Budaya Maluku: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
PT35Krista (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
||
Baris 7:
== Budaya Kalwedo ==
Salah satu dari banyaknya budaya Maluku adalah
Pewarisan budaya Kalwedo dilakukan dalam bentuk permainan bahasa, lakon sehari-hari, [[adat istiadat]], dan pewacanaan. <ref name="Jendela Buku"> </ref>
=== Nilai Adat Kalwedo ===
Kalwedo merupakan budaya yang memiliki nilai-nilai [[sosial]] keseharian, dan juga nilai-nilai religius yang sakral yang menjamin keselamatan abadi, kedamaian, dan kebahagiaan hidup bersama sebagai orang bersaudara. <ref name="Jendela Buku"></ref>
Budaya Kalwedo mempersatukan masyarakat di kepulauan
Nilai-nilai Kalwedo tersebut mengikat tali persaudaraan masyarakat melalui tradisi hidup ''Niolilieta/hiolilieta/siolilieta'' (hidup berdampingan dengan baik). <ref name="Aholiab Watloly, Fransina Matakena, Dominggus Saiya,Frans Dahoklory"></ref> Tradisi hidup masyarakat MBD dibentuk untuk saling berbagi dan saing membantu dengan potensi alam, sosial, budaya, dan [[ekonomi]] yang diwariskan oleh alam kepulauan MBD. <ref name="Aholiab Watloly, Fransina Matakena, Dominggus Saiya,Frans Dahoklory"></ref>
Baris 20:
== Batu Pamali ==
[[Batu Pamali]] adalah simbol material adat masyarakat Maluku. <ref name="Bety D.S. Hetharion, Elifas T. Maspaitella, Hendrik H. Herwawan, Effilina Kissiya, Jenny K. Matitaputty, Jaconias Nanlohy."> Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pelestarian Budaya Ambon, 2012, Peranan Batu Pamali dalam Kehidupan Masyarakat Adat di Maluku. </ref> Selain [[baileo]], rumah tua, dan [[teung soa]], batu Pamali juga termasuk [[mikrosmos]] dalam negeri-negeri yang ditempati masyarakat adat Maluku.<ref name="Bety D.S. Hetharion, Elifas T. Maspaitella, Hendrik H. Herwawan, Effilina Kissiya, Jenny K. Matitaputty, Jaconias Nanlohy."> </ref> Batu Pamali merupakan batu alas atau batu dasar berdirinya sebuah negeri adat yang selalu diletakkan di samping rumah Baileo, sekaligus sebagai representasi kehadiran leluhur (Tete Nene Moyang) di dalam kehidupan masyarakat. <ref name="Bety D.S. Hetharion, Elifas T. Maspaitella, Hendrik H. Herwawan, Effilina Kissiya, Jenny K. Matitaputty, Jaconias Nanlohy."> </ref> Batu Pamali sebagai bentuk penyatuan soa-soa dalam negeri adat, dengan demikian batu Pamali adalah milik bersama setiap soa. <ref name="Jendela Buku"> {{cite web| url=http://www.unpatti.ac.id/index.php/profil/senat-universitas/119-peranan-batu-pamali-dalam-kehidupan-masyarakat-adat-di-maluku|title= Peranan Batu Pamali dalam Kehidupan Masyarakat Adat di Maluku| accessdate= 2 April 2014.22.05|publisher= Unpatti}} </ref> Di beberapa negeri adat Maluku, batu Pamali dimiliki secara kolektif, termasuk negeri adat yang masyarakatnya memeluk [[agama]] yang berbeda
== Upacara Fangnea Kidabela ==
Kepulauan Tanimbar yang sekarang menjadi [[Kabupaten]] [[Maluku Tenggara Barat]], memiliki kebudayaan yang mengatur persaudaraan dan kehidupan sosial masyarakat dalam bentuk [[Duan Lolat]] dan
=== Makna Upacara Fangnea Kidabela ===
Upacara Fangnea Kidabela mengandung makna persatuan dan kesatuan hidup masyarakat [[Tanimbar]] baik internal maupun eksternal dalam setiap situasi. <ref name="Arnold Batkunde"> </ref> Upacara Fangnea Kidabela juga mengandung makna sebagai pemanasan, pengerasan, dan pemantapan (fangnea) terhadap persahabatan, persaudaraan (itawatan) dan keakraban (kidabela) di antara sesama sebagai suatu persekutuan wilayah teritorial
== Hibua Lamo ==
|