Polihidroksi alkanoat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BP62Stevanus (bicara | kontrib)
Tag: BP2014
BP62Stevanus (bicara | kontrib)
Tag: BP2014
Baris 14:
===Produksi dalam Bioreaktor ===
Secara umum, metode kultur tertutup (''batch'') adalah metode kultur yang populer. Kelebihan proses batch dibandingkan metode kultur lainnya adalah prosesnya yang lebih sederhana dan penanggulangan kontaminasi yang lebih mudah <ref name="Waites"> Waites MJ, Morgan NL, Rockey JS, Higton G. 2001. Industrial Microbiology: An Introduction. London: Blackwell Science. ISBN: 978-0-632-05307-0 </ref>. Hanya saja proses ini kurang efektif dalam memproduksi produk yang terasosiasi dengan pertumbuhan <ref name="Waites"/>. Selain itu, kerugian lain dari proses batch adalah banyaknya tenaga dan waktu yang terbuang untuk sterilisasi dan variabilitas yang tinggi antar batch <ref name="Waites"/>.
Dalam berbagai studi produksi PHA, metode kultur batch adalah populer <ref name="Amache">[http://www.researchgate.net/profile/Artun_Sukan/publication/257508914_Advances_in_PHAs_Production/file/e0b4952556e7e5665b.pdf] Amache R, Sukan A, Safari M, Roy I, Keshavarz T. 2013. Advances in PHA Production. ''Chem Eng Trans'' 32: 931-935 </ref>. Hal tersebut karena fleksibilitasnya yang tinggi dan ongkos operasionalnya yang rendah<ref name="Amache"/>. Sayangnya produksi PHA menggunakan metode kultur batch terasosiasi dengan produktivitas yang rendah. Berbagai strategi untuk meningkatkan produktivitas PHA telah dicari <ref name="Amache"/>. Banyak penulis mulai mencoba menggunakan metode fed-batch untuk produksi PHA<ref name="Amache"/>. Meskipun fed-batch umumnya mempunyai yield yang lebih tinggi, akan tetapi produksi dengan metode kultur fed-batch dinilai masih belum memuaskan<ref name="Amache"/>. Untuk itu, metode kultur tertutup dan fed batch mulai dikombinasikan untuk memperoleh produktivitas yang lebih tinggi. Selain kombinasi metode kultur, pendekatan lain untuk meningkatkan produktivitas mencakup pemilihan jenis mikroorganisme, kondisi fermentasi (pH, aerasi, agitasi), jenis substrat karbon (kompleks atau terdefinisi), optimasi komposisi media (nitrogen, fosfat, dan trace element), pemilihan jenis bioreaktor (plug flow, continuous stirred tank reactor), dan penggunaan strain unggul<ref name="Amache"/>.
 
==Referensi==