didasarkan pada gagasan bahwa Allah adalah obyek dari pengetahuan diri sendiri Allah, dan [[penyataan]] di dalam [[Alkitab]] berarti pengungkapan diri-Nya kepada [[umat manusia]] yang tidak dapat tidak disingkapkan kepada manusia.
Baris 56:
"Teologi yang terbaik tidak membutuhkan pembelanya: ia akan membuktikan dirinya sendiri."
“Ada pendapat bahwa ketidakberpihakan sempurna adalah yang paling tepat dan memang merupakan kecenderungan normal untuk eksegesis sejati, karena hal itu menjamin kebebasan sempurna dari prasangka. Untuk sementara waktu, sekitar [[1910]], gagasan ini hampir mencapai status kanonik dalam teologi Protestan. Tapi sekarang, kita dapat dengan tenang melukiskannya sebagai sebuah lelucon saja.” (Church Dogmatics 1:2, 469)
"Pusat bukanlah sesuatu yang berada di dalam kendali kita, melainkan sesuatu yang mengendalikan kita.” (Church Dogmatics)
"Dedikasi Barth terhadap otoritas satu-satunya dan kuasa Firman Allah digambarkan bagi kami -- sementara kami berada di Basel. Barth terlibat dalam sebuah perikaian mengenai jendela-jendela kaca hias di Basel Münster. Jendela-jendela itu telah disingkirkan pada masa [[Perang Dunia II]] karena khawatir akan dihancurkan oleh bom, dan Barth menentang upaya untuk mengembalikannya ke gereja. Ia berpendapat bahwa gereja tidak membutuhkan gambaran-gambaran dari kiash injil yang diberikan oleh jendela-jendela kaca hias itu. Injil datang ke gereja hanya melalui Firman yang diberitakan. ... kejadian ini adalah gambaran khas tentang dedikasi tunggal Barth terhadap Firman."
Elizabeth Achtemeier
|