Konten dihapus Konten ditambahkan
BP21Danang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
BP21Danang (bicara | kontrib)
Tag: BP2014
Baris 37:
{{Cquote|Jika ada yang terheran-heran mengapa aku mempercayakan setiap refleksi menjadi tulisan pada tahap hidup saya ini, Aku dapat menjawabnya sederhana.<ref name="Long"></ref> Tanpa aktivitas publik yang aku tangung, dan situasi politik diktator tak terelakkan, aku berpikir bahwa tindakan patriotisme, menjelaskan secara rinci filsafat kepada para sesama warga negara, mengevaluasinya dengan sungguh-sungguh kepada negara terhormat dan suci demi sebuah ekspresi subjek yang luhur dalam literatur Latin.|4=[[Cicero]]}}
 
==Cicero dan [[Stoa]]==
Karya Cicero dengan pengaruh terlama adalah ''de Officiis'', yaitu karya dengan semangat [[Stoikisme]], yaitu karya yang banyak membahas tentang perhatiannya sepanjang periode krisis personal dan politik:, di antaranya mengenai bahaya bagi masyarakat dari ambisi pribadi dan individu yang sangat berkuasa; tugas pelayanan publik dibandingkan dengan daya tarik pengunduran diri filosofis; pengunaan yang tepat dari sarana publik<ref name="Rowe et al"></ref> Judul de Officiis terkait dengan semangat Stoikisme tentang etika [[katekontik]], yaitu tindakan yang tepat dan terbaik, terkait dengan tugas kebaikan sebagai tanggung jawab masyarakat.<ref name="Rowe et al"></ref> Terdapat tugas sosial yang melekat dalam setiap warga negara.<ref name="Rowe et al"></ref> Dalam peristiwa konflik, Cicero menetapkan sebuah prosedur,
{{Cquote|Orang yang mengambil sesuatu dari orang lain dan meningkatkan keuntungannya sendiri dengan mengorbankan keuntungan orang lain lebih buruk ketimbang kematian, ketimbang kemiskinan, ketimbang penderitaan yang mungkin menimpa tubuh atau hak milik eksternal lainnya.<ref name="Rowe et al"></ref>... Alam menetapkan bahwa seorang manusia harus mau mempertimbangkan kepentingan orang lain, siapapun dia, dengan alasan mendasar yakni karena dia adalah manusia.<ref name="Rowe et al"></ref> |4=[[Cicero]] dalam [[de Officiis]]}}
 
Selanjutnya, menyikapi warisan dari keberanian tradisi Romawi dalam kemiliteran, dan warisan Yunani yang mengatakan bahwa ''doxa'' (kejayaan dan opini) adalah berbahaya dan tidak berharga, Cicero mengakomodasi keduanya dengan berkata<ref name="Rowe et al"></ref>,